Awadin, Adi Pratama
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Consumerism in the Modern Era: A Study of the Extravagant Verses in the Qur'an Awadin, Adi Pratama; Yunus, Badruzzaman M.; Rusmana, Dadan; Ikhsan, Muhammad Jusuf Nur
Abdurrauf Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 3 (2024): Abdurrauf Journal of Islamic Studies
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/arjis.v3i3.164

Abstract

In the Qur'an, the act of using property incorrectly is known as extravagant. This research aims to explain the causes that give birth to consumerism in the modern era, including the impact of industrialization, environmental factors, and the Qur'an's view of extravagant attitudes that affect consumerism. The researcher carried out this research by using a type of literature-based qualitative research through descriptive-analytical analysis. Research data comes from primary data and secondary data, where primary data is sourced from verses of the Qur'an about wastefulness, while secondary data is sourced from books, scientific articles, and research results. Researchers conduct data analysis by selecting data, collecting data, and making conclusions. The results of the study show that consumerism has been rampant in the modern era marked by the development of the industrial and technological world, technology has had a huge impact on the growth of people's lifestyles. Lifestyle takes place due to the influence of the environment and the self that desires happiness and pleasure. In the Qur'an, surah al-Isra' verses 26-27 explain that consumptive living or consumerism originates from living extravagantly, extravagant causes humans to be neglected from giving importance to desires rather than needs. Extravagant behavior is reflected in liking to squandering wealth on something that is not useful. Islam does not give freedom to its people in life without rules, regarding the consumption of Islam does not justify extravagant behavior. The waste committed by a person reflects that he is unable to control himself and has low faith. This study recommends conducting further research on case studies of consumerism that occurs in humanity that has an influence on environmental sustainability. [Di dalam al-Qur’an perbuatan yang menggunakan harta secara tidak benar dikenal dengan istilah boros. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sebab-sebab yang melahirkan konsumerisme di era modern, termasuk dampak industrialisasi, faktor lingkungan, dan pandangan al-Qur’an mengenai sikap boros yang berpengaruh terhadap konsumerisme. Peneliti melaksanakan penelitian ini dengan mempergunakan jenis penelitian kualitatif berbasis kepustakaan melalui analisis secara deskriptif-analitis. Data penelitian berasal dari data primer dan data sekunder, di mana data primer bersumber dari ayat al-Qur’an tentang boros, adapun data sekunder bersumber dari buku, artikel ilmiah, dan hasil penelitian. Peneliti melakukan analisis data dengan memilih data, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumerisme telah merajalela di era modern yang ditandai semenjak perkembangan dunia industri dan teknologi, teknologi telah membawa dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan gaya hidup masyarakat. Gaya hidup berlangsung disebabkan pengaruh lingkungan dan diri yang menginginkan kebahagian dan kesenangan. Pada al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 26-27 dijelaskan bahwa hidup secara konsumtif atau konsumerisme berpangkal dari hidup secara boros, boros menyebabkan manusia terlalaikan dari mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Perilaku boros tercermin dari kesukaan kepada menghambur-hamburkan harta kepada sesuatu yang tidak bermanfaat. Islam tidak memberikan keleluasaan kepada umatnya dalam kehidupan tanpa adanya aturan, perihal konsumsi Islam tidak membenarkan perilaku boros. Pemborosan yang dilakukan oleh seseorang mencerminkan bahwa dirinya sedang tidak mampu mengontrol diri dan rendahnya keimanan. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai studi kasus konsumerisme yang terjadi pada umat manusia yang memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan lingkungan hidup].
Model Al-Qur'an and Tafsir Models: Internalization of the Development of Digital Media Awadin, Adi Pratama; Rusmana, Dadan
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v5i2.283

Abstract

This study aims to examine the form of internalization of the Qur'an and Tafsir in digital media. Digital Media is always undergoing changes that must be used properly so that the availability of media can be used as a tool to maintain the Qur'an and tafsir so that it can be accessed by various parties. This open access allows anyone to find videos, images, documents that have been uploaded and can be opened at any time by relying on internet packages. Technology in digital form brings great influence to every line of life, especially the implementation of the search for knowledge that can be accessed quickly and easily through various media platforms. The learning of the Qur'an and tafsir that is commonly carried out in the real world is changing to digital form. This change explains that the scholars understand the changing conditions of the times, where the ultimate goal is to make the preservation and practice of the Qur'an and Tafseer well preserved. This study uses a qualitative research approach by making the study of literature as the main source. The results show that the era of digitization has a lot of impact on the existence of the Qur'an and tafsir. Digital Media is becoming caraa new way to disseminate understanding of the Qur'an and tafsir. This new way has changed carathe old way of face-to-face changing digitally. It can be seen that the usefulness of various features available such as YouTube, Instagram, and applications that are used as tools for digitization processes, both in the context of preservation through online and learning processes. The use of digital media shows how much attention users use the media to see positive content, so that the time used in surfing digital media is not wasted. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk internalisasi al-Qur’an dan Tafsir pada media digital. Media digital yang selalu mengalami perubahan yang harus dimanfaatkan secara baik agar ketersediaan media dapat dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan al-Qur’an dan tafsir sehingga dapat diakses oleh berbagai pihak. Akses terbuka ini membuat siapa saja bisa menemukan video, gambar, dokumen yang sudah terupload dan mampu dibuka setiap saat dengan mengandalkan paket internet. Teknologi dalam bentuk digital membawa pengaruh besar bagi setiap lini kehidupan, terutama pelaksanaan pencariaan pengetahuan yang dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui berbagai platform media. Pembelajaran al-Qur’an dan tafsir yang sudah umum dijalankan dalam dunia nyata berubah ke bentuk digital. Perubahan ini menjelaskan bahwa para pengkaji memahami kondisi zaman yang senantiasa berubah, di mana tujuan akhirnya menjadikan pelestarian dan pengamalan al-Qur’an dan tafsir terjaga dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menjadikan studi hasil kepustakaan sebagai sumber utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa era digitalisasi berdampak banyak bagi eksistensi al-Qur’an dan tafsir. Media digital menjadi cara baru untuk menyebarluaskan pemahaman terhadap al-Qur’an dan tafsir. Cara baru ini telah mengubah cara lama secara tatap muka berubah secara digital. Hal ini terlihat bahwa adanya kebermanfaatan berbagai fitur yang tersedia seperti YouTube, Instagram, dan Aplikasi yang dimanfaatkan sebagai alat proses digitalisasi, baik itu dalam rangka pelestarian melalui online maupun proses pembelajaran. Pemanfaatan media digital ini memperlihatkan betapa besar perhatian supaya pengguna memanfaatkan media untuk melihat konten-konten yang positif, sehingga waktu yang digunakan dalam berselancar di media digital tidak terbuang percuma.
ChatGPT in Learning: The Case Study of Motives and Implications for Islamic School Educators in Indonesia Jaya, Jaya; Awadin, Adi Pratama; Ikhsan, Muhammad Jusuf Nur; Zuzana, Mira
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/fitrah.v11i1.15097

