Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Zudeta, Effran; Marsyah, Ulfy; Khalida, Rahmi; Khori Ulni, Elvira; Annisa; Fitriani, Dina; Asyarina Ramadhani, Salisa; Arfina Foci, Nia
JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus Vol. 2 No. 2 (2024): JPPKh Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jppkhlectura.v2i2.24962

Abstract

Anak berkebutuhan khusus dapat memiliki kehidupan yang teratur, sehat, dan bahagia seperti anak-anak lain dan menyadari potensi penuh mereka dengan pengawasan dan pendidikan yang tepat serta diperlukan metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka agar dapat mendukung perkembangan akademik, sosial, dan emosional secara optimal. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan media pembelajaran yang ramah untuk ABK masih terbatas, baik dalam hal jumlah maupun kualitas. Media pembelajaran yang dirancang secara khusus dapat membantu ABK memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik, meningkatkan motivasi belajar, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. pengabdian masyarakat dengan tema "Pembuatan Media Pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus" diharapkan dapat memberikan solusi nyata. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan guru pendidikan khusus dalam merancang media pembelajaran kreatif, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik anak. Metode pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi, dan praktik latihan keterampilan khusus pada ketrampilan membuat media di SLBN Tembilahan 033. Hasil Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah terjadi peningkatan keterampilan peserta. Hal ini tergambar dari peningkatan persentase keterampilan peserta setelah mengikuti kegiatan dari persentase 43.14% menjadi 82,85%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Pelatihan efektif.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengajarkan Konten Pembelajaran kepada Anak dengan Hambatan Intelektual Zudeta, Effran; Marsyah, Ulfy; Annisa; Khori Ulni, Elvira; Imanniyah , Anggawati; Despalantri, Elda
JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus Vol. 3 No. 1 (2025): JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/nnw4e918

Abstract

Anak dengan hambatan intelektual memerlukan pendekatan pembelajaran yang spesifik, adaptif, dan sesuai dengan karakteristik kognitifnya. Guru Sekolah Luar Biasa memiliki peran sentral dalam memastikan pembelajaran berjalan efektif, namun kenyataannya masih banyak guru yang belum memahami secara mendalam strategi pembelajaran yang tepat untuk anak dengan hambatan intelektual. Keterbatasan ini berdampak pada rendahnya efektivitas pembelajaran dan kurang optimalnya perkembangan potensi peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru SLB dalam merancang dan menyampaikan konten pembelajaran yang kontekstual dan adaptif. Melalui pelatihan dan pendampingan, guru didorong untuk memahami karakteristik peserta didik secara lebih mendalam serta mampu mengembangkan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan individual anak. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SLB dan mendorong terwujudnya pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan peningkatan kompetensi guru, tantangan dalam mengajar anak dengan hambatan intelektual dapat diatasi secara lebih efektif. Hasil Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah terjadi peningkatan keterampilan peserta. Hal ini tergambar dari peningkatan persentase keterampilan peserta setelah mengikuti kegiatan dari persentase 40.40%menjadi 76,90%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Pelatihan efektif.
Pengembangan teknologi asistif aplikasi “I WANT…” untuk anak hambatan intelektual Zudeta, Effran; Annisa; Marsyah, Ulfy; Khori Ulni, Elvira
Literal: Disability Studies Journal Vol. 3 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Piramida Akademi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62385/literal.v3i01.183

Abstract

The high-tech Android-based application titled “I WANT..” as an assistive technology is expected to help children with intellectual disabilities convey their wishes to teachers and families, while evaluating its effectiveness in improving nonverbal communication and reducing the frequency of tantrums. This study utilized ADDIE model to develop the application. The application is designed using an approach that involves teachers, parents, and a student with intellectual disabillity (MA) in every stage of the design. The application displays daily activity icons (eating, drinking, studying, etc.) which when selected produce sound output. The “IWANT..” application is expected to be effective as a high-tech assistive technology in improving communication and reducing tantrum behavior in students with intellectual disabilities. This Android technology design can be expected to be used as a model for similar interventions in other special needs populations.
Pengetahuan dan Sikap Siswa Sekolah Inklusi tehadap Anak Berkebutuhan Khusus Zudeta, Effran; Khori Ulni, Elvira; Imanniyah, Anggawati; Marsyah, Ulfy; Despalantri, Elda; Annisa, Annisa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20432

