Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis IMT Terhadap Alopesia Androgenik Fakultas Kedokteran, RS Ibnu Sina Dan Menara UMI Makassar diana, Nur akhsan; Nurelly, Nurelly; Sodiqah, Yani; Nurmadilla, Nesyana; Surdam, Zulfiyah
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 1 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.91 KB) | DOI: 10.33096/whj.v2i1.58

Abstract

Alopesia androgenik adalah penipisan rambut akibat adanya rangsangan hormon androgen terhadap folikel rambut yang memiliki predisposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis Indeks Masa Tubuh (IMT) terhadap penderita alopesia androgenetik, mengetahui prevalensi alopesia androgenik dengan rerata. Indeks Massa Tubuh di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RS Ibnu Sina dan Menara Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RS Ibnu Sina dan Menara Universitas Muslim Indonesia. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh terhadap penderita alopesia androgenik. Prevalensi alopesia androgenik terbanyak yaitu dengan Indeks Massa Tubuh normal 34,8%.
Efek Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) dalam Menekan Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi secara In vitro Taufan, Wa Ode Sri Apriani; Idrus, Hasta Handayani; Nurmadilla, Nesyana; Sodiqah, Yani; Muchtar, Amrizal
Wal'afiat Hospital Journal Vol 5 No 1 (2024): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v5i1.129

Abstract

Salmonella typhi is a Gram-negative bacterium that has no spores, moves with peritrichic flagellum, is facultative intracellular and facultative anaerobic. Garlic (Allium sativum) has been known for a long time to be used as a seasoning and medicine. The antibacterial activity of garlic can control pathogenic bacteria, both gram-negative and positive. To determine the effectiveness of Salmonella typhi bacteria growth given garlic extract (Allium sativum). This research is a true experiment post test using disc diffusion method. The higher the concentration of garlic extract (Allium sativum), the greater the inhibition zone obtained. The highest concentration of 100% garlic extract against Salmonella typhi bacteria has an inhibition zone of 14.4 mm with sensitive interpretation. Garlic extract (Allium sativum) has antibacterial effectiveness against the growth of Salmonella typhi bacteria
Analisis Riset Hipervirulensi dan Multi Drug Resisten Klebsiella Pneumoniae: Studi Bibliometrik Berbasis VOSviewer Sodiqah, Yani; Aprilani Hattah, Dhian Karina; Muchtar, Amrizal
UMI Medical Journal Vol 9 No 1 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i1.310

Abstract

Latar Belakang: Sifat co-transfer Gen pengkode hipervirulensi (hvKP) dan resistensi antibiotik (MDR-KP) Klebsiella Pneumoniae memfasilitasi konvergensi, membentuk superbug yang berpotensi menyebabkan wabah dengan gejala berat dan tak terobati. Untuk mengidentifikasi tema riset terbaru mengenai hvKP-MDR-KP, digunakan analisis berbasis co-occurance dari VOSviewer. Studi ini membantu mengubah metadata publikasi menjadi visualisasi kata kunci sesuai tema penelitian atau cluster pada disiplin ilmu tertentu, dan dianalisis berbasis publikasi dan keilmuan. Isi: Riset hvKP dan MDR-KP mulai meningkat sejak tahun 2020, didominasi dari negara China (38 %), diteliti di berbagai bidang, terutama pada bidang mikrobiologi (41%), infeksi (38%) dan farmakologi (28%). Dari 39 artikel terpilih 39 kata kunci co-occurance, membentuk 5 cluster yang saling terkait. Kesimpulan: Resistensi Carbapenem, prevalensi dan hipervirulensi Klebsiella pneumoniae merupakan kata kunci yg paling aktual, sehingga sangat disarankan menjadi tema riset terkait hvKP dan MDR-KP selanjutnya.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI ANTARA EKSTRAK DAUN MANILKARA ZAPOTA L DAN EKSTRAK DAUN PSIDIUM GUAJAVA L TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI Sabir, Nurani Islami; Idrus, Hasta Handayani; Sodiqah, Yani; Hasbi, Berry Erida; Mangarengi, Yusriani; Zulfahmidah, Zulfahmidah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.25564

