Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Pemanfaatan Serbuk Cangkang Telur Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer: Analysis of Egg Shell Powder Utilization on the Compressive Strength of Geopolymer Concrete Sinta Devi, Debby; Risa Destania, Henggar; Rizky Cahyadi, Muhammad
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 6 No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v6n2.p223-227

Abstract

The recent development of rapid infrastructure has led to an increase in the application of concrete as the main construction material. Concrete has several virtues, such as high compressive strength, durability, and fire resistance, although its use can have environmental impacts, especially related to carbon emissions from cement production. Geopolymer concrete is an alternative environmentally friendly material that does not require Portland cement. Geopolymer concrete uses an alkaline liquid to react with silica and aluminum from materials such as fly ash and eggshell powder. Fly ash and eggshells, which are industrial and domestic wastes, can be recycled to replace cement, reducing the environmental impact of concrete construction. This study evaluates the utilization of eggshell powder and fly ash on the compressive strength of geopolymer concrete using variations of 40:60, 50:50 and 60:40. The compressive strength test results show that geopolymer concrete with 0% eggshell powder is 30.77 MPa, while for all variations of test specimens, the use of 40% eggshell powder and 60% fly ash produces the highest compressive strength which is 32.33 MPa. This increase in strength is due to magnesium, iron, and calcium carbonate as compounds found in eggshell powder and Portland cement.
Karakteristik Kuat Tarik Beton Polimer Dengan Variasi Serat Kawat Bendrat Afif, Muhammad; Nurmeyliandari, Revianty; Sinta Devi, Debby
Jurnal Deformasi Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v9i2.17077

Abstract

Beton biasanya digunakan sebagai bahan struktural utama dalam konstruksi bangunan. Alasannya adalah karena beton memiliki beberapa keunggulan, seperti bahan baku yang mudah didapat, biaya yang relatif murah, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, dan perawatan yang minimal. Beton membutuhkan bahan tambahan alami dan buatan untuk meningkatkan kualitas getasnya. Beton serat, bahan aditif masih dapat digunakan. Beton Serat dapat memberikan daktilitas, kekuatan tarik dan lentur yang lebih tinggi, ketahanan terhadap beban fatik dan beban kejut, serta mengurangi retak susut, di antara manfaat lainnya. Beton polimer juga banyak memberi keuntungan dibandingkan beton konvensional, termasuk kekuatan tinggi stabilitas pemadatan yang unggul, tahan terhadap zat kimia, korosi dan kedap air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan serat kawat bendrat dan epoxy resin terhadap karakteristik beton. Variasi yang digunakan serat kawat bendrat yaitu 2%, 2,5%, 3% sebagai bahan tambah, sedangkan epoxy resin 4% sebagai subtitusi semen. Hasil pengujian kuat tarik belah beton dapat disimpulkan bahwa nilai optimum dari campuran epoxy 4% dan kawat bendrat 3% sebesar 3,45 MPa. Penambahan serat kawat bendrat dapat meningkatkan nilai kuat tarik belah beton, dan epoxy resin memiliki daya perekat yang cukup kuat terhadap kuat tarik belah beton.
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KAYU JATI DAN SIKA VISCOCRETE TERHADAP KUAT TEKAN BETON febryandi; Sinta Devi, Debby; Marlina, Leni
Jurnal Tekno Global Vol. 13 No. 02
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v13i02.4842

