Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Meningkatkan Resiliensi Remaja Penyintas Bencana Alam Melalui Konseling Kelompok: Kajian Literatur Sistematis Martin, Ricky Alejandro; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Muhid, Abdul
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 10, No 2 (2024): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v10i2.16960

Abstract

Recently natural disasters often hit Indonesia. Natural disasters are natural events that cause material, physical, and psychological losses and have various impacts on the survivors. Therefore, resilience is one of the important attributes for adolescents to manage conflicts and come up with appropriate responses in dealing with difficult situations. The purpose of this study is to determine and describe the effectiveness of group counseling to increase the resilience of adolescent survivors of natural disasters. This research uses a systematic literature review (SLR). The literature review procedure uses the PRISMA model. Based on the selection results with the PRISMA model, 127 articles were obtained then after passing the selection according to the PRISMA 2020 guidelines, 16 articles were obtained that were feasible and followed the criteria and with the research objectives to be analyzed. Based on the results of the analysis and literature review, it is known that over the past decade, group counseling has proven effective in increasing the resilience of adolescent survivors of natural disasters. For future research, it is recommended to conduct experimental research and use group counseling to improve the resilience of adolescent survivors of natural disasters, besides counselors must also pay attention to several aspects, such as group cohesiveness, the quality of relationships built between group members, and cultural biases that may occur during the group counseling process.   ____________________________________________________________Dewasa ini bencana alam kerap melanda Indonesia. Bencana alam merupakan peristiwa alam yang menyebabkan kerugian secara materi, fisik maupun psikis serta menimbulkan berbagai dampak bagi para penyintasnya. Oleh sebab itu resiliensi menjadi salah satu atribut penting untuk dimiliki remaja untuk mengelolah konflik dan memunculkan respon yang tepat dalam menghadapi situasi sulit. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui dan mengambarkan efektivitas konseling kelompok untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam. Penelitian ini menggunakan systematic literature review (SLR). Prosedur kajian literatur menggunakan model PRISMA. Berdasarkan hasil seleksi dengan model PRISMA diperoleh 127 artikel yang kemudian setelah melewati seleksi sesuai pedoman PRISMA 2020, diperoleh 16 artikel yang layak dan sesuai kriteria maupun dengan tujuan penelitian untuk dianaliasis. Berdasarkan hasil analisis dan kajian literature diketahui bahwa selama satu dekade terakhir, konseling kelompok telah terbukti efektif untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam. Kepada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian eksperimen dan menggunakan konseling kelompok untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam, selain itu konselor juga harus memperhatikan beberapa aspek, seperti kohesivitas kelompok, kualitas hubungan yang terbangun antar anggota kelompok dan bias-bias budaya yang mungkin terjadi selama proses konseling kelompok.
Mahasiswa organisasi: peranan manajemen waktu dan dukungan teman sebaya pada prestasi akademik wahyudi, M dani; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Rina, Amherstia Pasca
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 2 (2024): Volume 5 No 2 Desember 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v2i5.12436

Abstract

Prestasi Akademik yang baik dapat diwujudkan salah satunya dengan keberhasilan manajemen waktu yang baik dan dukungan teman sebaya yang baik. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada hubungan manajemen waktu dan dukungan teman sebaya terhadap prestasi akademik mahasiswa organisasi kemahasiswaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa organisasi kemahasiswaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 215. Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional dengan teknik sampel random sampling. Alat ukur yang digunakan menggunakan Time Management Scale (32 item) yang dimodifikasi oleh peneliti dengan nilai Cronbach alfa 0,939 dan Skala Dukungan Sosial (32 item) yang dimodifikasi oleh peneliti dengan nilai Cronbach alfa 0,956 sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif digunakan untuk mengukur variabel Prestasi Akademik. Hasil penelitian baik secara simultan maupun secara parsial menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif dari variabel manajemen waktu dan dukungan teman sebaya terhadap prestasi akademik. Mahasiswa organisasi yang memiliki manajemen waktu yang baik dan dukungan teman sebaya yang baik maka prestasi akademik yang didapatkan akan tetap maksimal meskipun mengikuti organisasi kemahasiswaan.
Religiusitas dan Self-Esteem : Pilar Psikologis dalam Menghadapi Body Dissatisfaction Pada Santriwati Azzahro, Jasmin Fatimah; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Ananta, Aliffia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25297

