Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Collaborative Strategy of Ministry of Defense and BNPT in Counterterrorism Efforts to Strengthen National Security Nooryadi, Irfan Fahmi; Dohamid, Ahmad G; Prihartoro, Mitro
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4981

Abstract

Terrorism is one of the primary threats to Indonesia's national security, involving ideological, social, political, and economic aspects. The complexity of this threat necessitates a comprehensive approach involving various institutions, including the Ministry of Defense (Kemhan) and the National Counter-Terrorism Agency (BNPT). This study aims to analyze the collaborative strategies between Kemhan and BNPT in counterterrorism efforts and evaluate their impact on strengthening national security. Using a qualitative research method and literature review as the primary approach, data were analyzed through content analysis to identify collaboration patterns and challenges. The findings indicate that the collaboration between Kemhan and BNPT is implemented through joint policy formulation, integrated operations, intelligence strengthening, and community empowerment. While this collaboration has positively contributed to threat prevention, effective action, and social resilience, challenges such as overlapping authority and resource limitations remain obstacles. The study concludes that a more structured and technology-based collaborative strategy is required to enhance counterterrorism effectiveness. Recommendations include improving institutional coordination, developing cross-sectoral policies, and strengthening resources. This study is expected to serve as an academic and practical reference for formulating counterterrorism strategies in Indonesia.
Strategi Pertahanan Non Konvensional Indonesia dalam Menangkal Ancaman Siber Asimetris: Studi Kasus Serangan terhadap Infrastruktur Kritis Mustikasari, Wiwik; Dohamid, Ahmad G; Cempaka, Fauzia G
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5285

Abstract

Meningkatnya ancaman siber menjadi tantangan serius di Indonesia terkait perlindungan infrastruktur kritis. Sejak 2020, serangan siber yang terorganisir telah menargetkan sektor-sektor vital seperti lembaga pemerintah dan perbankan, mengakibatkan kerugian finansial dan gangguan layanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pertahanan non-konvensional yang diterapkan oleh pemerintah dalam menangkal ancaman ini. Dengan menggunakan teori keamanan siber dan manajemen risiko, penelitian menemukan meskipun kemajuan dalam kebijakan keamanan siber cukup signifikan, tantangan besar tetap ada dalam hal koordinasi antar lembaga dan kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang menyeluruh untuk memperkuat pertahanan siber dan melindungi infrastruktur kritis di Indonesia dari serangan yang semakin kompleks. Selain itu, kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan daya tangkal terhadap ancaman siber, serta membangun sistem keamanan yang lebih tangguh dan responsif.
Komunikasi Strategis dan Propaganda: Peran Media dalam Dinamika Perang Gagasan di Konflik Asimetris Kartikaningrum, Pratiwi Ika; Timur, F G Cempaka; Dohamid, Ahmad G
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.5297

Abstract

Peran media dalam perang gagasan menjadi faktor yang sangat penting dalam konflik asimetris, dimana kekuatan yang tidak seimbang antara pihak yang terlibat dan penggunaan informasi sebagai alat yang digunakan dalam peperangan menjadi jauh lebih penting. Pada tulisan ini, dapat dilihat bagaimana komunikasi dan manipulasi informasi melalui media dapat menggiring opini, memperkuat posisi politik, dan mengendalikan konflik. Tulisan ini membahas bagaimana strategi manipulatif seperti propaganda, framing, dan disinformasi yang digunakan oleh aktor negara maupun aktor non-negara dapat mendapatkan dukungan publik dan mengilangkan legitimasi musuh. Faktor utama yang dapat memperkuat menipulasi dalam konflik asimetris adalah media sosial yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara cepat. Kemudian dalam tulisan ini akan membahas mengenai bagaimana dampak manipulasi informasi terhadap opini publik dan persepsi konflik. Tulisan ini juga menggambarkan dampak dari perang gagasan terhadap kestabilan sosial dan politik.
Ancaman Perang Siber China terhadap Indonesia: Analisis Strategi, Dampak, dan Respons Kebijakan Ariel, Keio; Suhirwan, Suhirwan; Dohamid, Ahmad G
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5428

