Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Disaster Resilient Villages: a systematic review in social science disciplines Zitri, Ilham; Amil, Amil; Subandi, Azwar; Pratama, Danur Wenda; Oktriani, Elisa; Akbar, Arya
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i4.2024.1769-1782

Abstract

Disasters in Indonesia are inevitable. Disasters occur due to unpreparedness for the risks and impacts of hazards. Understanding hazards and disaster risk reduction needs to be socialized to the community in an effort to reduce vulnerability and increase capacity. The community is the party directly affected, physically, mentally, and socially, by loss, damage, and loss due to disasters. This study aimed to analyze Disaster Resilient Villages: a systematic review in social sciences. The research method used in this study is descriptive qualitative. The results of the study showed five significant problems of disaster resilient villages. These problems include Local, Disaster, Community, Management, and Risk. This study also involved disaster resilient villages. This study adds something new to the theory by mapping the idea of disaster-resilient villages and looking for relationships between ideas and other important ideas. This study also provides the following practical steps: (1) villages can use knowledge about disaster resilience to assess their resilience through a comprehensive model. (2). The government can adopt the model to measure disaster resilient villages. (3). As a means for villages to behave resiliently in facing disasters 
Penguatan Peran Pemuda Melalui Digital Economy For Youth Berbasis Pentahelix Dalam Kemajuan Ekonomi Daerah Di Desa Gondang Pratama, Inka Nusamuda; Hadi, Ayatullah; Kusuma, Lalu Sopan Tirta; Pratama, Danur Wenda; Saputra, Ajai
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.241

Abstract

Transformasi ekonomi digital membuka peluang besar bagi pemuda desa untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi lokal. Namun, keterbatasan literasi digital, infrastruktur, dan minimnya kolaborasi lintas sektor menjadi kendala utama. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda Desa Gondang dalam memanfaatkan teknologi digital melalui pendekatan berbasis Pentahelix, yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media. Metode pelaksanaan meliputi analisis kebutuhan, pelatihan intensif digital marketing dan e-commerce, pendampingan teknis, serta pembentukan forum kolaborasi multipihak. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi digital peserta, kemampuan menyusun strategi pemasaran daring, dan penggunaan platform marketplace. Selain itu, forum Pentahelix berhasil dibentuk dan berfungsi sebagai ruang koordinasi dan penguatan ekosistem ekonomi digital desa. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif yang kontekstual, praktis, dan partisipatif dalam memberdayakan pemuda desa di era digital. Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan motivasi pemuda sebagai pelaku ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Diharapkan, model ini dapat direplikasi di wilayah lain sebagai strategi penguatan ekonomi daerah berbasis digital dan kepemudaan.
Model Poverty Alleviation Sebagai Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Sustainable Livelihood Bagi Eks-Pekerja Migran Indonesia Di Kabupaten Lombok Tengah Pratama, Inka Nusamuda; Hadi, Ayatullah; Kusuma, Lalu Sopan Tirta; Pratama, Danur Wenda; Saputra, Ajai; Nurfajriah, Firra
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i3.2025.1435-1446

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan penghidupan eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan pendekatan Sustainable Livelihood. Fokus kajian diarahkan pada lima indikator utama, yaitu modal manusia, sosial, fisik, finansial, dan alam. Permasalahan utama yang diangkat adalah rendahnya kapasitas eks PMI dalam membangun kehidupan berkelanjutan setelah kembali ke daerah asal, terutama karena keterbatasan keterampilan, akses informasi, serta dukungan struktural yang belum optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap informan kunci yang terdiri dari eks PMI, pemerintah derah, dan instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar eks PMI memiliki tingkat pendidikan rendah dan minim keterampilan sebelum bekerja di luar negeri. Meskipun beberapa mengalami peningkatan keterampilan selama di luar negeri, alih keterampilan tidak terjadi secara sistemik pasca kepulangan. Akses terhadap pelatihan wirausaha dan bantuan modal juga masih terbatas. Kesimpulannya, keberlanjutan penghidupan eks PMI sangat dipengaruhi oleh lemahnya penguatan modal manusia dan kurangnya intervensi kebijakan yang responsif. Diperlukan strategi terpadu yang melibatkan pemerintah daerah, desa, serta lembaga terkait untuk memperkuat kapasitas eks PMI secara menyeluruh.
Disaster Resilient Villages: a systematic review in social science disciplines Zitri, Ilham; Amil, Amil; Subandi, Azwar; Pratama, Danur Wenda; Oktriani, Elisa; Akbar, Arya
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i4.2024.%p