Abstract

ABSTRACT Due to the growing infrastructure, the use of concrete construction is increasing. Concrete is a construction material made from a mixture of coarse aggregate, fine aggregate, cement, water, and other additives. Teak wood powder is a sawn residue from wood waste that is utilized as a fine aggregate substitute. Teak wood powder contains cellulose, hemilose, and lignin, and has the ability to bind materials well and inhibit water diffusion so as to increase the compressive strength of concrete. In addition, the addition of Sika viscocrete is also carried out to increase the compressive strength of concrete. This research analyzes the use of teak wood powder as fine aggregate with variations of 5%, 10% and 15% and sika viscocrete 0.8% by weight of cement. The test results obtained at the compressive strength of 28 days of age with the use of 5% teak wood powder is 28.03 MPa, while for 10% variation of 28 days of age obtained compressive strength of 22.04 MPa, for 15% variation of 28 days of concrete compressive strength of 20.76 MPa. The use of teak wood powder at 5% can increase the compressive strength of concrete by 6.3% compared to normal concrete added with Sika viscocrete. In addition, when compared to normal concrete without sika viscocrete, the increase occurred by 9.09%. Therefore teak wood powder can be used as an effective additive to increase the compressive strength of concrete, as well as making a positive contribution to sustainability in the construction industry. Keywords: Teak wood powder, sika viscocrete, concrete compressive strength   ABSTRAK Konstruksi beton semakin populer seiring dengan kemajuan infrastruktur. Beton adalah bahan konstruksi yang terbuat dari campuran agregat kasar, agregat halus, semen, air, dan bahan tambahan lainnya. Serbuk kayu jati merupakan sisa pengergajian dari limbah kayu yang dimanfaatkan sebagai substitusi agregat halus. Serbuk kayu jati mengandung selulosa, hemilosa, dan lignin, dan memiliki kemampuan untuk mengikat material dengan baik serta menghambat difusi air sehingga dapat meningkatkan kekuatan tekan beton. Selain itu penambahan sika viscocrete juga dilakukan untuk menambah kuat tekan beton. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan serbuk kayu jati sebagai agregat halus dengan variasi 5%,10% dan 15% dan sika viscocrete 0,8% terhadap berat semen. Hasil uji yang didapatkan pada kuat tekan umur 28 hari dengan penggunaan 5% serbuk kayu jati adalah sebesar 28,03 MPa, sedangkan untuk variasi 10% umur 28 hari didapatkan kuat tekan sebesar 22,04 MPa, untuk variasi 15% umur 28 hari kuat tekan beton 20,76 MPa. Penggunaan serbuk kayu jati sebesar 5% dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 6,3% dibandingkan dengan beton normal ditambah dengan sika viscocrete. Selain itu jika dibandingkan dengan beton normal tanpa sika viscocrete peningkatan terjadi sebesar 9,09%. Oleh karena itu serbuk kayu jati dapat digunakan sebagai bahan tambahan yang efektif untuk meningkatkan kuat tekan beton, serta memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan dalam industri konstruksi. Kata Kunci: Serbuk kayu jati, sika viscocrete, kuat tekan beton
ANALISA PENILAIAN KONDISI IRIGASI RAWA TELANG I KABUPATEN BANYUASIN Baniva, Ratih; Sinta Devi, Debby
Jurnal Tekno Global Vol. 13 No. 02
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jtg.v13i02.4854

Abstract

ABSTRACT  Irrigation is defined as the process of providing a controlled supply of water to agricultural land through a specially designed distribution system. The Telang I area has unique hydrological conditions as it is surrounded by several major rivers such as the Musi River, Banyuasin River and Telang River. Good irrigation management supports water conservation, uses resources sustainably and reduces environmental impacts. Irrigation condition analysis is an assessment and improvement plan for irrigation infrastructure to ensure long-term functionality. This study aims to determine the irrigation condition of Rawa Telang I in Muara Telang Sub-district, Banyuasin Regency. The methodology used includes field surveys, interviews with farmers and irrigation managers, as well as condition analysis and maintenance recommendations. The results of the research from the analysis of the condition of the channels and supporting buildings obtained maintenance recommendations. The results of the research from the analysis of channel conditions and supporting buildings obtained maintenance recommendations. Maintenance on primary channels, namely 3 channels carried out routine maintenance and 2 channels periodic maintenance. In the maintenance of secondary channels, 21 channels are carried out routine maintenance, 86 channels are carried out periodic maintenance and 11 channels are rehabilitated. Supporting buildings, namely 3 regulating buildings and 2 protective embankments are carried out periodic maintenance. The conclusion of this research is the need for maintenance measures tailored to the current conditions so that both channels and buildings pendung irrigation Rawa Telang I can function optimally and support the efficiency of water resources management. Keywords: Irrigation, Telang I, Condition Analysis   ABSTRAK Irigasi didefinisikan sebagai proses penyediaan suplai air yang terkontrol ke lahan pertanian melalui sistem distribusi yang dirancang secara khusus. Daerah Telang I memiliki kondisi hidrologi yang unik karena dikelilingi oleh beberapa sungai besar seperti Sungai Musi, Sungai Banyuasin dan Sungai Telang. Pengelolaan irigasi yang baik mendukung konservasi air, menggunakan sumber daya secara berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan. Analisis kondisi irigasi berupa penilaian dan rencana perbaikan infrastruktur irigasi untuk memastikan fungsionalitas jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi irigasi Rawa Telang I di Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin. Metodologi yang digunakan meliputi survei lapangan, wawancara dengan petani dan pengelola irigasi, serta analisis kondisi dan rekomendasi pemeliharaan. Hasil penelitian dari analisis kondisi saluran dan bangunan penunjang diperoleh rekomendasi pemeliharaan. Pemeliharaan pada saluran primer, yaitu 3 saluran dilakukan pemeliharaan rutin dan 2 saluran pemeliharaan berkala. Pada pemeliharaan saluran sekunder yaitu 21 saluran dilakukan pemeliharaan rutin, 86 saluran dilakukan pemeliharaan berkala dan 11 saluran dilakukan rehabilitasi. Bangunan pendukung yaitu 3 bangunan pengatur dan 2 tanggul pelindung dilakukan pemeliharaan berkala. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya tindakan pemeliharaan yang disesuaikan dengan kondisi saat ini sehingga baik saluran maupun bangunan pendung irigasi Rawa Telang I dapat berfungsi dengan optimal dan mendukung efisiensi pengelolaan sumber daya air. Kata Kunci : Irigasi, Telang I, Analisis Kondisi
Bantuan Desain dan Perencanaan DED (Detail Engineering Design) Balai Warga Kelurahan Bumi Agung Dempo Utara Sinta Devi, Debby; Baniva, Ratih; Alfareza
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i2.10163

