Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Techno Resilience Pada Guru Digital Immigrant Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Pendidikan di Era Digital Putri, Wicha Amalia
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Vol 1, No 01 (2024): Seminar Nasional Pendidikan (SNP) Tahun 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppk.v1i01.88586

Abstract

Penggunaan teknologi dalam pendidikan di era digital bukanlah untuk menggantikan peran mengajar guru secara tradisional, tetapi menjadi suatu platform yang dapat mempermudah proses pembelajaran. Para guru digital immigrant yang lahir pada masa peralihan era analog ke era digital dituntut untuk mempelajari perkembangan teknologi. Problematika yang dihadapi para guru digital immigrant adalah terbiasanya dengan metode pengajaran konvensional. TechnoResilience atau resiliensi terhadap teknologi dalam penelitian ini mengacu pada kemampuan resiliensi para guru digital immigrant dalam menghadapi segala tantangan mempelajari teknologi di era digital. Peneliti menggunakan skala resiliensi terstandarisasi yaitu Resilience Scale 14 oleh Wagnild dan Young yang berisi 14 pernyataan yang mengukur dua sub faktor resiliensi yaitu faktor kemampuan diri dan faktor penerimaan diri. Faktor kemampuan diri terdiri dari aspek meaningfulness, self-reliance dan perseverance, sedangkan faktor penerimaan diri terdiri dari aspek equanimity dan existential aloneness. Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai guru dan lahir pada tahun 1965- 1980. Pengelompokkan tersebut merujuk kepada pembagian tahun kelahiran ketika peralihan dari era analog ke era digital. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif univariat karena hanya menggunakan satu variabel dan penyajian statistik deskriptif data dengan bantuan software SPSS 26. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat Techno Resilience para guru digital immigrant sebanyak 18 subjek berada pada kategori sedang dan 30 subjek dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan guru digital immigrant memiliki kemampuan akan dirinya sendiri untuk bisa beradaptasi pada perkembangan teknologi di era digital yang dilihat dari capaian masing-masing karakteristik dimensi pembentuk kemampuan resiliensi.
Utilization, Simulation and Learning: The Virtual Laboratory Learning Media PhET for Outcomes Learning Warneri, Warneri; Salam, Urai; Putri, Wicha Amalia; Imandari, Ratih Zatil; Pratiwi, Rani Diah; Chairunnisa, Tara
JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 26 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtp.v26i3.49832

Abstract

This study examines the effectiveness of PhET simulations in improving physics learning outcomes for Class XII IPS 4 students at SMA Negeri 1 Beduai. Physics is often perceived as a challenging subject due to its abstract concepts, which are difficult to visualize and understand using traditional teaching methods. Interactive digital tools like PhET simulations offer a promising approach to help students grasp complex concepts more easily. Using a quasi-experimental design, the study compares an experimental group, which used PhET simulations, with a control group that followed traditional teaching methods. The study analyzed pre-test and post-test scores to assess the impact of the simulations on student learning. The results show a significant improvement in the experimental group's performance, with post-test scores noticeably higher than pre-test scores. Statistical analysis, including paired sample t-tests, confirmed that PhET simulations significantly enhanced students' problem-solving skills and understanding of physics concepts (t = -17.329, p < 0.05). These findings highlight the effectiveness of PhET simulations, combined with an inquiry-based learning approach, in fostering a deeper understanding of abstract physics concepts and promoting critical thinking. Overall, this study supports the use of PhET simulations as a practical and accessible tool for improving physics education, even in schools with limited technological resources.