Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Eksistensi Gereja HKBP Laut Dendang di Desa Laut Dendang Geubrina, Pocut Puan; Sinurat, Ester; Pandiangan, Errason; Hutagalung, Galatia Valentin; Dachi, Grace Holyvia Juniadsari; R, Rohani; Kardiana, Elsa
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 8 (2025): March 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Conflicts and violence in the name of religion in Indonesia continue to increase from year to year. One of the issues that often disrupts harmonious relations between religious communities is the issue related to the establishment of houses of worship. This problem arises because there is a thin line between the right to worship and the right to establish a house of worship. Some religious groups may view the right to establish a house of worship as the same as an inviolable personal right. In fact, the matter of establishing a house of worship is actually a collective social realm. Establishing a house of worship in an inappropriate location or environment can result in discomfort or disturbance from other parties. Prolonged discomfort can lead to hatred and hostility. This study focuses more on the results of the continuation of the problem regarding the establishment or repair of a Christian house of worship at the HKBP Lau Dendang Church In Lau Dendang Village. The results of the study show that the HKBP Laut Dendang Church plays an active role in community life. The church not only functions as a place of worship, but also as a center for social, educational, and cultural activities for the congregation and the surrounding community. There are obstacles in understanding and communication between the congregation and the church, which can lead to misunderstandings, conflicts, and imbalances in church life. Therefore, efforts are needed to improve communication, understanding, and congregation participation so that the church can function well and provide the best services.
Analisis Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya di Sumpur Studi Kasus Rumah Gadang dan Wisata Sejarah Khatib Sulaiman Luluk, Theresia Angeline; Sinurat, Ester; Manik, Lolona; Zega, Debora Tasya Claudia; Matondang, M Farouq Ghazali
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6550

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan fokus pada Rumah Gadang sebagai representasi arsitektur tradisional Minangkabau dan Situs Sejarah Khatib Sulaiman sebagai warisan perjuangan kemerdekaan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator, penggerak, dan mediator melalui berbagai program seperti "Pesona Sumpu," pelatihan budaya, serta kemitraan strategis dengan lembaga keuangan dan sektor swasta. Upaya branding dan digitalisasi destinasi, termasuk perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), turut memperkuat posisi Sumpur sebagai destinasi budaya unggulan. Temuan penelitian mengungkap bahwa kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait merupakan kunci keberhasilan pengembangan wisata budaya yang berkelanjutan.
Tantangan Pengelolaan dan Upaya Konservasi Mangrove di Kawasan Belawan Sicanang Harefa, Meilinda Suriani; Sinurat, Ester; Pandiangan, Errason; Sinaga, Agnes
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 5 (2025): Volume 3, Nomor 5, June 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15573863

Abstract

The mangrove ecosystem on Sicanang Island, Medan Belawan, is facing heavy pressure due to human activities such as land conversion, waste pollution and the impact of climate change. This research uses observation, interviews and documentation methods to identify the factors causing mangrove degradation as well as conservation efforts carried out by the community. The research results show that land conversion into ponds and settlements causes a decrease in vegetation cover of up to 40% in one decade, which has a direct impact on the decline in marine biota populations. In addition, domestic and industrial waste pollution worsens ecosystem damage. However, the local community has initiated various recovery efforts, such as mangrove rehabilitation, sustainable use of resources, and community-based waste management. Collaboration between communities, government, NGOs and educational institutions is key in strengthening conservation efforts and building a sustainable coastal management system.
Analisis Permasalahan Dalam Pendirian Gereja HKBP Laut Dendang Geubrina, Pocut Puan; Sinurat, Ester; Pandiangan, Errason; Hutagalung, Galatia Valentin; R, Rohani; Kardiana, Elsa
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 10 (2025): May
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15335035

Abstract

A place of worship is a very important component in a religion. Nothing can be called a religion without a clear worship system and a permanent place of worship. Christianity calls their place of worship a ‘Church’, which means a house where God and His people meet. The function of this church is to describe their faith by singing spiritual songs with the aim of worshiping or praising their God. The data analysis technique uses qualitative research as the data analysis method. This study uses a case study methodology to conduct qualitative research. The subjects studied in this case study approach. In fostering harmony between religious communities, there must be a gap between one and another. Regarding various social problems that contain the potential for conflict in the local community and can disrupt and harm various efforts to create harmony between religious communities, for example, residential areas that function as houses of worship are found in most of the districts/cities targeted by this study. Thus, it is important for all parties, including the government, religious figures, and civil society, to continue to strive to create harmony and mutual understanding, so that similar conflicts do not recur in the future. Multicultural education, interfaith dialogue, and fair law enforcement are some of the important steps that can be taken to build an inclusive and harmonious society.  
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF Nova, Desita; Mawaddah, Egi Amaza; Sinurat, Ester; Agneska, Widya; Nurhalisa, Intan; M.Pd., Dr. Dra. Destrineli,; S.Pd., M.Pd., Desy Rosmalinda,
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27095

Abstract

Minat belajar matematika yang rendah masih menjadi permasalahan utama dalam dunia pendidikan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan strategi pembelajaran inovatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan, dengan subjek 24 siswa kelas V SDN 56/1 Aro. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Model Think Pair Share (TPS) diterapkan untuk mendorong interaksi, kolaborasi, dan rasa percaya diri siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada partisipasi siswa, dari 47,62% pada pertemuan pertama menjadi 68,34% pada pertemuan kedua di siklus pertama, dan mencapai 90,00% pada akhir siklus kedua. Temuan ini mengindikasikan bahwa metode pembelajaran kolaboratif yang berpusat pada siswa efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian menyimpulkan bahwa model TPS mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dengan menciptakan suasana belajar yang aktif, bermakna, dan menyenangkan. Kata Kunci : Partisipasi Siswa, Pembelajaran Matematika, Think Pair Share, Strategi Kolaboratif
Analisis Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya di Sumpur Studi Kasus Rumah Gadang dan Wisata Sejarah Khatib Sulaiman Luluk, Theresia Angeline; Sinurat, Ester; Manik, Lolona; Zega, Debora Tasya Claudia; Matondang, M Farouq Ghazali
Journal of Education Transportation and Business Vol 2, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetbus.v2i1.6550

Abstract

Penelitian ini menganalisis peran pemerintah dalam pengembangan wisata budaya di Nagari Sumpur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan fokus pada Rumah Gadang sebagai representasi arsitektur tradisional Minangkabau dan Situs Sejarah Khatib Sulaiman sebagai warisan perjuangan kemerdekaan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah berperan sebagai fasilitator, penggerak, dan mediator melalui berbagai program seperti "Pesona Sumpu," pelatihan budaya, serta kemitraan strategis dengan lembaga keuangan dan sektor swasta. Upaya branding dan digitalisasi destinasi, termasuk perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), turut memperkuat posisi Sumpur sebagai destinasi budaya unggulan. Temuan penelitian mengungkap bahwa kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait merupakan kunci keberhasilan pengembangan wisata budaya yang berkelanjutan.