Abstract

Balai warga merupakan sarana infrastruktur yang membantu masyarakat melakukan kegiatan pertemuan. Kelurahan Bumi Agung berada di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Kelurahan Bumi Agung saat ini belum memiliki Balai warga yang dapat digunakan untuk kegiatan bermasyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan bantuan dalam desain dan perencanaan balai warga. Survei pendahuluan dilakukan di kelurahan Bumi Agung untuk mengetahui kebutuhan warga. Kemudian tim pengabdian melakukan diskusi dan mengumpulkan data melalui survei lapangan serta diskusi dengan perangkat desa. Setelah itu Tim melakukan pembuatan desain dan perencanaan anggaran biaya untuk segera dipaparkan kepada perangkat desa. Dosen dan Mahasiswa merupakan TIM pengabdian yang telah mengikuti semua rangkaian kegiatan. Output hasil kegiatan pengabdian adalah berupa gambar detail dan rencana anggaran biaya. Berdasarkan hasil gambar DED (Detail Engineering Design) dan perencanaan bangunan Balai warga berupa denah lantai, tampak depan, tampak belakang, tampak samping kanan, tampak samping kiri, tampak atas, potongan tampak, potongan memanjang dan gambar detail lainnya. Anggaran Biaya yang diperlukan untuk pembuatan Balai warga Kelurahan Bumi Agung adalah sebesar Rp. 517.715.000. Masyarakat Kelurahan Bumi Agung sangat terbantu dengan adanya bantuan desain dan perencanaan anggaran biaya pembuatan Balai warga tersebut, sehingga pembangunan Balai warga diharapkan dapat meningkatkan kemajuan Kelurahan Bumi Agung
SIFAT MEKANIK BETON DENGAN PEMANFAATAN SERBUK CANGKANG KERANG DAN SERBUK KACA Sinta Devi, Debby; Fauzi, Marguan; Salsabiela, Tiara
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Economic and infrastructure development continues to increase as a result of global urbanization. Infrastructure development is currently using a lot of concrete material. The production of concrete is problematic as it produces carbon dioxide (CO2) gas by weight from the production of cement. This research aims to evaluate innovative, environmentally friendly alternatives that allow a reduction in the amount of natural resources consumed in the manufacture of concrete. The method used was the experimental method. The concrete mixtures used were cement, 10%, 15% and 20% cockle shell powder, fine aggregate in the form of sand and glass powder with a substitution percentage of 20%, 25% and coarse aggregate in the form of gravel and water. Fresh concrete testing in the form of slump and setting time tests as well as testing the specific gravity and compressive strength of concrete for all variations of waste utilization. The results show that the use of glass powder waste and cockle shell powder with the optimum variation is 10% cockle shell powder and 20% glass powder. The slump test result is 11,5 cm, the final binding time is 205 minutes, the specific gravity is 2496,82 kg/m3 and the compressive strength test value is 31,63 MPa. The use of cockle shell powder and glass powder in concrete mixtures has the potential as a concrete constituent material as a sustainable recycled material. Abstrak Perkembangan ekonomi dan infrastruktur terus meningkat sebagai akibat dari urbanisasi global. Pembangunan infrastruktur saat ini banyak menggunakan material beton. Produksi beton menjadi permasalahan karena menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sebesar berat yang dihasilkan dari produksi semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi alternatif inovatif, dan ramah lingkungan yang memungkinkan pengurangan jumlah sumber daya alam yang dikonsumsi dalam pembuatan beton. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Campuran beton yang digunakan adalah semen, serbuk cangkang kerang 10%, 15% dan 20%, agregat halus berupa pasir dan serbuk kaca dengan persentase substitusi 20%, 25% serta agregat kasar berupa kerikil dan air. Pengujian beton segar berupa uji slump dan setting time serta pengujian berat jenis dan kuat tekan beton untuk semua variasi pemanfaatan limbah. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan limbah serbuk kaca dan serbuk cangkang kerang dengan variasi optimum adalah 10% serbuk cangkang kerang dan 20% serbuk kaca. Hasil uji slump adalah sebesar 11,5 cm, waktu ikat akhir 205 menit, berat jenis 2496,82 kg/m3  dan nilai uji kuat tekan sebesar 31,63 MPa. Penggunaan serbuk cangkang kerang dan serbuk kaca dalam campuran beton memiliki potensi sebagai bahan penyusun beton sebagai material daur ulang yang berkelanjutan.
Bantuan Desain dan Perencanaan DED (Detail Engineering Design) Balai Warga Kelurahan Bumi Agung Dempo Utara Sinta Devi, Debby; Baniva, Ratih; Alfareza
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i2.10163