Abstract

Disasters in Indonesia are inevitable. Disasters occur due to unpreparedness for the risks and impacts of hazards. Understanding hazards and disaster risk reduction needs to be socialized to the community in an effort to reduce vulnerability and increase capacity. The community is the party directly affected, physically, mentally, and socially, by loss, damage, and loss due to disasters. This study aimed to analyze Disaster Resilient Villages: a systematic review in social sciences. The research method used in this study is descriptive qualitative. The results of the study showed five significant problems of disaster resilient villages. These problems include Local, Disaster, Community, Management, and Risk. This study also involved disaster resilient villages. This study adds something new to the theory by mapping the idea of disaster-resilient villages and looking for relationships between ideas and other important ideas. This study also provides the following practical steps: (1) villages can use knowledge about disaster resilience to assess their resilience through a comprehensive model. (2). The government can adopt the model to measure disaster resilient villages. (3). As a means for villages to behave resiliently in facing disastersKeywords: Disaster; Study; Preparedness; Model; Response
Smart Tourism: Comparative study of the Mandalika Special Economic Zone with Labuhan Bajo Lestanata, Yudhi; Hidayatullah, Hidayatullah; Andayani, Safira; Pratama, Danur Wenda
REFORMASI Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v15i2.7035

Abstract

The purpose of this study is to investigate how smart tourism differs from other digital tourism marketing. The tourism sector is experiencing a growing trend known as digital tourism, which leverages digital technologies to enhance the overall tourist experience.. The research method used is descriptive qualitative with data processing using NVivo 12 Plus. ResultsThis study shows that the Mandalika Special Economic Zone (KEK) shows significant advantages compared to Labuan Bajo in implementing the Smart Tourism concept. The Mandalika SEZ has effectively integrated digital technology, first with the implementation of Smart Advertising for data-driven marketing and culminating in the creation of Smart Attractions that enrich the digital experience for visitors. The main characteristics of Mandalika in attracting visitors are its modern infrastructure, improved public accessibility, and facilities that accommodate those with disabilities. In contrast, although Labuan Bajo is rapidly developing as a super-priority destination, the use of smart technology is still limited, especially related to digital integration and the use of Smart Advertising. In addition, improving facility management and inclusive accessibility in Labuan Bajo is essential to meet the criteria of international tourism destinations. Both destinations have significant potential for sustainable tourism expansion; however, a more systematic and integrated approach based on technological innovation, exemplified by the Mandalika SEZ, has shown greater efficacy in accelerating the achievement of creative, sustainable, and inclusive tourism development goals.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana pariwisata pintar berbeda dari pemasaran pariwisata digital lainnya. Sektor pariwisata sedang mengalami tren yang berkembang yang dikenal sebagai pariwisata digital, yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisatawan secara keseluruhan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan NVivo 12 Plus. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menunjukkan keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan Labuan Bajo dalam menerapkan konsep Pariwisata Cerdas. KEK Mandalika telah mengintegrasikan teknologi digital secara efektif, pertama dengan penerapan Iklan Cerdas untuk pemasaran berbasis data dan berpuncak pada penciptaan Atraksi Cerdas yang memperkaya pengalaman digital bagi pengunjung. Karakteristik utama Mandalika dalam menarik pengunjung adalah infrastrukturnya yang modern, aksesibilitas publik yang ditingkatkan, dan fasilitas yang mengakomodasi mereka yang berkebutuhan khusus. Sebaliknya, meskipun Labuan Bajo berkembang pesat sebagai destinasi superprioritas, penggunaan teknologi pintar masih terbatas, terutama terkait dengan integrasi digital dan penggunaan Iklan Cerdas. Selain itu, peningkatan manajemen fasilitas dan aksesibilitas yang inklusif di Labuan Bajo sangat penting untuk memenuhi kriteria destinasi pariwisata internasional. Kedua destinasi tersebut memiliki potensi yang signifikan untuk perluasan pariwisata berkelanjutan; namun, pendekatan yang lebih sistematis dan terintegrasi berdasarkan inovasi teknologi, seperti yang dicontohkan oleh KEK Mandalika, telah menunjukkan kemanjuran yang lebih besar dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan pariwisata yang kreatif, berkelanjutan, dan inklusif.