Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMANFAATAN POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT THE IMPLEMENTATION OF RENEWABLE ENERGY POTENTIAL UTILIZATION POLICY IN WEST SULAWESI PROVINCE Asyhadi, Farid; Fattah, Sulaeman; Nurdiansyah, Wahyu
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 9 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v4i9.6285

Abstract

Implementasi kebijakan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Sulawesi Barat hingga saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian target bauran energi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED), yaitu 46% pada tahun 2025 dan 65% pada tahun 2050. Hingga tahun 2022, realisasi bauran energi baru mencapai 21,68%, jauh dari target yang diharapkan. Kesenjangan ini disebabkan oleh minimnya pembangunan infrastruktur EBT, belum adanya penetapan kuota pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dari Pemerintah Pusat, rendahnya realisasi Program Listrik Hemat dan Murah (LHM), serta terbatasnya jumlah dan kapasitas ASN yang menangani program EBT. Selain itu, kurangnya edukasi masyarakat dan tingginya ketergantungan pada energi fosil juga menjadi faktor penghambat utama. Penelitian kualitatif deskriptif ini, dengan analisis data interaktif, mengidentifikasi bahwa untuk mempercepat pencapaian target EBT, diperlukan peningkatan koordinasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan, revisi Perda RUED, serta penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) sebagai panduan pengembangan energi. Edukasi masyarakat tentang manfaat EBT dan transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, seperti biomassa, juga harus diperkuat, di samping peningkatan jumlah dan kapasitas ASN yang terlibat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang lebih berkelanjutan serta tercapainya ketahanan energi di Sulawesi Barat. The implementation of the policy on utilizing renewable energy (EBT) potential in West Sulawesi Province has not yet had a significant impact on achieving the energy mix targets set in West Sulawesi Provincial Regulation Number 2 of 2021 concerning the Regional Energy General Plan (RUED), which aims for 46% by 2025 and 65% by 2050. As of 2022, the realization of the energy mix has only reached 21.68%, far from the expected target. This gap is due to the limited development of EBT infrastructure, the absence of a quota for hydropower plant (PLTA) development from the Central Government, the low realization of the Cheap and Efficient Electricity Program (LHM), and the limited number and capacity of civil servants (ASN) managing EBT programs. Additionally, the lack of public education and high dependency on fossil energy are also major inhibiting factors. This qualitative descriptive study, with interactive data analysis, identifies that to accelerate the achievement of EBT targets, there is a need for enhanced coordination between the government and stakeholders, a revision of the RUED regulation, and the preparation of the Regional Electricity General Plan (RUKD) as a guide for energy development. Public education on the benefits of EBT and the transition from fossil energy to renewable energy, such as biomass, must also be strengthened, along with increasing the number and capacity of ASN involved. These steps are expected to support the development of more sustainable electricity infrastructure and achieve energy security in West Sulawesi.
Models and Challenges of Coordination in Regional Disaster Management Musdah, Erwin; Fattah, Sulaeman; Narwis, Sudarmi
JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik) Volume 8 No. 2, Desember 2022
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/jakpp.v8i2.24274

