Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Kurikulum Madrasah Strategi Integrasi Kecerdasan Spritual Dalam Kurikulum Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Agus Samsul Nahar; Deden Kurnia Adam; Euis Komala; Badruddin; Qiqi Zakiah Yulianti
CBJIS: Cross-Border Journal of Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAI Sultan Muhammad Syafiuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/cbjis.v6i1.2853

Abstract

The background to the problem is the importance of transforming the Madrasah curriculum into spiritual intelligence strategies in the Fiqh curriculum at Madrasah Tsanawiyah. To answer the challenges of the times and advances in the world of education, the research methodology used is a descriptive qualitative method and a literary bibliography in the form of books. and internet. The research objective is to find out about implementation. obstacles and outcomes. The first implementation is to carry out direction (commanding), guidance (directing) and communication (communication). Second, implementation (actuating) is nothing but an effort to make planning a reality, through various directions and motivations so that each student can carry out activities optimally in accordance with their roles, duties and responsibilities. Spiritual intelligence strategy is a person's ability to surrender to God. and enjoy every reality and give meaning to worship in every behavior and activity through steps and thoughts that are natural towards the whole human being (hanif) and have a monotheistic (integralistic) thought pattern. Spiritual intelligence is the perfection of the development of the mind (such as intelligence, sharpness of mind), while "Spiritual" is psychological (spiritual, inner). Obstacles are circumstances that can cause implementation to be disrupted and not carried out well. The results achieved are setting life goals. The first step to increasing spiritual intelligence is by setting life goals. Understanding one's inner values. A person's inner values can shape beliefs, direct behavior and choices, and at the same time influence feelings about aqidah, morals and spiritual intelligence, ensuring that all elements work in balance.
Pendidikan Islam Paradigma Sosio-kultural Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Kebangsaan Supiyardi; Selamet; Agus Samsul Nahar; Ateng Rohendi; Izzuddin Musthafa
Tihamah: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 01 (2024): Tihamah: Jurnal Studi Islam (June)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Tihamah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61444/tihamah.v2i01.21

Abstract

Pembentukan karakter adalah suatu pondasi dalam membangun sosial masyarakat. Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang memiliki moral, berorientasi pada perdamaian, kesejahteraan, dan kondusivitas masyarakat. Tantangannya adalah bagaimana pendidikan Islam dapat membangun karakater sesuai dengan prinsip luhur nilai budaya bangsa. Hal ini menjadi latar belakang pemikiran perlu adanya membangun ulang paradigma pendidikan Islam dengan pendekatan sosio-kultural dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan perlu dikembalikan pada hirarkisnya sehingga sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional. Pada kajian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis studi pustaka (library research) suatu metode penelitian yang mengkaji sebuah pemikiran dan teori dari hasil penelusuran dokumen kepustakaan. Dari hasil kajian bahwa pendidikan dalam perspektif kultural yakni membangun paradigma kultural dalam pendidika. Karena pendidikan adalah bagian dari proses kulturalisasi. Pendidikan dan pembudayaan adalah suatu proses yang tidak terpisahkan. Karena itu pendidikan adalah bagian dari proses humanisasi. Dalam membangun paradigma sosio-kultural, pendidikan perlu dikembalikan pada pedoman umum berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai sumber dari pengetahuan dan nilai berbangsa dan bernegara, layaknya menjadi landasan dalam praktik pendidikan. sehingga pendidikan sesuai dengan karakter bangsa. Nilai kesantunan dan kerukunan yang menjadi kebanggaan budaya bangsa menjadi lemah dan semakin memprihatinkan seiring dengan masuknya nilai-nilai budaya global. Sehingga karakter dan jati diri bangsa ini semakin tidak jelas disebabkan oleh karakter masyarakat yang semakin tidak menentu. Melalui Pendidikan Islam diharapkan bisa menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan pembentukan karakter anak bangsa.