Abstract

Escherichia coli dapat menyebabkan banyak penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis dari usia neonatal hingga manula dll. Tingginya angka resistensi E.coli yang diperantarai oleh plasmid menjadi ancaman kesehatan global. Daun Manilkara zapota L dan Psidium guajava L memiliki kandungan senyawa yang dapat menghambat dan membunuh bakteri E. coli. Dari kedua ekstrak ini belum diketahui tingkat efektivitasnya sebagai antibakteri terhadap E.coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri antara ekstrak daun Manilkara zapota L dan ekstrak daun Psidium guajava L terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental posttest dengan metode disc-diffusion (metode Kirby Bauer Test) yang menggunakan ekstrak daun Manilkara zapota L dan daun Psidium guajava L dengan konsentrasi masing-masing ekstrak 100%, 200% dan 400% serta kontrol positif antibiotik levofloxacin untuk melihat perbandingan efektivitas dari ekstrak daun Manilkara zapota L dan daun Psidium guajava L dalam menekan pertumbuhan bakteri Escherichia coli.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Manilkara zapota L dan daun Psidium guajava L pada konsentrasi 100%, 200% dan 400% tidak membentuk zona hambat (zona hambat 0 mm) yang diklasifikasikan sebagai resisten. Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Manilkara zapota L dan ekstrak daun Psidium guajava L pada konsentrasi 100%, 200% dan 400% belum mampu menghambat pertumbuhan E. coli secara In-Vitro.
KARAKTERISTIK PASIEN KONJUNGTIVITIS RUMAH SAKIT MATA MAKASSAR PERIODE JANUARI – DESEMBER 2023 Amaliah M, A. Alya; Maharani, Ratih Natasha; Sodiqah, Yani; Rahmah Akib, Marliyanti Nur; Aulia, Nur; Hastiah, Hastiah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34960

Abstract

Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva, yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk virus, bakteri, jamur, serta alergi dan iritasi kimia. Konjungtivitis pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan pria, seperti yang ditemukan dalam beberapa studi terbaru. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk paparan yang lebih sering terhadap agen infeksius (seperti virus) dalam lingkungan rumah tangga dan pekerjaan, terutama di kalangan wanita dewasa yang terlibat dalam pengasuhan anak. Selain itu, wanita lebih sering mengalami bentuk konjungtivitis alergi, yang mungkin terkait dengan respons imun yang berbeda dibandingkan pria. Secara garis besar konjungtivitis jarang menyebabkan kebutaan atau gangguan struktural mata lainnya, tetapi perlu diperhatikan bahwa konjungtivitis sangat menular terutama konjungtivitis viral sehingga penderita harus memiliki kewaspadaan yang tinggi untuk tidak menyebarkan penyakit kepada orang lain.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien konjungtivitis di Rumah Sakit Mata Makassar pada periode Januari hingga Desember 2023. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien. Sampel penelitian ini sebanyak 118 subjek. Penelitian menunjukkan bahwa konjungtivitis paling sering terjadi pada kelompok usia 18-45 tahun (35,6%), Jenis kelamin perempuan (60,2%), etiologi konjungtivitis alergi (39%), Tatalaksana terbanyak untuk konjungtivitis alergi adalah artificial tears. Pada penelitian konjungtivitis yang paling banyak ditemukan sampel pada kelompok usia produktif (18-65 tahun). Sampel perempuan lebih banyak ditemukan menderita konjungtivitis dibandingkan laki – laki. Alergi adalah etiologi dari konjungtivitis yang paling sering ditemukan
THE RELATIONSHIP BETWEEN PREFERRED ANATOMY LEARNING MEDIA (ANATOMAGE AND CADAVER) AND STUDENTS' PRACTICAL SCORES Mokhtar, Shulhana; Alyaa Zatira, Difa; Sodiqah, Yani; Beru Gani, Azis; Surdam, Zulfiyah
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 16 No. 1, Januari 2025
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v16i1.1595