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan religiusitas, self-esteem, dan body dissatisfaction pada santriwati di pondok pesantren. Lingkungan pesantren yang mengutamakan nilai religiusitas sering bertentangan dengan standar kecantikan media sosial, menyebabkan body dissatisfaction. Data menunjukkan 35% santri di Jawa Timur dan 40% santri perempuan di Jawa Barat mengalami ketidakpuasan tubuh. Religiusitas dapat berfungsi sebagai pelindung, namun pemahaman yang kaku justru memperburuk tekanan. Self-esteem rendah terkait dengan persepsi tubuh negatif akibat perbandingan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan uji korelasi dan regresi linier berganda, menunjukkan religiusitas dan self-esteem berpengaruh signifikan terhadap body dissatisfaction. Religiusitas yang tinggi membantu individu menerima tubuh, namun tekanan untuk memenuhi standar kecantikan bisa memperburuk body dissatisfaction. Penelitian ini menekankan pentingnya self-esteem yang sehat dan pemahaman religiusitas yang mendukung penerimaan diri.
The Relationship Between Problem–Focused Coping And Family Communication With Domestic Violence Against Women Suryananda, Ida Ayu Indira Primaswari; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Santi, Dyan Evita
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 4 No. 1 (2025): Vol. 4 No. 1 2025
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v4i1.673

Abstract

This study examines the relationship between Problem-Focused Coping and Family Communication with Domestic Violence (DV) against women. Problem-Focused Coping involves strategies to address violence through concrete solutions, while Family Communication refers to interactions to share information, express emotions, and resolve conflicts. Using a quantitative correlational method with 347 female DV victims, Spearman correlation analysis revealed significant positive relationships. Problem-focused coping had a correlation coefficient of 0.648 (p<0.05), and family communication had a coefficient of 0.359 (p<0.05), both indicating that higher levels of these variables were associated with increased DV. These findings rejected the hypotheses of negative relationships.
Meningkatkan Resiliensi Remaja Penyintas Bencana Alam Melalui Konseling Kelompok: Kajian Literatur Sistematis Martin, Ricky Alejandro; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Muhid, Abdul
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 10, No 2 (2024): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v10i2.16960

Abstract

Recently natural disasters often hit Indonesia. Natural disasters are natural events that cause material, physical, and psychological losses and have various impacts on the survivors. Therefore, resilience is one of the important attributes for adolescents to manage conflicts and come up with appropriate responses in dealing with difficult situations. The purpose of this study is to determine and describe the effectiveness of group counseling to increase the resilience of adolescent survivors of natural disasters. This research uses a systematic literature review (SLR). The literature review procedure uses the PRISMA model. Based on the selection results with the PRISMA model, 127 articles were obtained then after passing the selection according to the PRISMA 2020 guidelines, 16 articles were obtained that were feasible and followed the criteria and with the research objectives to be analyzed. Based on the results of the analysis and literature review, it is known that over the past decade, group counseling has proven effective in increasing the resilience of adolescent survivors of natural disasters. For future research, it is recommended to conduct experimental research and use group counseling to improve the resilience of adolescent survivors of natural disasters, besides counselors must also pay attention to several aspects, such as group cohesiveness, the quality of relationships built between group members, and cultural biases that may occur during the group counseling process.   ____________________________________________________________Dewasa ini bencana alam kerap melanda Indonesia. Bencana alam merupakan peristiwa alam yang menyebabkan kerugian secara materi, fisik maupun psikis serta menimbulkan berbagai dampak bagi para penyintasnya. Oleh sebab itu resiliensi menjadi salah satu atribut penting untuk dimiliki remaja untuk mengelolah konflik dan memunculkan respon yang tepat dalam menghadapi situasi sulit. Tujuan dalam penelitian ini mengetahui dan mengambarkan efektivitas konseling kelompok untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam. Penelitian ini menggunakan systematic literature review (SLR). Prosedur kajian literatur menggunakan model PRISMA. Berdasarkan hasil seleksi dengan model PRISMA diperoleh 127 artikel yang kemudian setelah melewati seleksi sesuai pedoman PRISMA 2020, diperoleh 16 artikel yang layak dan sesuai kriteria maupun dengan tujuan penelitian untuk dianaliasis. Berdasarkan hasil analisis dan kajian literature diketahui bahwa selama satu dekade terakhir, konseling kelompok telah terbukti efektif untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam. Kepada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian eksperimen dan menggunakan konseling kelompok untuk meningkatkan resiliensi remaja penyintas bencana alam, selain itu konselor juga harus memperhatikan beberapa aspek, seperti kohesivitas kelompok, kualitas hubungan yang terbangun antar anggota kelompok dan bias-bias budaya yang mungkin terjadi selama proses konseling kelompok.
Hubungan antara strategi koping dengan kontrol diri ilustrator Marceline, Azka; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Rina, Amherstia Pasca
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 2 No 03 (2024): September
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v2i03.11769

