Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINDAK TUTUR ANAK REMAJA DI KABUPATEN MINAHASA DALAM PERCAKAPAN KELUARGA DAN PENILAIAN KESANTUNAN BERBAHASA Johanna Rimbing; Ruty Jacoba Kapoh
Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Membaca (Bahasa dan Sastra Indonesia)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jmbsi.v5i1.8074

Abstract

            Di era digital perubahan sosial tidak hanya dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan. Karakteristik perubahan sosial tampak pada perubahan berpikir, bersikap. berperilaku dan bertutur individu/kelompok, termasuk kelompok anak usia remaja. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi, menganalisis dan mendeskripsikan aneka tindak tutur dalam tuturan anak remaja di kabupaten Minahasa dalam percakapan keluarga, strategi-strategi dalam merealisasikannya, serta nilai kesantunannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak-libat-cakap, dengan teknik rekam dan catat. Selain itu digunakan juga metode refleksif-introspektif. Data penelitian adalah tuturan dalam Bahasa Melayu Manado yang ditranskripsikan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia. Untuk pemahaman data digunakan teknik interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan, tuturan anak usia remaja di kabupaten Minahasa dalam percakapan keluarga mengandung aneka tindak tutur, di antaranya tindak meminta, menolak, menyuruh, membantah, melarang, mengomel, mengeluh, memprotes, mengkritik, menyalahkan, menyarankan, dan sebagainya, selain tindak memberitahukan dan bertanya. Dalam merealisasikan tindak-tindak tutur ini mereka menggunakan beberapa strategi, yaitu menggunakan kalimat bermodus deklaratif, interogatif, dan imperatif. Dalam percakapan keluarga mereka sering mengabaikan konteks situasi. sehingga mereka sering melanggar prinsip-prinsip umum percakapan.
SONGS AS LEARNING MEDIA TO IMPROVE GERMAN VERB CONJUGATION MASTERY OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Mariyanti Pabibak; Sjuul J. Lendo; Johanna Rimbing
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 2 No. 5 (2022): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is a Classroom Action Research aimed at investigating the use of songs as a learning media to improve high school students' mastery of verb conjugation at SMA Negeri 2 Tondano. This research adopts Kurt Lewin's Classroom Action Research model, which consists of planning, action, observation, and reflection. The study was conducted at SMA Negeri 2 Tondano, specifically in the XI IPS class comprising 15 students. The research was carried out from March to May 2023. The activities were conducted in two cycles over a period of three months. In the first cycle, it was observed that the students were not accustomed to the teaching and learning process that utilized songs as a learning media. This significantly affected the students' level of mastery in verb conjugation for each taught topic. In the second cycle, there was an improvement as both the teacher and students began to familiarize themselves with using songs as a learning media. This was evident from the achievement results, which showed an increase from an average of only 49.9% in the first cycle to 70.8% in the second cycle.
STRATEGI-STRATEGI TRANSAKSI DAN TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PERCAKAPAN JUAL-BELI DI PASAR TRADISIONAL MINAHASA Johanna Rimbing
Riksa Bahasa Vol 4, No 2 (2018): Riksa Bahasa Vol. 4 No. 2 November 2018
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/rb.v4i2.16336

