Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI SMART LIVING TECHNOLOGY DALAM TRANSPORTASI UMUM: STUDI KASUS JAKLINGKO Ivan Darmawan; Vicky Hidayat; Ryan Irliawan; Shafiq Dwi Rahmadi; Delano Rizky Dharmawan
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i12.7899

Abstract

JakLingko, sebagai sistem integrasi transportasi di Jakarta, menjadi salah satu langkah maju dalam penerapan Smart Living Technology (SLT) di sektor transportasi perkotaan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi JakLingko dalam konteks SLT dengan fokus pada aspek efisiensi, inklusivitas, dan dampaknya terhadap pengurangan emisi karbon. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif, melibatkan wawancara mendalam dengan pengguna dan pengelola, serta analisis data penggunaan sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JakLingko berhasil mengintegrasikan berbagai moda transportasi, seperti bus, KRL, MRT, dan LRT, dalam satu sistem pembayaran dan informasi yang terpusat. Meski demikian, tantangan terkait literasi teknologi dan perluasan jaringan transportasi masih perlu diatasi. Sistem ini menunjukkan potensi besar untuk menjadi model integrasi transportasi di kota-kota lain di Indonesia, mendukung mobilitas perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Peran Otonomi Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal di Kabupaten Sumedang: The Role of Regional Autonomy in the Preservation and Development of Local Culture in Sumedang Regency Vicky Hidayat; Ryan Irliawan; Muhammad Azka Rozan; Iyep Saefulrahman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6749

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran otonomi daerah dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal di Kabupaten Sumedang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sumedang, melibatkan wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan, seperti kepala dinas dan staf terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2020 menjadi landasan penting dalam upaya pemajuan kebudayaan lokal. Peraturan ini mencakup berbagai aspek, seperti inventarisasi warisan budaya, penguatan identitas budaya, peningkatan peran aktor budaya, dan pendanaan kebudayaan. Kabupaten Sumedang juga telah berhasil mensinergikan kebijakan lokal dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Kebudayaan dalam Pembangunan Nasional, termasuk integrasi budaya dengan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, program unggulan seperti Desa Budaya dan Festival Seni Sunda berhasil mempromosikan kebudayaan lokal, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dan generasi muda dalam pelestarian seni tradisional. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa kendala, seperti keterbatasan dana dan infrastruktur budaya yang memerlukan perhatian lebih. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa otonomi daerah memberikan fleksibilitas kepada Kabupaten Sumedang untuk mengembangkan kebijakan yang adaptif terhadap kebutuhan lokal, namun implementasinya membutuhkan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, komunitas budaya, dan masyarakat umum.
Studi Literatur Faktor Keterlambatan Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Berdasarkan Perspektif Manajemen Konflik Sahrul Romdoni; Joshua Dean E.P; Mifzal Sumarsono; Vicky Hidayat; Ryan Irliawan; Yayan Nuryanto; Agus Taryana
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 11 (2025): GJMI - NOVEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i11.1869

Abstract

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung merupakan proyek strategis nasional yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi karena melibatkan banyak pihak dan proses konstruksi berskala besar. Studi literatur menunjukkan bahwa proyek ini mengalami keterlambatan akibat kombinasi faktor teknis dan nonteknis. Artikel ini menganalisis faktor-faktor tersebut berdasarkan penelitian terdahulu dan mengaitkannya dengan teori manajemen konflik. Hasil kajian literatur menunjukkan sebelas faktor utama penyebab keterlambatan, antara lain pembebasan lahan, jadwal proyek yang terlalu ketat, kurangnya integrasi perencanaan, keterbatasan sumber daya, perubahan desain, koordinasi rumit, dan kelalaian subkontraktor. Sebagian besar faktor tersebut berhubungan dengan konflik kepentingan, konflik peran, konflik instruksi, dan konflik struktural. Analisis menggunakan teori manajemen konflik menjelaskan bahwa konflik yang tidak dikelola dapat memperlambat pengambilan keputusan dan menurunkan produktivitas proyek. Artikel ini merekomendasikan peningkatan koordinasi, kejelasan peran, penguatan komunikasi lintas tim, pelatihan manajemen konflik, serta perbaikan proses perencanaan sebagai langkah untuk mengurangi keterlambatan proyek infrastruktur berskala besar.