Abstract

Disaster is a complex problem that requires coordination with many parties. The results of previous studies regarding disaster management in Wajo indicated that there were coordination problems in disaster management in Wajo. This study aims to explain the coordination of disaster management in Wajo from the perspective of the models and challenges of disaster management in Wajo. This study uses a qualitative approach with the Gadamerian hermeneutic method to find the meaning of coordination texts in the context of pre-disaster management. Data collection was carried out through document analysis and interviews. The results of the study revealed that the coordination of disaster management in Wajo was running well at the disaster preparedness stage but was still not optimal at the pre-disaster stage. We found three meanings of coordination in disaster management in Wajo. First, coordination because of their awareness of the limitations they have. Second, coordination serves as fulfillment of the requirements of sponsorship activities. Third, coordination is an innovation to overcome problems. Coordination in Wajo is hampered by the actors' interpretation of the subject and object of disaster management coordination.
NUDGE ON SUSTAINABILITY: A BIBLIOMETRIC ANALYSIS Putra, Anhar Dana; Musdah, Erwin; Azmi, Ilima Fitri; Sampe, Valentin Laura; Muhammad, Ashar; Umar, Arif Alauddin; Fattah, Sulaeman
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 11, No 1 (2024): Erudio Journal of Educational Innovation
Publisher : Faculty of Administrative Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The success rate of strategies for addressing sustainability issues is increasingly dependent on whether changes in public behavior can and will complement the practical solutions that are currently available. Nudge is a novel behavioral change intervention that is being widely used in the ongoing fight against sustainability issues such as energy conservation, sustainable water, food, and fashion consumption. This article explores the most prolific writers, institutions, and nations, in addition to the most cited papers and publications on Nudge and Sustainability, using the Scopus database. Bibliometric analysis is used to describe the bibliographic data, including the total number of publications and citations for 96 papers published between 2011 and 2022. In addition, the article creates a graphical representation of the bibliographic material by mapping journals, keywords, and institutions with bibliographic coupling and co-citation analysis using the VOS Viewer software. The results of the analysis show that studies about nudge and sustainability are currently more focused on the context of pro-environmental behavior which is mostly micro-behavior such as food consumption behavior. The findings are significant in terms of enriching the growing discourse of nudge in the context of sustainability, as well as providing policy recommendations for governments to better address the issues.
Pengembangan Kompetensi melalui Pelatihan Nonklasikal Pegawai Negeri Sipil Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat Hinrawati, Hinrawati; Fattah, Sulaeman; Syukur, Alam Tauhid
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15769

Abstract

Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak harus jelas, ringkas, dan deskriptif. Abstrak harus berdiri sendiri, artinya tidak ada kutipan dan gambar serta format persamaan dalam abstrak. Anggap saja sebagai iklan artikel Anda. Abstrak harus memberi tahu calon pembaca apa yang Anda lakukan dan menyoroti temuan utama. Abstrak ini harus memberikan latar belakang masalah yang singkat (sebaiknya 1-2 kalimat), tujuan penulisan/penelitian yang jelas, metode penelitian singkat, dan ringkasan singkat dari hasil / temuan, dan kesimpulan singkat. Hindari penggunaan jargon teknis dan singkatan yang tidak umum. Anda harus akurat, singkat, jelas dan spesifik. Gunakan kata-kata yang mencerminkan arti sebenarnya. Harap ikuti batasan kata (100‐150 kata) ditulis dalam satu alinea jenis huruf Yu Gothic UI, ukuran 11, spasi 1.ut abjad.Pemenuhan kebutuhan akan sumber daya manusia yang unggul dapat diwujudkan melalui pengembangan kompetensi PNS yang diperlukan oleh aparatur sesuai dengan tugas dan fungsinya baik melalui pelatihan klasikal maupun nonklasikal sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2018. Namun, selama ini yang umum dikenal sebagai pengembangan kompetensi hanya melalui pelatihan klasikal, sementara pelatihan nonklasikal belum banyak diketahui oleh para pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan kompetensi melalui pelatihan nonklasikal Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara, telaah dokumen dan observasi terhadap 51 responden yang merupakan Pegawai Negeri Sipil Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan kompetensi melalui pelatihan nonklasikal PNS tersebut. Hasil Analisis data interaktif yang dilakukan menunjukkan bahwa beberapa jenis pelatihan nonklasikal pernah dilakukan oleh PNS pada Badan Kepegawaian Daerah yaitu coaching, mentoring, e-learning, pembelajaran alam terbuka (outbond), patok banding (benchmarking), belajar mandiri (self development), komunitas belajar (community of practices), dan magang atau praktik kerja, namun yang dilaporkan sebagai pengembangan kompetensi hanya pelatihan coaching, patong banding (benchmarking), dan Magang (praktik kerja). Hal tersebut disebabkan masih banyak PNS Badan Kepegawaian Daerah yang belum mengetahui jenis pelatihan nonklasikal.