Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN TATA TERTIB BERWUDHU BAGI ANAK DENGAN HAMBATAN INTELEKTUAL Elda Despalantri
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 2 No. 2 (2019): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.621 KB) | DOI: 10.36984/jkm.v2i2.52

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada seorang anak dengan hambatan intelektual yang ringan. Hasil pengamatan awal ditemui ada anak dalam melakukan wudhu belum sempurna, dan tidak berurutan. Maka dari itu peneliti ingin meningkatkan tata tertib berwudhu anak dengan hambatan intelektual sesuai tata tertib berwudhu melalui metode demonstrasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research dengan desain A – B. Ukuran target behaviornya dengan persentase. sedangkan data dianalisis menggunakan analisis visual grafik yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Setelah data dianalisis, maka didapat persentase tata tertib berwudhu yang tertinggi pada kondisi baseline adalah 54,16 %. Sedangkan pada kondisi intervensi persentase tata tertib berwudhu yang didapat adalah 95,83 %, artinya bahwa kemampuan tata tertib berwudhu anak jauh lebih meningkat. Pada kondisi baseline tingkat level perubahan tata tertib berwudhu adalah 12,50 % (+) artinya menunjukkan ke arah positif bahwa persentase tata tertib berwudhu yang di dapat selama kondisi baseline sedikit naik namun persentasenya masih rendah. Sedangkan untuk intervensi tingkat level perubahannya adalah 29,83 % (+) artinya menunjukkan ke arah yang positif bahwa persentase tata tertib berwudhu yang didapat selama kondisi intervensi jauh meningkat dibandingkan dengan kondisi baseline. Sedangkan untuk persentase overlapenya didapat 0 %, artinya semakin kecil persentase overlape maka semakin baik pengaruh intervensi terhadap target behaviour. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dapat diterima.
PENERAPAN PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) PADA ANAK AUTISM SPECTRUME DISORDER Ropita Sari, Yuli Afmi; Despalantri, Elda; Gustina, Sri Rahmi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 20, No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v20i2.79245

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu kemampuan esensial dalam kehidupan manusia, tetapi bagi anak penyandang gangguan spektrum autisme (ASD), kemampuan ini menjadi tantangan besar. Anak dengan ASD sering kali mengalami hambatan signifikan dalam perkembangan bahasa, baik secara verbal maupun nonverbal. Hambatan tersebut berdampak langsung pada kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial dan belajar. Seiring dengan tantangan yang ada, metode komunikasi berbasis visual seperti Picture Exchange Communication System (PECS) terbukti memberikan solusi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan PECS (pictures exchange communication system) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis Spectrume Disorder. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tipe pra-eksperimen dengan pendekatan Single Subject Design (SSD) model A-B karena penelitian akan menguji suatu sample dan diterapkan untuk menguji efektivitas intervensi melalui PECS. Pada hasil pre test menggunakan PECS dalam komunikasi anak autis di SLB Khansa Kota Padang mendapatkan rata – rata skor 1 (tidak bisa) dan untuk anak autis di Klinik MERCUBAKTIJAYA Padang mendapatkan skor rata-rata 1 (tidak bisa). Setelah diberikan intervensi kepada 15 anak dengan menggunakan PECS didapatkan hasil meningkat dari hasil pre test. Hasil post test di SLB Khansa Kota padang mendapatkan rata-rata nilai 3 (bisa) dan pada Klinik MERCUBAKTIJAYA Padang mendapatkan rata-rata nilai 3 (bisa). Hal ini disebabkan karena materi yang diberikan kepada anak adalah hal yang dibutuhkan olehnya. Sehingga dalam penerapan program PECS pada anak bisa mendapatkan nilai yang meningkat. Dapat disimpulkan bahwa penerapan Picture Exchange Communication System (PECS) efektif digunakan untuk meningkatkan komunikasi komunikasi anak Autis Spectrume Disorder.
PERAN KOMUNIKASI ORANGTUA TERHADAP KEMAMPUAN INTERPERSONAL ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER Anggawati Imanniyah; Elda Despalantri; Rahmi Khalida
Journal of Special Education Lectura Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Special Education Lectura
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jselectura.v2i2.25035

Abstract

Peranan motivasi sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi anak dengan gangguan Autism. Hal ini karena lingkungan yang kurang mendukung serta kurang tahunya pemahaman mengenai penanganan pada anak Autism. Maka dari itu orang tua dapat menerapkan komunikasi interpersonal untuk memotivasi anak sebagai penentu keberhasilan dalam mencapai perkembangan yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai komunikasi orang tua terutama pada anak Autism Spectrum Disorder dan mengetahui sejauhmana komunikasi orang tua berpengaruh terhadap kemampuan interpersonal dari anak autism spectrum disorder. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, di mana peneliti meneliti secara menyeluruh terhadap fakta yang terdapat di lokasi penelitian sesuai dengan fokus permasalahan, dengan cara meneliti langsung, kemudian data hasil analisis disajikan dan diberikan pembahasan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini di simpulkan bahwa adanya sebuah keakraban antara orang tua dan anak, adanya kesepakatan yang terjalin antara orang tua dan anak, ketepatan respon orang tua terhadap anak, dan nada bicara yang sesuai. Komunikasi dilakukan dengan cara menyampaikan pesan berulang-ulang, menggunakan bahasa yang lugas dan jelas, dan memberikan contoh yang riil agar dipahami oleh sang anak, adapun efektifitas terwujud dikarenakan adanya waktu situasi yang tepat dan konsistensi dari orang tua.
LAYANAN KONSULTASI PERMASALAHAN BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI ACARA CAR FREE DAY KOTA PADANG Imanniyah, Anggawati; Elda Despalantri; Ulfy Marsyah; Effran Zudeta; Annisa
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM Universitas MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v4i2.556