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang membahas tentang strategi-strategi transaksi jual-beli dan pelaksanaan tindak tutur ilokusi dalam percakapan jual-beli di pasar tradisional Minahasa. Tindak tutur ilokusi adalah jenis tindak tutur yang mengandung implikasi-implikasi, karena pelaksanaannya didasarkan pada maksud yang ingin disiratkan oleh penutur di dalam tuturannya. Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang memfokuskan pada fungsi ujaran, yakni untuk apa ujaran itu dilakukan. Tindak-tindak ilokusi dalam percakapan jual-beli menyatakan bermacam-macam tujuan yang ingin dicapai oleh penutur. Salah satu fokus kajian pragmatik adalah tindak tutur. Tuturan-tuturan yang bersifat implikasional dalam percakapan jual-beli menginspirasi kajian-kajian berbasis pragmatik. Untuk memahami implikasi-implikasi tuturan peran konteks situasi dan konteks lain yang melingkupi tuturan sangat penting. Tujuan dari kajian ini adalah (1) mengidentifikasi aneka strategi transaksi (perencanaan) dan aneka teknik penjual dan pembeli dalam melaksanakan strategi jual-beli, (2) mengidentifikasi aneka tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penjual dan pembeli, tujuan, dan cara pelaksanaannya dalam percakapan jual-beli, dan (3) mengelaborasi hubungan antara strategi transaksi, teknik pelaksanaan strategi, dan tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjual dan pembeli memiliki aneka teknik dalam melaksanakan strategi-strategi transaksi atau perencanaan transaksi. Strategi transaksi yang ditemukan yaitu strategi mendapatkan pembeli, mempromosikan barang dagangan, mengendalikan pembeli, mempertahankan pembeli, meminta pengurangan harga, mempertahankan harga, dan lain-lain. Teknik-teknik pelaksanaan strategi yang ditemukan diantaranya adalah teknik meminta pembeli untuk mampir, menawarkan barang dagangan secara langsung, mengundang pembeli untuk membeli sesuatu, menolak permintaan penjual, mencari-cari alasan, menjelaskan alasan dan lain-lain. Teknik yang digunakan penjual dan pembeli dalam menerapkan strategi transaksi menghasilkan berbagai tindak ilokusi, seperti tindak ilokusi yang bermakna bertanya, meminta, menawarkan, mengundang, menolak, dan sebagainya. Dengan demikian, tindakan ilokusi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli memiliki relevansi dengan strategi transaksi dan teknik pelaksanaan strategi yang telah mereka tetapkan. Cara-cara penjual dan pembeli mengimplikasikan maksud-maksud di dalam tuturannya tidak hanya diekspresikan oleh tindak verbal, tetapi juga didukung oleh tindak nonverbal. Kadang-kadang karena pertimbangan-pertimbangan tertentu maksud-maksud di balik aneka tindak ilokusi dalam tuturan tidak dinyatakan secara eksplisit.
ANALISIS KESALAHAN PEMBENTUKAN KALIMAT PERFEKT PADA TULISAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI MANADO (FBS UNIMA) Angelia, Ririn; Rimbing, Johanna; Kojongian, Prilimercy E.
KOMPETENSI Vol. 4 No. 3 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i3.6738

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan pembentukan kalimat Perfekt serta mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut ditinjau melalui siasat Taksonomi permukaan. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk penelitian ini. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNIMA semester VIII. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa, jenis kesalahan yang terdapat dalam pembentukan kalimat Perfekt ialah kesalahan penggunaan Hilfsverb haben dan sein serta kesalahan dalam meletakkan posisi Hilfsverb haben dan sein. Faktor-faktor yang melatarbelakangi kesalahan-kesalahan tersebut yaitu, Intralingual errors, Interlingual errors, dan ketidakcermatan mahasiswa. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa dalam hal meminimalisir kesalahan pembentukan kalimat Perfekt bahasa Jerman, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kemampuan mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman. Oleh karena itu, pengajaran kaidah-kaidah bahasa Jerman haruslah disajikan dengan lebih variatif dan berulang-ulang, khususnya dalam pembelajaran bentuk Partizip Perfekt untuk regelmäβigen verben und unregelmäβigen verben. Selain itu, pengajar juga perlu memberikan penjelasan yang lebih mendetail mengenai penggunaan Hilfsverb haben und sein agar Mahasiswa tidak keliru dalam membentuk kalimat Perfekt bahasa Jerman. Mahasiswa harus lebih serius dan cermatdalam mempelajari kaidah-kaidah bahasa Jerman agar dapat lebih baik lagi dalam menguasainya.
PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN Tampemawa, Vena I.; Rimbing, Johanna; Bingku, Soflies M. E.
KOMPETENSI Vol. 4 No. 3 (2024): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v4i3.8629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa Jerman di Kelas XII Akuntansi SMK Negeri I Amurang melalui metode tutor sebaya atau peer teaching. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian siswa kelas XII Akuntansi dan Keuangan Semester 1 Tahun pelajaran 2023/2024. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari metode tutor sebaya dan keterampilan berbicara siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa pada siklus I, keterampilan berbicara siswa masih rendah dengan nilai rata-rata 67,1, atau masuk dalam kategori kurang. Namun, pada siklus II, setelah menerapkan metode tutor sebaya, keterampilan berbicara meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata mencapai 89,4, atau masuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tutor sebaya atau peer teaching efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Jerman kelas XII Akuntansi.