Ateng Rohendi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Islam Paradigma Sosio-kultural Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Kebangsaan Supiyardi; Selamet; Agus Samsul Nahar; Ateng Rohendi; Izzuddin Musthafa
Tihamah: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 01 (2024): Tihamah: Jurnal Studi Islam (June)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tihamah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61444/tihamah.v2i01.21

Abstract

Pembentukan karakter adalah suatu pondasi dalam membangun sosial masyarakat. Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang memiliki moral, berorientasi pada perdamaian, kesejahteraan, dan kondusivitas masyarakat. Tantangannya adalah bagaimana pendidikan Islam dapat membangun karakater sesuai dengan prinsip luhur nilai budaya bangsa. Hal ini menjadi latar belakang pemikiran perlu adanya membangun ulang paradigma pendidikan Islam dengan pendekatan sosio-kultural dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan perlu dikembalikan pada hirarkisnya sehingga sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional. Pada kajian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis studi pustaka (library research) suatu metode penelitian yang mengkaji sebuah pemikiran dan teori dari hasil penelusuran dokumen kepustakaan. Dari hasil kajian bahwa pendidikan dalam perspektif kultural yakni membangun paradigma kultural dalam pendidika. Karena pendidikan adalah bagian dari proses kulturalisasi. Pendidikan dan pembudayaan adalah suatu proses yang tidak terpisahkan. Karena itu pendidikan adalah bagian dari proses humanisasi. Dalam membangun paradigma sosio-kultural, pendidikan perlu dikembalikan pada pedoman umum berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai sumber dari pengetahuan dan nilai berbangsa dan bernegara, layaknya menjadi landasan dalam praktik pendidikan. sehingga pendidikan sesuai dengan karakter bangsa. Nilai kesantunan dan kerukunan yang menjadi kebanggaan budaya bangsa menjadi lemah dan semakin memprihatinkan seiring dengan masuknya nilai-nilai budaya global. Sehingga karakter dan jati diri bangsa ini semakin tidak jelas disebabkan oleh karakter masyarakat yang semakin tidak menentu. Melalui Pendidikan Islam diharapkan bisa menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan pembentukan karakter anak bangsa.
Konsep Pemikiran Pendidikan Konseptualisasi Pemikiran Pendidikan Islam Klasik-Modern Zul Adrivat; Wildan Baihaqi; Mimin Tjasmini; Ateng Rohendi; Izzudin Musthafa
Tihamah: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 01 (2024): Tihamah: Jurnal Studi Islam (June)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tihamah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61444/tihamah.v3i01.23

Abstract

The development of Islamic education cannot be separated from the development of classical and modern educational thought. The study of classical and modern educational thought aims to rediscover the conceptualization of Islamic educational thought. The hope is that this study can find a common thread in the concepts of classical and modern Islamic education. Previous researchers had many discussions about the study of both, but these discussions ended in the area of ​​examining the thoughts of each figure or were limited to the study of only one period. This research discusses the study of classical and modern educational thought to find out the true meaning in the development of the conceptualization of Islamic educational thought. The method used by the researchers is a literary studies approach. A study approach uses a research view of library documents such as books, magazines, articles, etc. This type of research is classified as descriptive qualitative research. The results of the study show that the development of classical and modern Islamic educational thought represents an inseparable unity. The development of modern Islamic educational thought is part of the development of classical Islamic educational thought. The early phase of educational development can be seen in Islamic teaching at the time of the Prophet. In the period of Mecca and Medina, the Prophet laid the foundations of Islamic education, from the concept, curriculum, tier system and institutions to the administration of Islamic education. Until modern times, the development of Islamic educational thought has shown a maturity in scientific civilization. This can be seen in the birth of Muslim scholars who initiated the integration of knowledge in all fields.
Pandangan Syekh AL-Zarnuji terhadap Hakikat Ilmu dan Fikih serta Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka Belajar Munasir; Hafidin Nurhadi; Izuddin Mustafa; Ateng Rohendi; Muhamad Januaripin
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i4.1171

Abstract

Pada saat ini kurikulum merdeka begitu gencarnya disosialisasikan dan diterapkan di berbagai lembaga pendidikan atas instruksi menteri pendidikan. Apakah konsep kurikulum merdeka itu adalah konsep yang baru atau ulama Islam ada yang pernah membahasnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap pandangan Syekh AL-Zarnuji tentang hakikat ilmu dan fikih serta relevansinya dengan kurikulum merdeka belajar. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif penulis mengupas pandangan Syekh AL-Zarnuji dan relevansinya dengan kurikulum merdeka belajar. Adapun pandangan Syekh AL-Zarnuji memiliki relevansi dengan kurikulum merdeka belajar. Dengan indikasi adanya belajar ditekankan pada aspek keleluasan pembelajaran untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan peserta didik di lingkungan belajarnya; mengutamakan ilmu akhlak atau pembinaan karakter; dan adanya fleksibilitas dalam Pembelajaran.