Abstract

This research aims to examine the relationship between coping strategies and self-control among illustrators. In the analysis, self-control is treated as the independent variable, while coping strategies are considered the dependent variable. The research method used is quantitative correlational. The sampling technique applied is purposive sampling with a minimum of 234 members of the Ilustrasee community aged 15–25 years. This study uses two instruments: the self-control scale and the coping strategy scale. The data were analyzed using the Pearson correlation test with the assistance of SPSS software version 25 for Windows. The analysis results showed a correlation coefficient of 0.537, indicating a positive relationship between self-control and coping strategies at a significance level of 0.000 (p = 0.05). Therefore, the higher someone’s self-control, the higher their coping strategies, and vice versa. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara strategi koping dan kontrol diri pada ilustrator. Dalam analisisnya, kontrol diri dijadikan variabel independen sedangkan strategi koping sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Teknik sampel yang diterapkan adalah purposive sampling dengan jumlah minimal 234 anggota komunitas Ilustrasee yang berusia 15-25 tahun. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu skala kontrol diri dan strategi koping. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 25 for Windows. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,537, yang mengindikasikan adanya hubungan positif antara kontrol diri dan strategi koping pada tingkat signifikansi 0,000 (p=<0,05). Maka dari itu, semakin tinggi kontrol diri seseorang, semakin tinggi pula strategi koping yang dimiliki dan sebaliknya.
Penerimaan Diri dan Resiliensi pada Kebahagiaan Remaja Fatherless di Surabaya Kusuma, Putri Varadhiva Adi; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Rina, Amherstia Pasca
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 3 No. 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12731

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja yang mengalami kehilangan sosok ayah. Penerimaan diri merupakan kemampuan individu untuk menerima keadaan diri dan situasi hidup, sementara resiliensi mencerminkan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan. Remaja fatherless sering menghadapi tantangan emosional yang dapat mempengaruhi kebahagiaan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan 200 partisipan berusia 16 hingga 18 tahun, yang dipilih melalui teknik snowball sampling dengan kriteria khusus kehilangan figur ayah. Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebahagiaan remaja fatherless. Artinya, semakin tinggi tingkat penerimaan diri dan resiliensi, semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Kesimpulannya, penerimaan diri dan resiliensi memiliki peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan remaja fatherless, tekanan perlunya dukungan psikologis untuk membantu remaja menghadapi tantangan hidup.
Membangun Subjective Well-Being: Impact Optimisme dan Dukungan Sosial pada Polisi Lalu Lintas Prawinda, Salsabila Balqis; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Rina, Amherstia Pasca
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 3 No. 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12772