Abstract

Permasalahan belajar yang terjadi pada anak-anak usia sekolah merupakan permasalahan yang sering dikhawatirkan oleh orang tua, kekhawatiran orangtua terhadap minat belajar anak yang semakin turun, layanan konsultasi menjadi salah satu solusi dalam memberikan pendampingan dan intervensi yang tepat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan layanan konsultasi bagi orang tua dalam mengidentifikasi serta menangani kesulitan belajar anak.
PEMBERDAYAAN ORANGTUA MELALUI EDUKASI DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK USIA DINI Imanniyah, Anggawati; Elda Despalantri; Ulfy Marsyah; Effran Zudeta; Annisa
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM Universitas MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v5i1.627

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak. Keterlambatan berbicara merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak usia 2-5 tahun. Edukasi terhadap orangtua merupakan salah satu cara yang baik untuk menalaah dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada anak apabila perkembangan komunikasinya tidak sesuai dengan perkembangan pada umumnya. Sehingga dapat memperbaiki masalah-masalah perkembangan yang ada dan mengantisipasi secara preventif. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi dalam memberikan layanan konsultasi bagi orangtua di PAUD Al Fathan Kecamatan Nanggalo Kota Padang terkait permasalahan yang terjadi pada anak dan pemberian pemberdayaan orangtua melalui edukasi dalam mengatasi keterlambatan berbicara pada anak usia dini. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan melalui edukasi memberikan dampak positif untuk orangtua agar lebih memahami permasalahan keterlambatan bicara pada anak dan mampu menerapkan strategi pendekatan yaitu penedekatan humanistik (yang dilakukan oleh orangtua kea nak. Pemberdayaan melalui edukasi juga meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mengatasi keterlambatan berbicara anak usia dini. Ke depannya, layanan ini diharapkan dapat diperluas dengan pendampingan jangka panjang guna memastikan efektivitas intervensi yang diberikan.
Pengetahuan dan Sikap Siswa Sekolah Inklusi tehadap Anak Berkebutuhan Khusus Zudeta, Effran; Khori Ulni, Elvira; Imanniyah, Anggawati; Marsyah, Ulfy; Despalantri, Elda; Annisa, Annisa
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20432

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang menjamin hak setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), untuk memperoleh akses dan partisipasi penuh dalam lingkungan pendidikan. Implementasi pendidikan inklusif tidak hanya ditentukan oleh kebijakan dan sarana fisik, melainkan juga oleh kesiapan seluruh warga sekolah, khususnya siswa non-disabilitas. Penelitian bertujuan memperoleh informasi mengenai pengetahuan dan sikap siswa non-disabilitas terhadap ABK. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket yang diberikan kepada 98 siswa dari sekolah inklusi. Hasil Analisis sebanyak 21,9% siswa baru mengetahui jenis disabilitas hambatan pendengaran, 75,5% siswa nginan berteman dengan siswa disabilitas, 35,7% siswa beranggapan bahwa disabilitas hanya dapat belajar di sekolah khusus, dan 82,7% siswa tidak memiliki anggota keluarga dengan kebutuhan khusus. Informasi mengenai siswa disabilitas paling banyak diperoleh dari lingkungan sekitar (42,9%). Pengetahuan siswa non-disabilitas terhadap ABK masih tergolong rendah, meskipun sikap mereka cenderung positif. Perlu dilakukan upaya peningkatan wawasan siswa agar tercipta lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan suportif.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengajarkan Konten Pembelajaran kepada Anak dengan Hambatan Intelektual Zudeta, Effran; Marsyah, Ulfy; Annisa; Khori Ulni, Elvira; Imanniyah , Anggawati; Despalantri, Elda
JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus Vol. 3 No. 1 (2025): JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/nnw4e918

Abstract

Anak dengan hambatan intelektual memerlukan pendekatan pembelajaran yang spesifik, adaptif, dan sesuai dengan karakteristik kognitifnya. Guru Sekolah Luar Biasa memiliki peran sentral dalam memastikan pembelajaran berjalan efektif, namun kenyataannya masih banyak guru yang belum memahami secara mendalam strategi pembelajaran yang tepat untuk anak dengan hambatan intelektual. Keterbatasan ini berdampak pada rendahnya efektivitas pembelajaran dan kurang optimalnya perkembangan potensi peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru SLB dalam merancang dan menyampaikan konten pembelajaran yang kontekstual dan adaptif. Melalui pelatihan dan pendampingan, guru didorong untuk memahami karakteristik peserta didik secara lebih mendalam serta mampu mengembangkan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan individual anak. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SLB dan mendorong terwujudnya pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan peningkatan kompetensi guru, tantangan dalam mengajar anak dengan hambatan intelektual dapat diatasi secara lebih efektif. Hasil Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah terjadi peningkatan keterampilan peserta. Hal ini tergambar dari peningkatan persentase keterampilan peserta setelah mengikuti kegiatan dari persentase 40.40%menjadi 76,90%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Pelatihan efektif.