Abstract

Studi ini mengkaji karakteristik, strategi, dan dampak perang siber Tiongkok terhadap Indonesia, serta respons kebijakan dan tantangan Indonesia dalam keamanan siber. Memanfaatkan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dan tinjauan literatur, penelitian ini menganalisis pola serangan siber Tiongkok, target, dan motivasinya. Temuan mengungkapkan bahwa Tiongkok menggunakan teknik canggih seperti Advanced Persistent Threats (APT) dan spear-phishing, yang menargetkan lembaga pemerintah, infrastruktur penting, dan perusahaan strategis di Indonesia. Dampaknya termasuk kerentanan dalam infrastruktur penting, pelanggaran data sensitif, dan gangguan ekonomi. Meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pertahanan sibernya melalui kerangka hukum, pengembangan kemampuan, dan kerja sama internasional, kesenjangan yang signifikan tetap ada dalam teknologi, sumber daya manusia, dan koordinasi antar-lembaga. Studi ini menerapkan teori Pertahanan Nasional, Perang Asimetris, Pencegahan Siber, dan Keamanan Siber untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dinamika kompleks yang terlibat. Rekomendasi tersebut meliputi peningkatan investasi dalam teknologi dan infrastruktur keamanan siber, pengembangan sumber daya manusia, penguatan kerangka hukum, meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan,
Strategi Menghadapi Disinformasi Dalam Konteks Perang Asimetris Hendrawan, Dwiki Setya; Dohamid, Ahmad G; Afifuddin, Mochammmad
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5286

Abstract

Disinformasi telah menjadi ancaman strategis dalam konteks perang asimetris yang memanfaatkan kerentanan sosial, politik, dan teknologi untuk menciptakan ketidakstabilan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang efektif dalam menghadapi disinformasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial, politik, dan keamanan Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2024. Dengan menggunakan metode quasi kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui kajian literatur, analisis media, dan studi kasus Pemilu 2024 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disinformasi sering disebarkan melalui platform media sosial seperti YouTube, Facebook, dan TikTok, dengan narasi yang memanfaatkan isu-isu sensitif seperti agama, politik, dan identitas. Studi juga menemukan bahwa strategi mitigasi yang efektif mencakup peningkatan literasi digital, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan platform digital, serta penguatan regulasi dan penegakan hukum. Literasi digital yang rendah dan kurangnya kepercayaan terhadap institusi pemerintahan menjadi tantangan utama dalam melawan disinformasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menghadapi disinformasi memerlukan pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan teknologi, edukasi masyarakat, dan regulasi yang kuat. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kerja sama antara pemerintah, media, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat. Langkah-langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman disinformasi yang semakin kompleks.
Strategi Menghadapi Disinformasi Dalam Konteks Perang Asimetris Hendrawan, Dwiki Setya; Dohamid, Ahmad G; Afifuddin, Mochammmad
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5286

Abstract

Disinformasi telah menjadi ancaman strategis dalam konteks perang asimetris yang memanfaatkan kerentanan sosial, politik, dan teknologi untuk menciptakan ketidakstabilan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang efektif dalam menghadapi disinformasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial, politik, dan keamanan Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2024. Dengan menggunakan metode quasi kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini mengumpulkan data melalui kajian literatur, analisis media, dan studi kasus Pemilu 2024 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disinformasi sering disebarkan melalui platform media sosial seperti YouTube, Facebook, dan TikTok, dengan narasi yang memanfaatkan isu-isu sensitif seperti agama, politik, dan identitas. Studi juga menemukan bahwa strategi mitigasi yang efektif mencakup peningkatan literasi digital, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan platform digital, serta penguatan regulasi dan penegakan hukum. Literasi digital yang rendah dan kurangnya kepercayaan terhadap institusi pemerintahan menjadi tantangan utama dalam melawan disinformasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menghadapi disinformasi memerlukan pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan teknologi, edukasi masyarakat, dan regulasi yang kuat. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kerja sama antara pemerintah, media, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat. Langkah-langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman disinformasi yang semakin kompleks.
Ancaman Perang Siber China terhadap Indonesia: Analisis Strategi, Dampak, dan Respons Kebijakan Ariel, Keio; Suhirwan, Suhirwan; Dohamid, Ahmad G
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5428

Abstract

Studi ini mengkaji karakteristik, strategi, dan dampak perang siber Tiongkok terhadap Indonesia, serta respons kebijakan dan tantangan Indonesia dalam keamanan siber. Memanfaatkan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dan tinjauan literatur, penelitian ini menganalisis pola serangan siber Tiongkok, target, dan motivasinya. Temuan mengungkapkan bahwa Tiongkok menggunakan teknik canggih seperti Advanced Persistent Threats (APT) dan spear-phishing, yang menargetkan lembaga pemerintah, infrastruktur penting, dan perusahaan strategis di Indonesia. Dampaknya termasuk kerentanan dalam infrastruktur penting, pelanggaran data sensitif, dan gangguan ekonomi. Meskipun Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pertahanan sibernya melalui kerangka hukum, pengembangan kemampuan, dan kerja sama internasional, kesenjangan yang signifikan tetap ada dalam teknologi, sumber daya manusia, dan koordinasi antar-lembaga. Studi ini menerapkan teori Pertahanan Nasional, Perang Asimetris, Pencegahan Siber, dan Keamanan Siber untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dinamika kompleks yang terlibat. Rekomendasi tersebut meliputi peningkatan investasi dalam teknologi dan infrastruktur keamanan siber, pengembangan sumber daya manusia, penguatan kerangka hukum, meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan,