Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model konseptual manajemen warganegara sebagai pendekatan baru dalam pendidikan kewarganegaraan guna menjawab tantangan zaman. Menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan desain mixed research, penelitian ini menggabungkan penelitian konseptual (conceptual research) melalui sintesis literatur ilmiah dan dokumen kebijakan, serta penelitian lapangan (field research) melalui wawancara, dan observasi terhadap mahasiswa di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen warganegara merupakan konstruksi sistematis, strategis dan baru yang mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan, prinsip good and clean governance, good and smart citizens, serta pendekatan pendidikan kewarganegaraan kritis melalui empat pilar utama: tata nilai, tata kelola, tata laku, dan tata sejahtera. Dalam konteks era VUCA, model ini relevan untuk memperkuat ketahanan nilai, kecakapan berpikir kritis-sistemik, refleksi moral, serta literasi digital dan sosial warga negara agar mampu merespons ketidakpastian secara tangguh dan etis. Manajemen warganegara juga memiliki urgensi tinggi di tengah krisis partisipasi, intoleransi, serta disinformasi, misinformasi, dan malinformasi yang semakin meluas. Sebagai temuan lapangan, implementasi manajemen warganegara di kalangan mahasiswa di Kota Makassar telah tampak melalui berbagai aktivitas sosial, advokasi, kolaborasi digital, dan pengabdian masyarakat. Namun, partisipasi ini masih terbatas, belum merata, dan kurang berkelanjutan. Diperlukan penguatan literasi, pembinaan-pendampingan, serta integrasi kelembagaan agar model ini menjadi gerakan strategis dan berdampak dalam membentuk mahasiswa sebagai warga negara aktif di era VUCA. Dengan demikian, pendekatan ini perlu diimplementasikan melalui adaptasi kurikulum, penguatan literasi digital, pelibatan warga dalam proses kebijakan, serta pembentukan relasi negara-warga yang partisipatif.