Abstract

Kesejahteraan subjektif mencakup kepuasan hidup, emosi positif, dan rendahnya emosi negatif. Polisi lalu lintas menghadapi tuntutan pekerjaan yang tinggi yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara optimisme dan dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada polisi lalu lintas di Jawa Timur. Sampel terdiri dari 111 polisi yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan skala optimisme, dukungan sosial, dan kesejahteraan subjektif yang telah divalidasi. Analisis menunjukkan bahwa optimisme berhubungan positif dengan kesejahteraan subjektif, sementara dukungan sosial berhubungan negatif dengan kesejahteraan subjektif, yang menunjukkan bahwa dukungan sosial yang tinggi mungkin berhubungan dengan kesejahteraan yang lebih rendah. Hasil ini menyoroti pentingnya optimisme dan kompleksitas dukungan sosial dalam kesejahteraan polisi lalu lintas.
Hubungan antara Stereotip Gender dengan Hostile Seksisme pada Perempuan dalam Budaya Patriarki Amalia, Rizqi; Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Utami, Adnani Budi
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 3 No. 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Stereotip Gender Dengan Hostile Seksisme Pada Perempuan Dalam Budaya Patriarki. Seksisme yang mengacu pada pandangan negatif terhadap individu yang melanggar peran gender. Pandangan negatif ini sering ditujukan khususnya untuk perempuan yang dapat mendorong kepercayaan bahwa perempuan lebih rendah (inferior) daripada laki-laki, tidak kompeten, dan memiliki kecerdasan (intelegensi) yang rendah. Stereotip gender mengacu pada kecendrungan untuk mengembangkan dan mempertahankan pandangan tetap dari gender dan menggunakan pandangan ini untuk mengevaluasi anggota kelompok terlepas dari katakteristik pribadi mereka yang unik. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif kepada 122 subjek penelitian dengan kriteria perempuan usia 22-35 tahun yang sudah menikah. Hasil uji hipotesis yang digunakan yaitu Korelasi Pearson Product Moment yang dibantu oleh program Statictic Package for Social Science (SPSS) versi 16.0 for windows dengan hasil analisis yang diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 dan nilai Pearson Correlation yaitu 0,552 dengan ketentuan dasar pengambilan keputusan signifikansi kurang dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hostile seksisme dengan stereotip gender pada perempuan. Dari hasil uji terdapat hubungan positif yang signifikan antara stereotip gender dapat mempengaruhi hostile seksisme.
Resilience and Adversity Quotient with Coping with Trauma in Children in Flood-Prone Areas Noviekayati, I Gusti Ayu Agung; Martin, Ricky Alejandro; Ningdyah, Anrilia Ema Mustikawati; Maharani, Camelia Aditya; Amalia, Ariska Fauzia; Tjindra, Juan Charlie Leonardo
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 16 No. 03 (2025): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v16n03.p270-280

Abstract

Abstract Background: Flooding is one of the natural disasters frequently experienced by Indonesian people. Flood disasters inevitably cause various negative impacts on the community, particularly on children who are in a critical stage of development. Objective: This study aims to determine the extent to which resilience and adversity quotient (AQ) play a role in shaping trauma coping mechanisms in children living in flood-prone areas. Method: This study used a quantitative approach with a correlational design. The study involved 313 subjects consisting of fourth, fifth, and sixth grade elementary school students. Data collection was conducted through the distribution of a scale based on the theoretical constructs of the three main variables and tested on 30 subjects with similar characteristics. Data analysis used multiple regression techniques. Results: The study found no significant influence between resilience and trauma coping. However, a significant influence was found between AQ and trauma coping. Conclusion: The effective contribution of the resilience variable was very small, only 0.05%, while the AQ variable contributed 2.23%, resulting in a Total Effective Contribution of 2.28%. Abstrak Latar Belakang: Banjir merupakan salah satu bentuk bencana alam yang kreap dialami oleh masyarakat Indonesia. Bencana banjir, tentunya mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan krusial. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana resiliensi dan adversity quotient (AQ) berperan dalam membentuk mekanisme coping trauma pada anak yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Penelitian melibatkan 313 subjek yang terdiri dari siswa SD kelas 4, 5, dan 6. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala yang disusun berdasarkan konstruk teoritis dari ketiga variabel utama dan diuji coba pada 30 subjek dengan karakteristik serupa. Analisis data menggunakan teknik regresi berganda.  Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara resiliensi dengan coping trauma. Namun ditemukan pengaruh yang signifikan antara AQ dengan coping trauma. Simpulan: Sumbangan efektif yang diberikan varivel resiliensi juga sangat kecil yaitu hanya sebesar 0,05%. Sedangkan variabel AQ memiliki sumbangan efektif sebesar 2,23%. Sehingga kedua variabel memiliki Sumbanga  Efektif Total sebesar 2,28%.