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang menjamin hak setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), untuk memperoleh akses dan partisipasi penuh dalam lingkungan pendidikan. Implementasi pendidikan inklusif tidak hanya ditentukan oleh kebijakan dan sarana fisik, melainkan juga oleh kesiapan seluruh warga sekolah, khususnya siswa non-disabilitas. Penelitian bertujuan memperoleh informasi mengenai pengetahuan dan sikap siswa non-disabilitas terhadap ABK. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket yang diberikan kepada 98 siswa dari sekolah inklusi. Hasil Analisis sebanyak 21,9% siswa baru mengetahui jenis disabilitas hambatan pendengaran, 75,5% siswa nginan berteman dengan siswa disabilitas, 35,7% siswa beranggapan bahwa disabilitas hanya dapat belajar di sekolah khusus, dan 82,7% siswa tidak memiliki anggota keluarga dengan kebutuhan khusus. Informasi mengenai siswa disabilitas paling banyak diperoleh dari lingkungan sekitar (42,9%). Pengetahuan siswa non-disabilitas terhadap ABK masih tergolong rendah, meskipun sikap mereka cenderung positif. Perlu dilakukan upaya peningkatan wawasan siswa agar tercipta lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan suportif.
Implementasi Pembelajaran bagi Siswa Disleksia di Sekolah Dasar Annisa; Zudeta, Effran; Marsyah, Ulfy; Khalida, Rahmi; Khori Ulni, Elvira; Fitriani, Dina
Journal of Special Education Lectura Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Special Education Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jselectura.v2i2.24912

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terdapat di salah satu sekolah dasar yaitu SD Negeri 15 Ulu Gadut mengenai pelaksanaan pembelajaran bagi siswa dengan kesulitan belajar membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran bagi siswa dengan kesulitan belajar membaca saat di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, subjek dalam penelitian adalah wali kelas IV, guru pembimbing khusus, orang tua siswa, dan siswa dengan kesulitan belajar membaca (G). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis dan disajikan serta diambil kesimpulan dari data tersebut. Pelaksanaan pembelajaran bagi siswa dengan kesulitan belajar (G) saat di kelas dilaksanakan sama dengan teman yang lain yaitu guru melaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Adapun hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran bagi siswa dengan kesulitan belajar membaca (G) yaitu siswa kesulitan memahami materi pembelajaran yang diberikan, orang tua kesulitan membimbing siswa (G) dikarenakan keterbatasan ilmu dan kondisi yang kurang kondusif serta tidak adanya guru pendamping khusus untuk membantu siswa dalam belajar di kelas. Guru kelas juga merasa kesulitan karena guru kelas harus memperhatikan semua siswa di kelas dan juga harus menyesuaikan materi, strategi, metode, dan media pembelajaran. Dalam pandangan Islam, setiap manusia tidak didiskriminasi termasuk dalam memperoleh pendidikan.
PENATALAKSANAAN TERAPI WICARA PADA KASUS AUTISM SPECTRUM DISORDER DI RUMAH SAKIT OTAK DR. Drs. M. HATTA KOTA BUKITTINGGI Khalida, Rahmi; Zudeta, Effran; Marsyah, Ulfy; Annisa; Khori Ulni, Elvira; Fitriani, Dina
Journal of Special Education Lectura Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Special Education Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jselectura.v2i2.24915

Abstract

Sesorang yang mengalami gangguan bicara akibat keterbelakangan mental salah satunya disebabkan karena masalah psikososial atau akibat dari Autism Spectrum Disorder (ASD). Autisme kesulitan dalam berbicara maupun kegiatan berbahasa yang lain dan gangguan berbahasa tersebut dapat terjadi karena adanya keterhambatan dalam memperoleh dan menyerap bahasa yang ada di lingkungannya. ASD merupakan gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan defisif dalam komunikasi sosial dan interaksi soial serta adanya perilaku yang terbatas dan berulang. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui apakah metode Operant Conditioning dapat meningkatkan kemampuan pemahaman pada klien ASD. Studi kasus yang dilakukan adalah penatalaksanaan Terapi Wicara pada kasus dislogia psikososial di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dengan menggunakan metode operant conditioning yang dilakukan sebanyak enam kali terapi. Hasil pretest belum mampu menunjuk sesuai dengan instruksi menunjuk empat kartu bergambar sedangkan untuk hasil posttest mampu menunjuk dengan spontan empat kartu bergambar sesuai instruksi. Faktor keberhasilan yaitu adanya dukungan keluarga dan sudah tingkat kata, sedangkan faktor tidak mendukung proses terapi yaitu klien tidak kooperatif dan konsiten.