Abstract

Balai warga merupakan sarana infrastruktur yang membantu masyarakat melakukan kegiatan pertemuan. Kelurahan Bumi Agung berada di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Kelurahan Bumi Agung saat ini belum memiliki Balai warga yang dapat digunakan untuk kegiatan bermasyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan bantuan dalam desain dan perencanaan balai warga. Survei pendahuluan dilakukan di kelurahan Bumi Agung untuk mengetahui kebutuhan warga. Kemudian tim pengabdian melakukan diskusi dan mengumpulkan data melalui survei lapangan serta diskusi dengan perangkat desa. Setelah itu Tim melakukan pembuatan desain dan perencanaan anggaran biaya untuk segera dipaparkan kepada perangkat desa. Dosen dan Mahasiswa merupakan TIM pengabdian yang telah mengikuti semua rangkaian kegiatan. Output hasil kegiatan pengabdian adalah berupa gambar detail dan rencana anggaran biaya. Berdasarkan hasil gambar DED (Detail Engineering Design) dan perencanaan bangunan Balai warga berupa denah lantai, tampak depan, tampak belakang, tampak samping kanan, tampak samping kiri, tampak atas, potongan tampak, potongan memanjang dan gambar detail lainnya. Anggaran Biaya yang diperlukan untuk pembuatan Balai warga Kelurahan Bumi Agung adalah sebesar Rp. 517.715.000. Masyarakat Kelurahan Bumi Agung sangat terbantu dengan adanya bantuan desain dan perencanaan anggaran biaya pembuatan Balai warga tersebut, sehingga pembangunan Balai warga diharapkan dapat meningkatkan kemajuan Kelurahan Bumi Agung
Perencanaan Desain Tugu Batas Desa Ujan Mas Kota Pagar Alam Dwi Sastika Putri, Rosyani; Sinta Devi, Debby; Nahriri Bastam, Mukhlis; Khoirul, Ahmad
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 6 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i6.11143

Abstract

The construction of the village boundary monument is a form of community service that aims to provide clarity on the administrative boundaries of an area and strengthen village identity. This activity was carried out by lecturers and students of Indo Global Mandiri University in Ujan Mas Village, Jangkar Mas Village, Pagar Alam City, South Sumatra Province, considering that this village does not have a clear boundary marker. The method of implementing this activity consists of several stages, namely location surveys, designing designs using AutoCAD, preparing a Budget Plan (RAB) with Microsoft Excel, making 3D designs using SketchUp and building monuments according to agreed designs. The survey was conducted to determine the strategic location in accordance with the administrative boundaries of the village, while the design was made by considering the aesthetic aspects and character of the village. The preparation of the RAB aims to manage cost needs effectively, so that development can run according to the available budget, the Budget Plan needed for the construction of the village boundary monument is IDR 9,526,500. The result of this activity is a village boundary monument that not only functions as an area marker, but also as a symbol of village identity that strengthens cultural values and clarifies administrative boundaries. The existence of this monument is expected to support more organized regional management and provide long-term benefits for the Ujan Mas Village community.