Malik , Abdul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sprinkler Network: Efektivitas Penerapan Teknologi Irigasi untuk Pemberdayaan Kelompok Tani Hasriyanti; Inanna; Malik , Abdul
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.266

Abstract

Mekanisme kelompok tani petani bawang merah yang efektif, belum nampak pada kelompok tani Bontosunggu yang ada di Desa Manimbahoi Kabupaten Gowa. Kondisi ini dibuktikan dengan situasi lahan garapan yang masih dalam tingkat teknologi irigasi yang minim, yakni dalam hal pengairan tanaman bawang merah. Tujuan kegiatan pengabdian terlihat pada kegiatan aplikasi teknologi irigasi sprinkler, dilakukan evaluasi terhadap aktivitas kerja tiap anggota dalam kelompok tani Bontosunggu, total biaya operasional, total pengeluaran tak terduga, total hasil produksi, dan total pendapatan melalui penjualan hasil produksi. Program PKM dilaksanakan dengan metode survei geografis, landuse capacity (kapasitas penggunaan lahan), hidrologi dan morfologi wilayah mitra. Selanjutnya dilakukan survei mengenai kondisi sosial ekonomi kelompok tani Bontosunggu petani bawang merah selama 8 bulan. Petani bawang merah pada kelompok tani Bontosunggu mengungkapkan bahwa irigasi sprinkler merupakan teknologi irigasi yang melibatkan penyemprotan air di atas lahan pertanian dengan menggunakan sprinkler. Sistem irigasi sprinkler otomatis merupakan teknologi pertanian terkini yang digunakan dalam pengairan tanaman secara efisien dan otomatis. Teknologi irigasi sprinkler memainkan peran penting dalam pengelolaan air untuk pertanian, dan relevansinya dapat dilihat dari berbagai aspek yang berhubungan dengan efisiensi penggunaan air, produktivitas pertanian, penghematan waktu dan biaya, serta keberlanjutan lingkungan.
THE TRANSFORMATION OF RELIGIOUS PRACTICES OF DIGITAL UMMAH IN THE AGE OF ALGORITHMS Alfi, Imam; Basit, Abdul; Halwati, Umi; Malik , Abdul
Al-Qalam Vol. 31 No. 2 (2025): Jurnal Al Qalam
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/alq.v31i2.1702

Abstract

The study examines the formation of new religious authorities within the Cyber Islamic Ummah, configured by social media algorithms. Through a one-month qupesalitative approach, the research focused on the analysis of viral religious content on TikTok, YouTube, and Instagram by applying the theoretical framework of Digital Ummah and Cyber Islamic Environments (CIEs). Data were collected through observation of the top 30 videos on each platform, in-depth interviews with five ulama (traditional Islamic scholars) and five digital influencers, as well as audience interaction analysis (likes, shares, and comments), which were then analyzed thematically. The findings reveal new religious practices among digital users, characterized by the dominance of short da'wah content (15-60 seconds) on TikTok and Instagram Reels, which yields an engagement rate 3-5 times higher than long-form content. This reality leads to the simplification of complex religious material into a sound bite that loses crucial nuance. The themes of prohibiting heresy (32%), criticizing modern lifestyle (25%), and practical worship guides (18%) dominate, reconfiguring the hierarchy of religious authority where digital popularity outweighs the depth of knowledge. Although Cyber Islamic Environments, as a hybrid space, democratize access to religious knowledge, there is a risk of fragmentation of understanding, shallowness of meaning, and intolerance. The study recommends strategic collaboration among scholars, content creators, digital platforms, and regulators through the transformation of da'wah formats, enhancing digital literacy, and drafting ethical guidelines to create a healthy digital da'wah ecosystem while preserving the authenticity of traditional scientific teachings and authorities.