Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Praktik Thrifting Pada Kalangan Masyarakat Kelas Atas Konsumen Jombang Thrift Style Amelia, Karin Tria; Tazid, Abu; Nafisah, Khudrotun; Nisa, Farichatun; Akbar, Bambang Widianto
Journal of Public Power Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i2.8201

Abstract

Thrifting pada mulanya dilandasi karena alasan ekonomi dan konsumsi yang bertujuan untuk keberlanjutan tetapi pada perjalanannya globalisasi dan perkembangan zaman membuat keadaan sosial budaya mengalami perubahan. Kegiatan berbelanja barang bekas yang kerap dilakukan oleh masyarakat golongan kelas bawah, kini sudah berubah bahkan menjadi gaya hidup yang bahkan dapat mencerminkan golongan kelas atas. Topik kajian dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana masyarakat kelas atas merepresentasikan gaya hidup nya melalui thrifting terutama konsumen Jombang Thrift Style. Penelitian ini difokuskan kepada masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive, kemudian dikaji menggunakan teori masyarakat konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Budrillard. Informan dalam penelitian ini terdiri dari anggota komunitas Jombang Thrift Style dan masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa komunitas Jombang Thrift Style berperan dalam perkembangan thrifting di Kabupaten Jombang. Hadirnya komunitas Jombang Thrift Style juga mampu menghadirkan gaya hidup baru bagi masyarakat kelas atas. Representasi thrifting pada masyarakat kelas atas adalah sebagai berikut: bentuk thrifting dalam simulasi dan simulakra; thrifting menjadi bentuk hyperreality; thrifting mengakibatkan desublimasi simbolis. Motif utama masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style melakukan thrifting adalah sebagai bentuk representasi eksklusifitas golongannya.
Makna Kejahatan Cyber Harassment Pada Generasi Zillenial Di Era Digital Network Society Nafisah, Khudrotun; Tazid, Abu; Lutfiyah, Izzatul; Nisa, Farichatun
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8103

Abstract

Cyber harassment merupakan kata-kata yang dikirimkan secara pribadi berupa cacian dan makian yang dilakukan secara terus menerus secara digital. Jenis teknologi yang digunakan biasanya adalah media sosial seperti Instagram, telegram, twitter dsb. Generasi zillenial yang dianggap sebagai generasi digital dianggap sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dengan teknologi. Sehingga diperlukan pengetahauan dan pemahaman terkait dengan harassment guna meminimalisir tingkat kejahatan cyber pada generasi zillenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Fenomenologi milik Alfred Schutz. Dalam meneliti fenomena ini, penulis melakukan wawancara pada 10 subjek dengan fokus penelitian menggunakan because motive atau motif sebab dan in order to motive atau motif tujuan. Penelitian ini menghasilkan tuga temuan terkait dengan harassment yaitu pemenuhan kepuasan dan balas dendam, pemenuhan narsistik, serta pengisi waktu luang
Digital Transformation and Multi-Level Collaboration in Regional Tax Data Collection: A Case Study of Local Governments in Indonesia: Transformasi Digital dan Kolaborasi Multi-Level dalam Pendataan Pajak Daerah: Studi Kasus Pemerintah Daerah di Indonesia Nisa, Farichatun; Tamrin, M. Husni
JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik) Vol 13 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jkmp.v13i1.1824

Abstract

This study aims to analyze the contribution of digital transformation integration and multi-level government collaboration to improving the effectiveness of regional fiscal governance, with a case study on the collection of data on Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) in Jombang Regency. The approach used emphasizes the use of the E-SPOP application and GIS-based mapping system as the main instrument of digitalization, as well as synergy between Bapenda, sub-district governments, villages, and hamlet apparatus in supporting the data collection process. The results of the study show two main contributions: first, the expansion of the tax object database as indicated by the increase in verified data by 9.16%; second, fiscal administration efficiency through the acceleration of data collection and an increase in the average realization of PBB-P2 revenues by 13.5%. These findings strengthen the relevance of the Digital Governance, Socio-Technical Systems, and New Public Management approaches, respectively related to the role of technology, institutional readiness, and orientation to efficiency and accountability. The study also identifies replication challenges in other areas, such as infrastructure disparities and human resource capacity, but offers strategic opportunities through modular approaches and national regulatory support. Thus, the digitalization of regional taxation is proven to be not just a technical innovation, but as part of fiscal institutional reform that can be replicated to strengthen more adaptive, inclusive, and sustainable fiscal governance in various regions in Indonesia.
Praktik Thrifting Pada Kalangan Masyarakat Kelas Atas Konsumen Jombang Thrift Style Amelia, Karin Tria; Tazid, Abu; Nafisah, Khudrotun; Nisa, Farichatun; Akbar, Bambang Widianto
Journal of Public Power Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i2.8201

Abstract

Thrifting pada mulanya dilandasi karena alasan ekonomi dan konsumsi yang bertujuan untuk keberlanjutan tetapi pada perjalanannya globalisasi dan perkembangan zaman membuat keadaan sosial budaya mengalami perubahan. Kegiatan berbelanja barang bekas yang kerap dilakukan oleh masyarakat golongan kelas bawah, kini sudah berubah bahkan menjadi gaya hidup yang bahkan dapat mencerminkan golongan kelas atas. Topik kajian dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana masyarakat kelas atas merepresentasikan gaya hidup nya melalui thrifting terutama konsumen Jombang Thrift Style. Penelitian ini difokuskan kepada masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive, kemudian dikaji menggunakan teori masyarakat konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Budrillard. Informan dalam penelitian ini terdiri dari anggota komunitas Jombang Thrift Style dan masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa komunitas Jombang Thrift Style berperan dalam perkembangan thrifting di Kabupaten Jombang. Hadirnya komunitas Jombang Thrift Style juga mampu menghadirkan gaya hidup baru bagi masyarakat kelas atas. Representasi thrifting pada masyarakat kelas atas adalah sebagai berikut: bentuk thrifting dalam simulasi dan simulakra; thrifting menjadi bentuk hyperreality; thrifting mengakibatkan desublimasi simbolis. Motif utama masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style melakukan thrifting adalah sebagai bentuk representasi eksklusifitas golongannya.
Makna Kejahatan Cyber Harassment Pada Generasi Zillenial Di Era Digital Network Society Nafisah, Khudrotun; Tazid, Abu; Lutfiyah, Izzatul; Nisa, Farichatun
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8103

Abstract

Cyber harassment merupakan kata-kata yang dikirimkan secara pribadi berupa cacian dan makian yang dilakukan secara terus menerus secara digital. Jenis teknologi yang digunakan biasanya adalah media sosial seperti Instagram, telegram, twitter dsb. Generasi zillenial yang dianggap sebagai generasi digital dianggap sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dengan teknologi. Sehingga diperlukan pengetahauan dan pemahaman terkait dengan harassment guna meminimalisir tingkat kejahatan cyber pada generasi zillenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Fenomenologi milik Alfred Schutz. Dalam meneliti fenomena ini, penulis melakukan wawancara pada 10 subjek dengan fokus penelitian menggunakan because motive atau motif sebab dan in order to motive atau motif tujuan. Penelitian ini menghasilkan tuga temuan terkait dengan harassment yaitu pemenuhan kepuasan dan balas dendam, pemenuhan narsistik, serta pengisi waktu luang