Osteoarthritis (OA) merupakan bentuk arthritis yang paling umum terjadi, terutama pada usia lanjut dan dewasa, serta menjadi salah satu penyebab utama kecacatan di negara berkembang. OA terutama menyerang sendi-sendi besar seperti lutut, yang berperan penting dalam mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap terjadinya osteoarthritis lutut meliputi usia, jenis kelamin, dan obesitas, selain faktor lain seperti genetika, aktivitas fisik, pekerjaan yang melibatkan beban sendi, trauma sendi, ras, dan kondisi medis seperti chondrocalcinosis. Usia merupakan faktor yang paling dominan karena degenerasi sendi cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, sementara jenis kelamin wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria, kemungkinan disebabkan oleh pengaruh hormon dan perbedaan anatomi sendi. Obesitas juga secara signifikan meningkatkan risiko osteoarthritis lutut melalui peningkatan beban mekanis pada sendi dan mekanisme inflamasi yang merusak jaringan sendi. Studi literatur yang dilakukan dengan pendekatan narrative review mengonfirmasi bahwa ketiga faktor tersebut usia, obesitas, dan jenis kelamin berperan penting dalam patogenesis osteoarthritis lutut. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan ketiga faktor risiko ini sangat penting untuk upaya pencegahan dan pengelolaan osteoarthritis lutut, terutama dalam populasi dengan prevalensi tinggi. Kesimpulannya, usia, obesitas, dan jenis kelamin adalah faktor utama yang memengaruhi risiko terjadinya osteoarthritis lutut dan perlu mendapat perhatian dalam praktik klinis dan kebijakan kesehatan masyarakat.