Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara input pendidikan dan manajemen supervisi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan di dua sekolah dengan karakteristik berbeda, yaitu SMP Negeri 26 Pekanbaru dan SMP Negeri Satu Atap Batu Sanggan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa keberadaan pendidik yang berkualitas, dukungan kelembagaan, serta implementasi kurikulum yang relevan turut berkontribusi terhadap efektivitas proses pembelajaran. Namun, supervisi yang tidak optimal dan tidak dilakukan secara berkelanjutan menjadi hambatan dalam peningkatan kompetensi guru dan pengembangan inovasi pembelajaran. Supervisi yang dirancang secara terstruktur mampu meningkatkan semangat guru jika disesuaikan dengan kebutuhan spesifik sekolah, namun dampaknya cenderung bersifat jangka pendek apabila tidak disertai evaluasi berkesinambungan. Beberapa tantangan utama dalam pelaksanaan supervisi mencakup rendahnya frekuensi pelaksanaan, keterbatasan pelatihan bagi guru, serta tingginya beban kerja. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan penguatan praktik supervisi yang berorientasi pada pembinaan dan tindak lanjut guna meningkatkan efektivitas pembelajaran dan daya saing lulusan.