Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH AKSES SANITASI TERHADAP PERILAKU STOP BABS PILAR PERTAMA STBM DI KECAMATAN MEDAN LABUHAN DAN MEDAN PERJUANGAN DI KOTA MEDAN Sinambela, Nur Delina; Saragih, Eka Fitria; Rahmadanty, Dwi Azura; Susilawati, Susilawati; Ramania Sabina; Dalimunthe, Halimatus Sa’diyah; Putri, Dini Azila
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36469

Abstract

Buang air besar Sembarangan di daerah kota Medan tercatat dinkes provinsi 2023 masih 78 desa sekitar 51,66% dari jumlah desa sebanyak 151, masih ada 73 desa yang belum melaksanakan STBM sekitar 48,34%. Tujuan penelitian ini adalah analisis pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar pertama di daerah Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Labuhan dan untuk melihat perbandingan antara akses sanitasi terhadap perilaku Stopbabs di daerah Medan Perjuangan dan Medan Labuhan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Data yang di gunakan bersifat data sekunder berasal dari data progres bulanan STBM STOP BABS Dinas Kesehatan Kota Medan 2023. Populasi penelitian ini sebanyak 572.084 sampel dari penelitian pada kedua Kecamatan sejumlah 53.485 KK. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh nilai p Value 0,001 yang bermakna terdapat korelasi yang signifikan. Maka dengan demikian diperoleh nilai R 0,786 yang bermakna hubungan yang sangat kuat di antara kedua variable karena 0,786 >0,76. Sehingga dapat disimpulkan perbandingan KK BABS masih cukup tinggi di daerah pesisir dibanding kan daerah perkotaan, terdapat di kecamatan medan perjuangan dan medan Labuhan. mengindikasikan perlunya perbaikan  sanitasi di daerah pesisir, keterbatasan akses sanitasi di daerah pesisir menjadi faktor utama penyebab tingginya angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Analysis of Selection Community Knowledge Organic and Inorganic Waste in Silau Village Merawan Dolok Masihul District, Serdang Bedagai Nanda, Meutia; Sinambela, Nur Delina; Rahmadanty, Dwi Azura; Saragih, Eka Fitria; Sabina, Ramania
PROMOTOR Vol. 7 No. 6 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i6.869

Abstract

Analysis of the community's knowledge of sorting organic and inorganic waste in Silau Merawan village, Dolok Masihul District, Serdang Bedagai, after carrying out outreach activities, good knowledge can be obtained which has increased by 50%. The aim of this outreach activity is to determine the public's knowledge of sorting organic and inorganic waste. This research method is qualitative in nature where the data collection is primary, with community participation as 30 respondents. The results of the research showed that before providing education to the public, the accuracy rate for good knowledge was only 16.7%, and bad knowledge reached 83.3%. However, after providing counseling to the community, their knowledge increased significantly, where good knowledge reached 50%. Thus, it can be concluded that this counseling is effective so that it can increase public knowledge significantly.
IMPLEMENTATION OF HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) ON SUGARCANE ICE TRADERS IN MEDAN CITY IN 2024 Ashar, Yulia Kharina; Safira, Putri; Lauchan, Agil Maritho; Elvina, Elvina; Rahmadanty, Dwi Azura; Saragih, Eka Fitria; Sinambela, Nur Delina; Putri, Amelia; Purba, Sumiarti
HEARTY Vol 13 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i1.17967

Abstract

HACCP is implemented as a systematic approach to identify, evaluate, and control potential hazards in sugarcane ice production to ensure food safety. The purpose of this research is to find out the implementation of the HACCP system carried out by sugarcane ice drink traders in Medan City in 2024. This study uses a qualitative analytical approach focused on sugarcane ice drinks sold in Medan City. The research subjects consisted of 33 sugarcane ice drink traders operating in the Medan City area. The results of the study on the implementation of HACCP on sugarcane ice traders in the city of Medan in 2024 found significant findings that the majority of sugarcane ice traders are in the productive age range of 35-49 years (48.5%), with a gender composition that is almost balanced between men (45.5%) and women (54.5%). The highest level of education is junior high school graduates (45.5%), with most traders operating for 6-10 hours per day (57.6%) and having 1-5 years of selling experience (60.6%). Traders' knowledge of hazards is still very low, only 6.06% know, and the majority are unaware of the dangers of E. coli bacteria (78.79%). However, the habit of washing hands before processing drinks is quite good (78.79%), and all traders understand the importance of clean containers before use (100%). Observations show that hygiene and sanitation are rated good by 60.6% of traders, but temperature control, supervision, and risk control still need to be improved. Documentation is also a major problem with 93.9% of traders rated as poor.
HEALTH LOGISTICS MANAGEMENT IN SIMPANG TUNTUNGAN CLINIC Rahmadanty, Dwi Azura; Hariyanti, Atika Ayu; Damaiyana, Resa; Oktavia, Ratih; Sabina, Ramania; Melfisyaira, Natasha; Saragih, Eka Fitria; Hasibuan, Rapotan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42033

Abstract

Manajemen logistik di bidang kesehatan merupakan suatu sistem kompleks yang mencakup serangkaian proses terpadu, meliputi perencanaan, penganggaran, pembelian, penyimpanan, distribusi, penanganan, dan pengendalian. Setiap komponen dalam sistem ini berkaitan erat satu sama lain, dimana efektifitas keseluruhan sistem bergantung pada koordinasi yang baik antar berbagai tahapan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem manajemen logistik yang diterapkan di Klinik Simpang Tuntungan. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan lokasi penelitian berpusat di Klinik Simpang Tuntungan Medan. Metodologi pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara mendalam yang didokumentasikan melalui rekaman audio, dan pengumpulan dokumentasi, dengan menerapkan teknik target sampling dalam pemilihan partisipan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen logistik yang efektif di Klinik Simpang Tuntungan berperan penting dalam menjamin dan menjaga kualitas pelayanan kesehatan yang optimal. Hal ini menegaskan pentingnya manajemen logistik terstruktur dalam konteks pelayanan kesehatan.
Gambaran Manajemen Logistik di Klinik Simpang Tuntungan Hariyanti, Atika Ayu; Rahmadanty, Dwi Azura; Damaiyana, Resa; Oktavia, Ratih; Sabina, Ramania; Melfisyaira, Natasha; Saragih, Eka Fitria; Hasibuan, Rapotan
Journal of Health Education Law Information and Humanities Vol 2, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/helium.v2i1.5279

Abstract

Manajemen logistik kesehatan meliputi berbagai tahapan seperti, perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, penghapusan, dan pengendalian. Setiap siklus yang dilakukan memiliki kaitan satu sama lain, sehingga perlu dilakukan dengan koordinasi yang baik agar dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Apabila terjadi kendala pada satu tahapan akan berdampak pada tahapan selanjutnya yang menyebabkan ganggguan terhadap persediaan logistik dan ekonomis pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran manajemen logistik di Klinik Simpang Tuntungan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan di Klinik Simpang Tuntungan, Medan. Kegiatan yang dilakukan dalam peneilitian ini berupa observasi, wawancara mendalam disertai dengan rekaman suara, dan dokumentasi dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian Sistem pengelolaan logistik yang efektif seperti yang diterapkan di klinik ini sangat penting untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan.