Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Boalemo, yang mencatat angka prevalensi sebesar 16% pada tahun 2024. Desa Bajo merupakan salah satu desa dengan prefalensi tinggi. Selain itu desa ini mengalami tantangan dalam hal akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pemahaman mengenai gizi, serta pola konsumsi makanan pokok yang kurang bervariasi. Padahal, desa ini memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar, terutama ikan kembung. Namun, pemanfaatan ikan tersebut sebagai sumber protein belum dilakukan secara maksimal. Untuk menjawab tantangan ini, program ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan rolade ikan kembung sebagai alternatif pangan bergizi. Rolade dipilih karena mudah dibuat, praktis, disukai anak-anak, serta memanfaatkan bahan lokal yang mudah diperoleh di wilayah pesisir. Metode pengabdian ini melalui pendekatan partisipatif, dimana melibatkan para ibu rumah tangga dalam sesi edukasi dan praktik langsung pembuatan rolade. Kegiatan diawali dengan uji coba resep, penyampaian materi edukatif, serta demonstrasi pengolahan rolade. Evaluasi dilakukan lewat diskusi guna mengukur pemahaman dan keterampilan peserta. Hasil pelaksanaan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan serta kesadaran ibu-ibu terhadap pentingnya konsumsi protein hewani lokal. Antusiasme peserta tercermin dari keterlibatan aktif saat demonstrasi serta penerapan resep di rumah masing-masing. Diharapkan, program ini dapat mendukung upaya penurunan angka stunting melalui diversifikasi pangan berbasis ikan lokal secara berkelanjutan