Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Metode Edukatif Gaming pada Model Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mahmud, Amir; Wahyudi, Mukhammad
WALADI Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/waladi.v2i1.299

Abstract

Pembelajaran sekarang ini menuntut adanya inovasi dan transformasi, di masa transisi keadaan baru ini terlepas dari wabah penyakit biasa kita kenal dengan Covid-19 dampaknya dirasakan langsung dalam dunia pendidikan seperti halnya bebepa kebijakan baru untuk melaksanakan pembelajaran daring. Pada proses pembelajaran sini menggabungkan sebuah metode edukatif gaming sebagai penunjang dalam proses pembelajaran berlangsung. Dalam melaksanakan penelitian peneliti menggunakan metode Kurt Lewin yang meruapakan salah satu ciri dari penelitian tindakan kelas yang memiliki langkah tersetruktur dan terencana disetiap siklus, tahapan-tahapannya adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah peneran model pembelajaran Blended learning yang digabungkan dengan metode edukatif gaming sebagai penunjung untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ditunjukkan dari hasil prsesntase yang kian meningkat pada siklus I aktivitas siswa senilai 65,9% meningkat sebanyak 75,73% pada siklus II. Untuk aktivitas guru pada siklus I senilai68,75% meningkat menjadi 76,25% pada siklus II. Untuk data nilai hasil belajar siswa pada siklus I senilai 75% pada pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) senilai 62% mengalami peningkatan pada siklus II senilai 87,5% pada pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) senilai 75%
Implementasi Konsumsi Mahasantri dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Pondok Pesantren Fadllillah Waru Sidoarjo) Wahyudi, Mukhammad; Salicha, Elnisa
Journal of Islamic Economics Studies and Practices Vol. 1 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Institut Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/jiesp.2022.1.1.37-88

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku konsumsi Mahasantri Pondok Pesantren Fadllillah Waru Sidoarjo dan menganalisisnya dari perspektif ekonomi Islam. Fenomena menunjukkan adanya pengaruh perilaku konsumsi antar Mahasantri yang belum sepenuhnya sesuai dengan nilai kesederhanaan dan larangan israf (berlebih-lebihan) sebagaimana ajaran Islam. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan informan dari pihak yayasan, pengurus, dan Mahasantri Pondok Pesantren Fadllillah dan Al-Jihad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian Mahasantri belum mampu menempatkan kebutuhan secara proporsional antara ?ar?r?yat, ??j?yat, dan ta?sin?yat. Banyak Mahasantri yang masih berperilaku konsumtif, cenderung mengikuti keinginan, dan bersikap israf serta tadb?r. Secara umum, Mahasantri telah membelanjakan harta pada hal yang halal, tetapi belum mampu menerapkan prinsip kesederhanaan dalam konsumsi sesuai nilai-nilai ekonomi Islam.
Metode Edukatif Gaming pada Model Pembelajaran Blended Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mahmud, Amir; Wahyudi, Mukhammad
WALADI Vol. 2 No. 1 (2024): Juni
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/waladi.v2i1.299

Abstract

Pembelajaran sekarang ini menuntut adanya inovasi dan transformasi, di masa transisi keadaan baru ini terlepas dari wabah penyakit biasa kita kenal dengan Covid-19 dampaknya dirasakan langsung dalam dunia pendidikan seperti halnya bebepa kebijakan baru untuk melaksanakan pembelajaran daring. Pada proses pembelajaran sini menggabungkan sebuah metode edukatif gaming sebagai penunjang dalam proses pembelajaran berlangsung. Dalam melaksanakan penelitian peneliti menggunakan metode Kurt Lewin yang meruapakan salah satu ciri dari penelitian tindakan kelas yang memiliki langkah tersetruktur dan terencana disetiap siklus, tahapan-tahapannya adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah peneran model pembelajaran Blended learning yang digabungkan dengan metode edukatif gaming sebagai penunjung untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ditunjukkan dari hasil prsesntase yang kian meningkat pada siklus I aktivitas siswa senilai 65,9% meningkat sebanyak 75,73% pada siklus II. Untuk aktivitas guru pada siklus I senilai68,75% meningkat menjadi 76,25% pada siklus II. Untuk data nilai hasil belajar siswa pada siklus I senilai 75% pada pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) senilai 62% mengalami peningkatan pada siklus II senilai 87,5% pada pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) senilai 75%
Peran Tasawuf Kebangsaan dalam Menumbuhkan Nasionalisme dan Harmoni Sosial (Telaah Atas Pemikiran Tasawuf Kebangsaan KH. Achmad Shiddiq dan Habib Luthfi bin Yahya) Muvid, Muhamad Basyrul; Wahyudi, Mukhammad; Bagus Kurnia PS, Alaika M.
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/elbanat.2024.14.2.346-368

