Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Revolusi Industri Sirait, Firli Nur Afdilla; Halim, Jennifer; Manik, Irene Anggreny Br.; Luluk, Theresia Angeline; Yuniastuti, Eni
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2024): Juni
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v9i1.20802

Abstract

Abstrak: Dalam konteks pengajaran di sekolah, pemilihan model pembelajaran yang sesuai di tingkat sekolah dapat berpengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran siswa. Namun, sering kali kita menyaksikan kebingungan para pendidik dalam memilih model pembelajaran yang cocok untuk materi pengajaran. Untuk mengatasi permasalahan ini, sebuah penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dilakukan, menggunakan berbagai teknik analisis data seperti uji validitas, reabilitas, deskripsi data, normalitas, homogenitas, dan uji-t. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil perbandingan antara kelas eksperimen yang menerapkan metode Problem Based Learning, dengan rata-rata nilai sebesar 77,5, dibandingkan dengan kelas kontrol yang memakai model konvensional dan meraih rata-rata nilai sebesar 67,93. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dianggap lebih efektif dalam memfasilitasi penilaian hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan pendekatan ceramah konvensional. Dengan temuan ini sebagai dasar, disarankan kepada para pendidik untuk memilih model pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa dapat mengalami proses pembelajaran dengan efektif di dalam lingkungan kelas.Abstract: In the context of school teaching, choosing an appropriate learning model at the school level can have a significant effect on student learning outcomes. However, we often witness educators' confusion in choosing a suitable learning model for teaching materials. To address this issue, a study with a quantitative descriptive approach was conducted, using various data analysis techniques such as validity, reliability, data description, normality, homogeneity, and t-test. In this study, the results showed a comparison between the experimental class that applied the Problem Based Learning method, with an average score of 77.5, compared to the control class that used the conventional model and achieved an average score of 67.93. Thus, it can be concluded that the problem-based learning model is considered more effective in facilitating the assessment of student learning outcomes when compared to the conventional lecture approach. With these findings as a basis, it is suggested to educators to choose an appropriate learning model, so that students can experience the learning process effectively within the classroom environment.
Kondisi Sosial-Ekonomi dan Alasan Bertahannya Masyarakat di Daerah Rawan Banjir di Kelurahan Hamdan Medan Maimun Kota Medan Sirait, Firli Nur Afdilla; Luluk, Theresia Angeline; Halim, Jennifer Irene; Manik, Anggreny Br.; R, Rohani; Kardiana, Elsa
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 8 (2025): March 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study shows that people in Hamdan Village have diverse social responses in dealing with floods. For old residents, floods are not a big problem because they have become part of their daily lives, while newcomers tend to be more psychologically affected. Although floods often occur, people still try to anticipate their impacts, such as building houses with high foundations and helping each other when disasters occur. Floods actually strengthen social relations in the community through cooperation in evacuation, early warning, and post-flood mutual cooperation. Economically, people in Hamdan Village generally have low-skilled jobs, such as factory workers, small traders, or laundry workers. Floods disrupt several livelihoods, especially for those who work from home or depend on the conditions of the surrounding environment. However, government assistance and social organizations help maintain the economic stability of the community during floods. People’s decisions to remain in flood-prone areas are influenced by various factors, including emotional attachment to their family’s inherited residence, strong social ties with the surrounding environment, and economic limitations that make it difficult for them to move to a safer place. In addition, the strategic location of Hamdan Village is also the main reason they remain, especially because of easy access to the workplace and relatively affordable living costs.
Analisis Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya di Sumpur Studi Kasus Rumah Gadang dan Wisata Sejarah Khatib Sulaiman Luluk, Theresia Angeline; Sinurat, Ester; Manik, Lolona; Zega, Debora Tasya Claudia; Matondang, M Farouq Ghazali
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6550

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan fokus pada Rumah Gadang sebagai representasi arsitektur tradisional Minangkabau dan Situs Sejarah Khatib Sulaiman sebagai warisan perjuangan kemerdekaan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator, penggerak, dan mediator melalui berbagai program seperti "Pesona Sumpu," pelatihan budaya, serta kemitraan strategis dengan lembaga keuangan dan sektor swasta. Upaya branding dan digitalisasi destinasi, termasuk perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), turut memperkuat posisi Sumpur sebagai destinasi budaya unggulan. Temuan penelitian mengungkap bahwa kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait merupakan kunci keberhasilan pengembangan wisata budaya yang berkelanjutan.
Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove dengan Analisis SWOT di Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Deli Serdang Sirait, Firli Nur Afdilla; Luluk, Theresia Angeline; Geubrina, Pocut Puan; Harefa, Melinda
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 11 (2025): June, 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15597910

Abstract

Coastal ecosystems are strategic transition zones between land and sea. It supports the ecological, economic and social aspects of society. It is in this zone that mangrove forests grow as the most productive ecosystem. Sei Naga Lawan Mangrove Village Beach is located in Perbaungan District, Deli Serdang Regency. The area is utilized for tourism, fishing, and non-timber products. However, its management still faces several challenges. Local regulations on mangroves are still limited. Community participation has not been optimized. Sustainability strategies have not been well mapped. These conditions demand in-depth research. This research focuses on Sei Naga Lawan Village. It aims to explore sustainable mangrove forest management strategies. This research uses a descriptive qualitative approach that aims to describe mangrove forest management strategies and community participation in its utilization in Sei Naga Lawan Village, Perbaungan District, Deli Serdang Regency. With data collection techniques including observation, interviews, and documentation. Observations were conducted to obtain a direct picture of the physical conditions and community activities. The variables in this study consist of independent variables, namely management strategies and community participation, and dependent variables, namely the impact on the economy of coastal communities. Data analysis was conducted descriptively through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. To support the interpretation of the results, SWOT analysis was also used to identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats in mangrove forest management in the research location.
Analisis Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya di Sumpur Studi Kasus Rumah Gadang dan Wisata Sejarah Khatib Sulaiman Luluk, Theresia Angeline; Sinurat, Ester; Manik, Lolona; Zega, Debora Tasya Claudia; Matondang, M Farouq Ghazali
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6550

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan fokus pada Rumah Gadang sebagai representasi arsitektur tradisional Minangkabau dan Situs Sejarah Khatib Sulaiman sebagai warisan perjuangan kemerdekaan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator, penggerak, dan mediator melalui berbagai program seperti "Pesona Sumpu," pelatihan budaya, serta kemitraan strategis dengan lembaga keuangan dan sektor swasta. Upaya branding dan digitalisasi destinasi, termasuk perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), turut memperkuat posisi Sumpur sebagai destinasi budaya unggulan. Temuan penelitian mengungkap bahwa kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait merupakan kunci keberhasilan pengembangan wisata budaya yang berkelanjutan.