Abstract

Anatomical knowledge is essential for science and clinical skills. Learning outcomes can be influenced by the choice of learning media, such as the computer-based Anatomage and Cadaver-based methods. This study examines the relationship between students' preferred anatomy learning media and their practical exam scores. A correlative analytic method with a retrospective cohort approach was used, involving 372 medical students from the Faculty of Medicine, Muslim University of Indonesia, selected through purposive sampling. Inclusion criteria included students who had completed anatomy courses and participated in practical exams. Bivariate analysis using the Chi-Square test showed a significant relationship between preferred media and exam scores (p-value < 0.05). Students with a strong preference for Anatomage achieved a higher pass rate (95%) and demonstrated better comprehension of anatomical structures compared to those favoring cadaver-based learning. These findings emphasize the effectiveness of Anatomage as a learning tool in enhancing anatomy education. In conclusion, the choice of learning media significantly impacts practical exam performance, with Anatomage proving to be a highly effective medium.
Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Terhadap Efektivitas Video Clinical Skill Lab dalam Meningkatkan Kemampuan Clinical Skill Ashilah Asrijaya, Andi Audya; Mochtar, Shulhana; Sodiqah, Yani; Arfah, Arni Isnaini; Aisyah, Windy Nurul
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i1.54962

Abstract

Clinical skill lab (CSL) adalah pelatihan keterampilan medis dan komunikasi yang menggunakan fasilitas seperti mannequin, simulasi pasien dan video. Video CSL diberikan sebelum memulai pelatihan CSL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa kedokteran terhadap efektifitas video CSL dalam meningkatkan daya ingat, pemahaman, semangat belajar, dan memperjelas instruksi manual penuntun CSL, serta menghitung presentasi kelulusan dari mahasiswa dengan persepsi yang berbeda (baik dan buruk). Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah pengisian kuesioner oleh 329 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2023 yang sedang mengambil blok Imunologi dan Hematologi tentang Persepsi Efektifitas Video CSL. Pada tiap kelompok persepsi yang berbeda dilakukan perhitungan presentasi kelulusan ujian CSL. Hasil yang diperoleh menunjukkan 93,01% (306) dari responden persepsi baik, dengan tingkat kelulusan mencapai 99,7% (305) sedangkan sisanya sebanyak 7,99% (23) responden persepsi buruk terhadap video CSL dengan tingkat kelulusan hanya 82,6%. Jumlah responden yang menganggap video CSL dapat meningkatkan daya ingat sebanyak 90,5% (298), meningkatkan pemahaman sebanyak 93% (306), semangat belajar 94,2% (310), dan memperjelas instruksi dalam buku penuntun CSL sebanyak 73,5% (242). Persepsi yang baik terhadap video CSL menghasilkan tingkat kelulusan yang lebih tinggi dari persepsi yang buruk (93,01% : 82,6%). Video CSL dipersepsikan baik dalam meningkatkan semangat belajar, diikuti dengan pemahaman, daya ingat dan memperjelas instruksi manual CSL.
OVERVIEW OF BLOOD PRESSURE AND PULSE RATE IN WORKERS EXPOSED TO NOISE AT PT. BOSOWA BERLIAN MOTOR KIMA BRANCH, MAKASSAR Z., Nurul Islah; Wahyu, Sri; Sodiqah, Yani; Nurhikmawati, Nurhikmawati; Ardhani, Ahmad
Syifa'Medika Vol 16, No 1 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v16i1.9619