Abstract

The development of Artificial Intelligence (AI) technology has seen significant progress and has become an attractive platform for improving the quality of education. In recent years, interest in AI-based applications has been very high among academics, including Islamic school educators in Indonesia. This paper aims to highlight the motives and implications of Islamic school educators in using ChatGPT in learning. This article uses qualitative research with a field research design. Primary data sources are derived from interviews, where the main data were obtained through interviews with Islamic school educators at the Madrasah Aliyah (MA) and Madrasah Tsanawiyah (MTs) levels in Indonesia. Secondary data were obtained from scientific articles (journals), books, websites, and other relevant literature related to the research object. Data collection techniques included interviews and documentation. Data analysis techniques were based on Miles et al., namely data condensation, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that ChatGPT offers numerous benefits for educators, including enhancing and facilitating access to information, searching for teaching materials, and accessing learning resources. However, despite its many advantages, the use of ChatGPT in education also presents several challenges, such as dependence on technology, potential ethical violations, and privacy concerns. These negative impacts, if not addressed, could have adverse effects on educators in schools.
Hakikat dan Urgensi Metode Tafsir Maudhu’i Awadin, Adi Pratama; Hidayah, Asep Taopik
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 2 No. 2 (2023): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v2i2.25241

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode tafsir maudhu’i, mulai dari aspek historis, dasar dan urgensi, prosedur, hingga kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan dan pendekatan deskriptif-analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tafsir maudhu’i memiliki akar historis yang mencakup era Nabi Muhammad Saw dan pengembangannya oleh peneliti di Universitas Al-Azhar Kairo pada abad ke-14 H/20 M. Dasar dan urgensi metode ini berasal dari upaya Nabi Muhammad Saw untuk menjawab pertanyaan sahabat tentang berbagai masalah. Prosedur tafsir tematik ini melibatkan pemilihan judul, pemilihan ayat, penyusunan ayat, studi tentang penafsiran ayat, pemahaman makna ayat, pengembangan ide, penerapan metodologi, dan penentuan tujuan yang jelas. Metode tafsir maudhu’i memiliki sejumlah kelebihan, seperti kepraktisan, sistematika, dinamika, efektivitas, dan efisiensi dalam menghadapi tantangan zaman kontemporer. Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu potensial untuk membatasi pemahaman ayat dan mempartisi pembahasan ayat dalam konteks tema lain.
The Implementation of Roland Barthes semiotics in Al-Baqarah Verse 143 on the Word of Ummatan Wasathan: Penerapan Semiotika Roland Barthes dalam Surat Al-Baqarah Ayat 143 pada Kata Ummatan Wasathan Awadin, Adi Pratama; Sutardi, Edi; Muliadi, Muliadi
Takwil: Journal of Quran and Hadith Studies Vol. 3 No. 1 (2024): June
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/twl.v3i1.2966

Abstract

Umatan wasathan is a way of forming the character of Muslims which represents various differences in beliefs between religions. Umatan wasathan has an important role in maintaining harmony, peace and tranquility so that a harmonious society can be created amidst differences. In the process of its implementation, the Umatan wasathan makes Muslims not to be excessive, to be in a middle position, not extreme right or left, but to have a moderate character that adorns the personality of every Muslim. This research discusses the Umatan wasathan in the Al-Qur'an surah al-Baqarah verse 143. This research uses a qualitative research type of literature study which is presented descriptively-analytically using Roland Barthes' semiotic approach. The results of the research show that the Wasathan Ummah is a people who have a moderate character which is reflected in the ability to act fairly, be balanced, and be able to implement beneficial values. Muslims are asked to be able to combine two things, namely, piety in the afterlife and worldly life. This research recommends that future researchers examine the future of Indonesian life amidst diversity and religiousity.