Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Sinergitas Esktrak Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) dan Tetrasiklin dalam Menekan Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yuniati, Nilasari Indah; Rakhmawati, Aprilia; Oktaviani, Milla
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 4 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.4.11262

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang seringkali menjadi penyebab infeksi pada manusia, seperti infeksi kulit hingga infeksi sistemik. Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spektrum luas yang diketahui efektif menghambat pertumbuhan Gram positif maupun Gram negatif. Namun, akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus resistensi tetrasiklin, salah satunya pada S. aureus yang berpotensi mempersulit terapi pengobatan penyakit akibat infeksi bakteri. Penggunaan bahan alam. Pendekatan kombinasi antara senyawa alami seperti ekstrak nanas dengan tetrasiklin dapat menjadi strategi potensial untuk meningkatkan efektivitas terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi sinergitas antara ekstrak nanas dan tetrasiklin dalam menekan pertumbuhan S. aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, terdiri atas tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol, masing-masing dengan lima kali ulangan. Data zona hambat yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji Duncan’s untuk mengetahui perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak nanas memberikan kemampuan penghambatan kurang baik terhadap S. aureus ketika diberikan dalam dosis tunggal. Kombinasi ekstrak kulit nanas dengan tetrasiklin meningkatkan kemampuan penghambatan tetrasiklin dari kategori intermediet menjadi sensitif, dengan rata-rata zona hambat sebesar 25,4 mm. Persentase penghambatan kombinasi ekstrak kulit nanas dan tetrasiklin terhadap S. aureus 80% sensitif dan 20% intermediet, mengalami peningkatan jika dibandingkan pemberian tetrasiklin tunggal, yaitu 40% sensitif, 40% intermediet, dan 20% resisten.
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK LILIN AROMATERAPI KOMBINASI ROSEMARY (ROSMARINUS OFFICINALIS L.) DAN DAUN MINT (MENTHA ARVENSIS) Tulak Rerung, Lola'; Oktaviani, Milla
Journal of Pharmacy Tiara Bunda Vol. 3 No. 2 (2023): Journal of Pharmacy Tiara Bunda (JPTB)
Publisher : Politeknik Tiara Bunda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62619/jptb.v1i2.18

Abstract

Essential oils have a distinctive aroma and are volatile. In general, essential oils are used as food flavoring, perfume, cosmetics, aromatherapy and medicine. Rosemary (Rosmarinus Officinalis L.) contains essential oils with the main ingredients being 1,8-cineol, camphor, α-pinene limonene, camphene and linalool which are useful for reducing anxiety and improving memory. Mint leaves (Mentha arvensis) contain menthol which is antiseptic, carminative, cooling, stimulant, diuretic and has a sedative and relaxing effect. This research was conducted to formulate and test the physical properties of a combination of Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) and Mint (Mentha arvensis) aromatherapy candles. This research method was experimental with the formulas F1 (1%:1%), F2 (3%:3%), and F3 (5%:5%), then organoleptic tests, burning time tests, and preference tests were carried out. The results showed that all formulas had a distinctive aromatic shape, color, and smell. F2 preparation wax has the longest burning time. The results of the preference test showed that the F2 wax preparation was much liked by the respondents.
REVIEW ARTIKEL : POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PETAI CINA (Leucaena leucocephala L.) Oktaviani, Milla
Journal of Pharmacy Tiara Bunda Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Pharmacy Tiara Bunda (JPTB)
Publisher : Politeknik Tiara Bunda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62619/jptb.v5i2.15

Abstract

Antioksidan merupakan suatu molekul untuk melawan radikal bebas yang terdapat dalam tubuh. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk memberikan informasi terkait potensi aktivitas antioksidan petai cina. Metode yang digunakan adalah studi pustaka yang diperoleh melalui online dari jurnal nasional dan internasional. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kulit, daun dan biji petai cina dimanfaatkan sebagai antioksidan dengan berbagai macam pelarut menggunakan metode DPPH. Aktivitas antioksidan petai cina dikategorikan menurut IC50. Aktivitas antioksidan yang paling kuat terdapat dalam biji petai cina, sedangkan kulit buah petai cina termasuk kedalam kategori kuat dan daun petai cina termasuk kedalam antioksidan yang lemah. Karena potensi sebagai antioksidan, petai cina juga dapat dibuat sediaan farmasi seperti serbuk effervescent.