Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

In Silico Study of Compounds in Noni (Morinda citrifolia L.) against Main-Protease in SARS-CoV-2 Lestyawan, Samuel; Fakhirah, Maitsa Alya; Prasetiawati, Riska; Anggraeni, Diyani Sovia; Muchtaridi, Muchtaridi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, no. 3 (The 3rd Mandala Waluya International Conference on Pharmaceutical Science and
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i3.58058

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2), is a contagious illness transmitted from person to person. The main protease (Mpro) of SARS-CoV-2 is a promising target for therapeutic intervention. Noni (Morinda citrifolia L.), a plant commonly used in traditional medicine in Indonesia for treating COVID-19, has been investigated for its potential anti-SARS-CoV-2 compounds. However, the specific bioactive compounds targeting SARS-CoV-2 remain unidentified. This study aimed to identify and predict the activity of compounds in Noni against Mpro through pharmacophore modeling, molecular docking, drug-likeness, and pharmacokinetic analysis using LigandScout®, Discovery Studio Visualizer®, AutoDock®, SwissADME, Pre-ADMET, and Toxtree®. Among the 40 compounds analyzed, quercetin emerged as the most promising candidate, with a pharmacophore fit score of 41.05, a binding energy (ΔG) of -7.79 kcal/mol, and interactions with amino acid residues GLY143A and MET165A, similar to the native ligand. These findings suggest that quercetin from M. citrifolia has the potential to be developed as a novel anti-SARS-CoV-2 therapeutic agent.
ANALISIS SAFETY STOCK DAN REORDER POINT OBAT DI PUSKESMAS X KOTA BANDUNG UNTUK OPTIMALISASI MANAJEMEN PERSEDIAAN Lestyawan, Samuel; Ramadhania, Zelika Mega; Kusumastuti, Herfina Tri
Farmaka Vol 23, No 1 (2025): Farmaka (Maret) (In Press)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v23i1.65586

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan obat mejadi komponen penting dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan di puskesmas. Maka, diperlukan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang optimal di puskesmas untuk memastikan ketersediaan, pengelolaan, dan penggunaan obat yang efektif dan rasional bagi masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian tersebut adalah pengendalian perbekalan farmasi yang bertujuan untuk memastikan stok tetap optimal. Pengendalian perbekalan farmasi dapat dilakukan melalui analisis safety stock dan re-order point. Safety stock merupakan stok yang harus tersedia untuk mengantisipasi hal-hal tidak terduga yang akan terjadi, sementara itu, re-order point merupakan titik jumlah stok di mana harus dilakukan pemesanan kembali. Setelah dilakukan perhitungan safety stock dan re-order point di Puskesmas X, didapatkan persediaan dengan safety stock dan re-order point paling tinggi adalah tablet parasetamol 500 mg, kapsul N-asetilsistein 200 mg, kapsul amoksisilin 500 mg, tablet vitamin B kompleks, dan tablet kalsium laktat dengan nilai safety stock berturut-turut adalah 3602, 2425, 2153, 2009, dan 1392 serta nilai re-order point berturut-turut adalah 5359, 2608, 3203, 2989, dan 2071. Nilai-nilai tersebut selaras dengan nilai penggunaan di mana kelima persediaan tersebut penggunaannya paling besar. Diharapkan dengan ditentukannya nilai safety stock dan re-order point, Puskesmas X dapat lebih optimal dalam mengelola persediaan farmasi, terutama dalam menentukan waktu pemesanan ke PBF.