Abstract

Noise in the work environment is a significant health risk factor, especially in affecting workers blood pressure and pulse rate. According to the WHO, noise is defined as unwanted or excessive sound that can damage human health. At PT. Bosowa Berlian Motor Kima Branch, Makassar, high noise exposure has the potential to cause health problems such as hypertension and pulse rate disorders. This study aims to describe blood pressure and pulse rate in workers exposed to noise in this work environment. The research method uses a descriptive cross-sectional approach with secondary data collected in December 2024. The results showed that 51.6% of workers were exposed to noise above 85 dB, with 51.6% of respondents having above-normal blood pressure and 32.3% experiencing tachycardia. Factors such as length of service, length of employment, and smoking history also contribute to health risks. The conclusion of this study is that noise exposure has a significant impact on workers blood pressure and pulse rate, so interventions such as noise control, the use of personal protective equipment, and health programs are needed to reduce health risks and improve workers welfare.
The Effectiveness of Lactobacillus rhamnosus Administration on the Growth of Klebsiella pneumoniae in Mice (Mus musculus) Ahmad, Izhar Fitrah; Wiriansya, Edward Pandu; Anggita, Dwi; Basri, Rezky Pratiwi Lambang; Sodiqah, Yani; Nurmadilla, Nesyana
Jurnal Respirasi Vol. 11 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jr.v11-I.2.2025.147-152

Abstract

Introduction: Klebsiella pneumoniae is a bacterium from the Enterobacteriaceae family and is considered one of the most dangerous pathogens. Antibiotics are crucial for treating acute bacterial infections. Using probiotics has become one of the supportive and curative efforts in managing the growth of K. pneumoniae. One probiotic derived from microorganisms is Lactobacillus rhamnosus. This study aimed to determine the effectiveness of L. rhamnosus on the growth of K. pneumoniae in mice (Mus musculus). Methods: This was an experimental post-test study. The study population consisted of mice aged 3 to 4 months, weighing 20 to 40 grams, determined using Federer’s formula. Mice were given standard feed and sterile distilled water. A total of 30 mice were tested and divided into five treatment groups. The distribution colony count test was used for evaluation. Results: Among the five groups studied, probiotic intervention in the group receiving a combination of L. rhamnosus and the antibiotic ceftriaxone showed effective results (p<0.05), as did the group given only the probiotic L. rhamnosus (p<0.05). In contrast, the other groups did not show effective results (p>0.05). Conclusion: The administration of L. rhamnosus is effective as a supportive and curative treatment, but it is not effective as a preventive measure against the growth of K. pneumoniae in mice.
The potential of bilimbi leaf (Averrhoa bilimbi L.) extract as an inhibitor of Staphylococcus epidermidis growth Asnur, Andi Muhammad Nawwar; Waspodo, Nurelly N; Irwan, Andi Alamanda; Sodiqah, Yani; Mangarengi, Yusriani
International Journal of Health Science and Technology Vol. 6 No. 3 (2025): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/ijhst.v6i3.3965

Abstract

Coagulase-negative staphylococci (CoNS) are part of the normal skin flora and are often considered to be minimally pathogenic or even non-pathogenic. However, in certain cases, CoNS bacteria can lead to increased morbidity and mortality, particularly in high-risk patients. This study aims to examine the inhibition zones of Staphylococcus epidermidis following treatment with bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) leaf extract at concentrations of 50%, 75%, and 100%, and to compare the inhibition zones across these three concentrations. This research employed a laboratory experimental design using the Kirby-Bauer disc diffusion method. The results showed that the inhibition zones for Staphylococcus epidermidis treated with 50% extract concentration were 12.78 mm, 13.01 mm, and 13.10 mm, classified as intermediate. At a 75% concentration, the inhibition zones were 13.07 mm, 13.40 mm, and 15.12 mm, ranging from intermediate to sensitive. Meanwhile, the 100% concentration produced inhibition zones of 15.64 mm, 16.89 mm, and 17.1 mm, classified as sensitive. A comparative analysis of the inhibition zones indicated that the 100% concentration produced the largest zone of inhibition among the three concentrations tested.