Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Telaah Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045 Taqdiraa, Taqdiraa; Farawita, Ria; Herman, Herman; Azainil, Azainil
Pendas Mahakam : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol. 9 No. 3 (2024): December
Publisher : Teacher Training and Education Faculty, Widya Gama Mahakam Samarinda University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan memahami secara komprehensif kognisi dalam pemerolehan bahasa kedua pada anak usia 2 tahun: pendekatan formal tipe teori moniter Krashen. Metode dalam menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif karena didasarkan pada pengambilan data historis bentuk dalam observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan mencatat satu kata dan dua kata dari ujaran anak kemudian mendeskripsikan secara sintaksis kata-kata yang diucapkan anak tersebut. Metode yang digunakan adalah observasi dan percakapan dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Objek dalam penelitian ini adalah anak bernama Ilyana yang berusia 2 tahun. Temuan dalam penelitian ini adalah menguji perkembangan pemerolehan bahasa kedua dengan tipe teori monitor. Teori model diterapkan pada anak usia 2 tahun yang memiliki bahasa pertama (bahasa Jawa) dan bahasa kedua (bahasa Indonesia). Temuan yang diperoleh adalah: 1. Pemerolehan dan pembelajaran bahasa dapat dilakukan dalam lingkup keluarga, 2. Perkembangan pembelajaran bahasa kedua lebih interaktif jika menggunakan media, dan 3. Permasalahan bahasa dapat teratasi jika memberikan kesempatan pada anak untuk berbicara dan mengendalikan emosi yang tidak stabil pada penutur ketika berbicara.
Pemerolehan Bahasa Pada Media Sosial Sebagai Kosa Kata Baru Bagi Generasi Z Di Sekolah Wowoseko, Hilaria C. Aba; Taqdiraa, Taqdiraa; Kalukar, Ventje Jani
Pendas Mahakam : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol. 10 No. 1 (2025): June
Publisher : Teacher Training and Education Faculty, Widya Gama Mahakam Samarinda University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the form and meaning of new vocabulary as one of the language variations in psycholinguistic studies used by Generation Z students as a result of acquiring language on social media. This research is descriptive qualitative research. The data collection technique was carried out using the listening method, namely listening to children's speech obtained from social media, using the Miles and Huberman data analysis technique. Activities in qualitative data analysis are carried out continuously until completion, so that the data is saturated, the analysis activities are reduction, data display and conclusion. The results of this research are that social media can influence children's (students') language acquisition in terms of psycholinguistics, that generation Z students acquire new vocabulary from social media to identify themselves, both for small groups and large groups, the use of this vocabulary also to get labeling that they keep up with the times as the word is used continuously.
Penerapan Pembelajaran Terdiferensiasi Pada Teks Laporan Hasil Observasi di Kelas X SMK Negeri 14 Samarinda Taqdiraa, Taqdiraa; Halimatusya'diyah, Halimatusya'diyah; Arifin, Bahri
Pendas Mahakam : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol. 10 No. 1 (2025): June
Publisher : Teacher Training and Education Faculty, Widya Gama Mahakam Samarinda University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pembelajaran terdiferensiasi pada  pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi Teks Laporan Hasil Observasi di kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 14 Samarinda. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran terdiferensiasi mencakup tiga aspek utama yakni diferensiasi konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten dilakukan melalui penyajian materi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Diferensiasi proses diterapkan dengan berbagai metode pembelajaran, seperti pembelajaran berbasis kelompok, proyek, teknologi, serta pendekatan visual dan kinestetik. Sementara itu, pada diferensiasi produk diberikan kebebasan kepada siswa dalam menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk tugas, seperti laporan tertulis, presentasi video, infografis, dan slide presentasi. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran terdiferensiasi bisa dikatakan efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 14 Samarinda. Pada hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Relevansi dan Dinamika Penggunaan Mantra dan Doa Laut Suku Bajau di Pulau Maratua pada Era Modern Taqdiraa, Taqdiraa; Nina Queena Hadi Putri; Widyatmike Gede Mulawarman; Syaiful Arifin; Bahri Arifin; Ahmad Mubarok
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 4 (2025): Penulis dari 3 negara (Indonesia, Jerman dan Turki)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i4.7385

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis relevansi dan dinamika penggunaan mantra serta doa laut Suku Bajau di Pulau Maratua di tengah pengaruh modernisasi, islamisasi, dan perkembangan teknologi. Sebagai komunitas maritim, masyarakat Bajau memaknai mantra dan doa laut sebagai media sakral untuk perlindungan, keselamatan, dan hubungan spiritual dengan laut, namun perubahan sosial menyebabkan pergeseran fungsi dan makna tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain etnolinguistik melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap tetua adat, nelayan, tokoh agama, serta generasi muda. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan triangulasi teknik dan sumber untuk menjaga validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mantra dan doa mengalami transformasi dari praktik magis menuju praktik religius serta simbol identitas budaya,  penggunaannya kini lebih banyak dijumpai dalam ritual tertentu seperti sedekah laut dan mandi safar dibanding aktivitas melaut sehari-hari. Generasi tua masih memaknai doa sebagai pelindung sakral, sedangkan generasi muda lebih menempatkannya sebagai bagian dari tradisi dan etika bermaritim. Faktor pelestarian meliputi identitas etnis, ritual kolektif, dan dokumentasi akademik, sementara faktor pergeseran mencakup islamisasi, teknologi navigasi modern, dan globalisasi. Temuan ini menegaskan bahwa tradisi mantra dan doa laut tidak hilang, melainkan bertransformasi menjadi praktik religius-sosial yang meneguhkan identitas Bajau. Pelestarian tradisi memerlukan dokumentasi berkelanjutan, pewarisan antargenerasi, serta integrasi pengetahuan budaya ke dalam pendidikan dan media digital.