Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Efektivitas Biolarvasida Pada Minyak Atsiri Daun Tembelekan (Lantana camara) Terhadap Larva Anopheles sp. Sebagai Upaya Pengendalian Vektor Malaria Marcellia, Selvi; Ramdini, Dwi Aulia; Setiawan, Gigih; Septiani, Linda; Setyaningrum, Endah; Rosa, Emantis; Annasya, Benazhir Saninah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i12.18425

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus malaria yang tertinggi di dunia. Penyakit malaria merupakan jenis penyakit yang penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. yang mengandung protozoa Plasmodium sp. Daun lantana (Lantana camara L.) memiliki kandungan senyawa aktif lantadine, minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Penggunaan biolarvasida merupakan upaya untuk mengurangi preventif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minyak atsiri daun lantana sebagai biolarvasida terhadapvektor penyakit Malaria.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah destilasi untuk proses ekstraksi, dan menghitung jumlah kematian dari larva yang telah diberi perlakuan dengan konsentrasi minyak atsiri daun lantana 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25% sehingga didapatkan nilai persen mortalitas dan dilanjutkan dengan menghitungan nilai LC50 dan LC90 menggunakan uji probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun lantana (Lantana camara) efektif sebagai biolarvasida. LC50 yang di dapat yaitu0,505% pada jam ke-21. Untuk uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing konsentrasi 0,5%, 0,75%, 1%, 1,25%, control negative dan control positif karena nilai p-value 0,000<0,05. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa senyawa yang terkandung pada minyak atsiri daun lantana (Lantana camara) berpotensi sebagai biolarvasida terhadap larva Anopheles sp.
Kandungan Senyawa Aktif Metabolit Sekunder dalam Biolarvasida Annasya, Benazhir Saninah; Mutiara, Hanna; Marcellia, Selvi
Medula Vol 15 No 1 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i1.1252

Abstract

Larvicide is a compound that can be toxic, inhibit growth and development, affect behavior, affect hormones, inhibit feeding, and act as a larval killer. Larvicide is divided into two types, namely chemical larvicide and biolarvicide. Chemical larvicide is the larvicide most widely used by the community because it has a large substance strength. However, the use of chemical larvicide can cause damage, especially insects become resistant to drugs, in addition to causing environmental pollution because synthetic larvicide is difficult to decompose and causes poisoning in humans. The use of chemical larvicide can cause damage, especially insects become resistant to drugs, in addition to causing environmental pollution because synthetic larvicide is difficult to decompose and causes poisoning in humans. Therefore, a substitute for chemical larvicide in the form of biolarvicide is needed. Biolarvicide can act as a larval killer, attractant, antifertility agent (sterilization tool), biocide, and other forms that minimally cause drug resistance in insects. Biolarvicide comes from plant materials containing active compounds of secondary metabolites such as essential oils, saponins, steroids, terpenoids, tannins, alkaloids, flavonoids, and phenolics that can kill mosquito larvae and are obtained by extraction. This article provides a broader explanation of the content of secondary metabolite compounds in biolarvicide so that it can be more effectively used as a larvicide from natural materials. The contents of the article were obtained through searches of several national and international journals through the search keywords: Biolarvicide, secondary metabolites, and active compounds.