Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebugaran jasmani dan Indeks Massa Tubuh (IMT) siswa yang tinggal di wilayah pesisir dan perkotaan di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif, melibatkan 208 siswa dari MTsN 1 (perkotaan) dan MTsN 4 (pesisir) sebagai sampel. Instrumen penelitian mencakup tes kebugaran (Pacer Test), pengukuran tinggi dan berat badan, serta kuesioner aktivitas fisik dan kualitas hidup. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam IMT antara siswa di kedua wilayah (p = 0,420). Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam kebugaran jasmani (VO2Max) dengan nilai p 0,001, di mana siswa di wilayah perkotaan menunjukkan tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan siswa di wilayah pesisir. Faktor lingkungan, akses terhadap fasilitas olahraga, serta kebiasaan aktivitas fisik diduga berkontribusi terhadap perbedaan ini. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kebugaran jasmani dengan aktivitas fisik (r = 0,380, p 0,001) serta kualitas hidup dengan IMT (r = 0,200, p = 0,047), yang menunjukkan bahwa pola hidup aktif dan kualitas hidup yang baik dapat berperan dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan mengelola berat badan. Temuan ini menekankan pentingnya promosi aktivitas fisik yang lebih luas serta penyediaan fasilitas olahraga yang merata untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa di berbagai lingkungan.