This Author published in this journals
All Journal Wahana Peternakan
Wilmintje Marlene Nalley
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SUPLEMENTASI SARI DAGING BUAH LONTAR (Borassus Flabelifer Linn) DALAM PENGENCER BELTSVILLE THAWING SOLUTION TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI LANDRACE: Supplementation of Palm - Fruit (Borasus Flabilifer Linn) Juice in Belthsvile Thawing Solution Dilution on the Semen Quality of Landrace Boars Lote, Nyongki; Wilmintje Marlene Nalley; Alvrado Bire Lawa; Aloysius Marawali
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dosis terbaik dari suplementasi sari daging buah lontar (SDBL) dalam pengencer Beltsville thawing solution (BTS)  guna mengawetkan semen cair babi jenis l andrace yang disimpan pada suhu 18-20ºC. Penelitian ini memanfaatkan semen segar dari babi jenis Landrace yang telah mencapai kedewasaan seksual dan dalam keadaan sehat, yang diambil menggunakan teknik manual (glove hand method). Penelitian ini dirancang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan lima kali ulangan. Semen  diencerkan dengan pengencer sesuai dengan perlakuan masing-masing yaitu:  P0 : BTS 100%+SBL 0%, P1 :BTS 95%+SBL 5%,  P2 : BTS 90%+SBL 10%, P3 : BTS 85%+SBL 15 %,  P4 : BTS 80%+ SBL  20%. Larutan semen yang sudah diencerkan, disimpan dalam styrofoam pada suhu 18-20ºC. Semen dievaluasi setelah pengenceran dan setiap 8 jam penyimpanan hingga motilitas minimal 40%. Variabel yang diuji ialah motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup separmatozoa. Keseluruhan data yang diperoleh ditabulasi menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa perlakuan P2 berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan lainnya dengan nilai motilitas spermatozoa: 45,00±3,53%, viabilitas spermzatozoa: 63,16±7,76%, abnormalitas spermatozoa: 6,24±0,70% dan daya tahan hidup: 44,34±2,92 jam. Kesimpulan dari penelitian ini ialah  suplementasi 10% sari daging buah lontar dalam 90% pengencer BTS merupakan  suplementasi terbaik dalam mengawetkan semen cair babi Landrace yang disimpan pada suhu 18-20ºC.   Kata Kunci: Beltsville thawing solution, sari daging buah lontar, semen cair babi Landrace
PENGGUNAAN LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER SITRAT-KUNING TELUR GUNA MEMPERTAHANKAN KUALITAS SPERMATOZOA BABI LANDRACE PADA SUHU PENYIMPANAN 18-20OC: The Use of Glycerol Levels in Citrate-Egg Yolk Diluent to Maintain the Quality of Landrace Boar Spermatozoa at Storage Temperatures 18-20oC Nuba, Maria Deran; Wilmintje Marlene Nalley; Ni Made Paramita Setyani; Thomas Mata Hine
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1811

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menguji penggunaan level gliserol (GLY) dalam pengencer sitrat-kuning telur (S-KT) guna mempertahankan kualitas spermatozoa babi Landrace pada suhu penyimpanan 18-20oC. Materi dalam penelitian ini yaitu semen segar dari satu ekor babi jenis Landrace berusia 2,5 tahun, kesehatan optimal, babi pejantan telah terbiasa dan dilatih untuk proses koleksi semen secara teratur. Penelitian ini disusun dengan metode rancangan acak lengkap yang mencakup lima perlakuan berupa Sitrat-Kuning telur dan gliserol dan lima pengulangan yakni: P0 = S-KT, P1: S-KT + GLY 1%, P2: S-KT + GLY 2%, P3: S-KT + GLY 3%, P4: S-KT + GLY 4%. Variabel yang diuji diantaranya: motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup (DTH) spermatozoa. Setelah diencerkan, semen disimpan dalam styrofom box pada temperature 18-20oC. Data dianalisis menggunakan one way ANOVA bila terdapat perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil dari penelitian mengindikasikan bahwa perlakuan P2 pada jam pengamatan ke-36 menghasilkan kualitas spermatozoa dengan nilai yang lebih tinggi secara statistik (P<0,05) apabila dibandingkan keempat perlakuan lain dengan motilitas: 45,00±2,24%, viabilitas: 52,70±3,87%, abnormalitas: 4,20±0,89%, dan DTH spermatozoa: 41,45±8,05 jam. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan gliserol pada tingkat konsentrasi 2% dalam larutan pengencer sitrat-kuning telur memberikan respon yang baik untuk menjaga kualitas spermatozoa babi Landrace hingga 41,45 jam penyimpanan. Kata kunci: Gliserol, Kuning telur, Sitrat, Spermatozoa babi Landrace
PENGARUH LEVEL DIMETHYL SULFOXIDE DALAM PENGENCER SITRAT-KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI LANDRACE: Effect of Dimethyl Sulfoxide Level in Citrate-Yolk Diluent on Landrace Boar Liquid Semen Quality Maria Elisabeth Anjenita Ampur; Wilmintje Marlene Nalley; Agustinus Ridlof Riwu; Franky M.S. Telupere
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 1 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i1.2219

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penggunaan level dimethyl sulfoxide (DMSO) dalam pengencer sitrat-kuning telur (S-KT) guna mempertahankan spermatozoa babi Landrace pada suhu penyimpanan 18-20oC. Materi penelitian adalah semen segar yang berasal dari seekor babi Landrace yang berumur 2 tahun dalam kondisi yang sehat dan sudah terlatih dalam penampungan semen. Rancangan acak lengkap yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan yaitu: P0 = S-KT, P1 = S-KT + DMSO 1%, P2 = S-KT + DMSO 2%, P3 = S-KT + DMSO 3%, P4 = S-KT + DMSO 4%. Variabel penelitian meliputi: motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup (DTH) spermatozoa. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam styrofom box pada suhu 18-20oC. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam, apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 pada jam ke-48 menghasilkan kualitas spermatozoa yang lebih tinggi secara statistik (P<0,05) dibandingkan perlakuan lainnya dengan motilitas: 50,00±3,53%, viabilitas: 60,00±3,53%, abnormalitas: 8,60±1,14%, dan DTH spermatozoa: 59,20 ±1,78 jam. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan DMSO dengan level 4% dalam pengencer sitrat-kuning telur memberikan respon yang baik dalam mempertahankan kualitas spermatozoa babi Landrace.   Kata kunci: Dimethyil sulfoxide, Kuning telur, sitrat, Spermatozoa babi Landrace
PENGARUH PENAMBAHAN FRUKTOSA DAN LAKTOSA DALAM PENGENCER SITRAT-KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR BABI LANDRACE: The Effect of Adding Fructose and Lactose in Citrate-Egg Yolk Diluent on The Quality of Landrace Liquid Boars Semen Maria Orsella Rindiani; Thomas Mata Hine; Alvrado Bire Lawa; Wilmintje Marlene Nalley
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 1 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i1.2287

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan fruktosa dan laktosa dalam pengencer sitrat kuning telur (S-KT) terhadap kualitas semen cair babi Landrace. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan yaitu semen diencerkan dengan: S-KT tanpa fruktosa dan laktosa (P0), S-KT + 1,0% fruktosa + 0,4% laktosa (P1), S-KT + fruktosa 1,5% + 0,4% laktosa (P2), S-KT + 1,0% fruktosa + 0,6% laktosa (P3), S-KT + fruktosa 1,5% + 0,6% laktosa (P4). Seluruh perlakuan disimpan didalam coolbox dengan suhu 18-20ºC. Evaluasi terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa dilakukan setiap 12 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan P4 dengan level fruktosa 1,5% dan laktosa 0,6% pada penyimpanan jam ke 48 memberikan hasil terbaik (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya dengan nilai motilitas 46,00%, viabilitas 51,00%, abnormalitas 7,00% dan daya tahan hidup 54,00 jam. Disimpulkan bahwa penambahan fruktosa 1,5% dan laktosa 0,6% (P4) dalam pengencer sitrat-kuning telur dapat menghasilkan kualitas semen cair babi Landrace yang lebih baik dari perlakuan lainnya. Kata kunci: Fruktosa, Laktosa, Sitrat-kuning telur, Semen babi Landrace
PERBANDINGAN KUALITAS SPERMA BABI LANDRACE DALAM PENGENCER MULBERRY III (MIII) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR YANG BERBEDA: Comparison of Sperm Quality of Landrace Boars in Mulberry III (MIII) Diluent with the Addition of Different Moringa Leaf Ethanol Extracts Lombo, Jelittron Putra; Petrus Kune; Alvrado Bire Lawa; Wilmintje Marlene Nalley
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2336

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sperma babi landrace dalam pengencer Mulberry III (MIII) dengan penambahan ekstrak etanol daun kelor yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 kali ulangan, di mana perlakuan tersebut terdiri dari P0 = MIII KT + EEDK, P1 = MIII KT + EEDK 0,5%, P2 = MIII KT + EEDK 1%, P3 = MIII KT + EEDK 1,5%, P4 = MIII KT + EEDK 2% dan P5 = MIII KT + EEDK 2,5. Setelah semen di encerkan maka akan di simpan pada kotak styrofoam dengan suhu 18-20 °C, semen tersebut akan di evaluasi setiap 8 jam sekali, terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup dari sperma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hingga jam penyimpanan ke 40, P1 dengan penambahan MIII KT + EEDK 0,5% dapat memberikan hasil yang terbaik dengan nilai motilitas (43,75±4,78), viabilitas (49,72±3,71), abnormalitas (5,54±1,13) dan daya tahan hidup (39,66±2,73). Kesimpulannya P1 dengan penambahan MIII KT + EEDK 0,5% merupakan perlakuan terbaik dan dapat mempertahankan motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup dari sperma. Kata kunci: Babi landrace, Ekstrak etanol daun kelor, Mulberry III