Abstract

The dichotomy between national identity and religious values often appears to operate separately. However, the integration of spirituality into national life is crucial for sustaining peace, unity, and prosperity. This study examines how the concepts of tasawuf kebangsaan (national Sufism) as advocated by Kyai Achmad Siddiq and Habib Lutfi bin Yahya contribute to developing patriotism through educational paradigms in the face of rapid modernization. Using a qualitative methodology with a literature-based approach, this research explores books, journals, and primary sources authored by both figures. The data analysis employs interpretative and comparative techniques to distill their philosophies into actionable models for cultivating nationalism through religious principles. The findings reveal that the national Sufism introduced by these scholars promotes tolerance, social harmony, and collective unity. Their teachings highlight the importance of balancing spiritual devotion with social responsibility, emphasizing love for one's country as an expression of faith. This approach integrates humanistic Sufi principles into education, guiding society to respect diversity while working together toward national progress. The study concludes that this model offers a viable framework for modern civic education, countering materialism and individualism through ethical and spiritual enrichment
Upaya Menelaah Kembali Konsep Pendidikan Tasawuf Amali di Pondok Pesantren Wahyudi, Mukhammad
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 10 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/elbanat.2022.12.2.331-360

Abstract

Pondok pesantren memberikan peluang yang lebih lebar dan arus transformasi yang lebih kuat yang apabila tidak di dasari dengan kekuatan spiritual maka embrio pendidikan agama dapat menjadi semakin liberal, materialistik, dan sekuler. Salah satu untuk menguatkan daya spiritual pondok pesantren ialah melalui pendidikan tasawuf amali. Pendidikan sufistik yang moderat yang mampu membangun daya spiritual dan sosial sebagai tanggungjawab manusia. Oleh sebab itu, dibutuhkan konsep pendidikan tasawuf yang bisa diterapkan secara amaliah ubudiyah, salah satunya ialah tasawuf amali, sehingga fokus penelitian ini berusaha menemukan dan menganalisa serta mengenal pendidikan tasawuf amali pada lembaga pesantren secara holistik. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kepustakaan yakni kajian literatur dari berbagai buku, jurnal dan dokumentasi lainnya menggenai pemikiran tasawuf amali. Hasil yang diperoleh ialah bahwa pendidikan tasawuf amali lebih mengedepankan aspek aplikatif, sehingga model tasawuf terkesan praktis dan komunal, yang menjadi kunci untuk membangun internalisasi nilai-nilai tasawuf secara efektif dan efesien. Konsep ini mengarah kepada pendidikan akhlak dan moral para santri di tengah tantangan yang variatif. Sehingga, pendidikan amal ubudiyah bisa dilaksanakan secara komprehensif dan aplikatif dan berkesinambungan dalam menumbuhkan sikap saleh secara spritual dan sosial, sehingga memiliki konsep pendidikan karakter sufistik yang simple dan fleksibel serta. Untuk itu, model pendidikan tasawuf amali sangat revelan dengan situasi dan kondisi pesantren.
Efektifitas Guru dalam Administrasi dan Kurikulum Pendidikan terhadap Etika Peserta Didik di TK Al Azhar Panjunan Kepuhkiriman Waru Sidoarjo Wahyudi, Mukhammad
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.434 KB) | DOI: 10.54180/joeces.v1i1.3247

Abstract

Satu pohon yang berbuah lebih baik daripada seribu pohon yang tidak berbuah, analogi keilmuan yang berasal dari pepatah arab tersebut seakan-akan searah dengan permasalahan perkembangan pendidikan saat ini yang melupakan kualitas pendidikan terlebih dalam aspek etika peserta didik dan seberapa besar keberhasilan dan kemanfaatan ilmu yang telah diperoleh sesudahnya, unsur birokrasi administrasi yang sepihak, verbalistik, kuantitatif dan structural baik secara institusional maupun instruksional membuat proses pendidikan membeku, membunuh kreatifitas guru dan membentuk pendidikan yang tidak bernilai sehingga hakikat guru dan keilmuan peserta didik memudar dalam mencapai tujuan utama dalam membentuk etika peserta didik menjadi terabaikan. Pengembangan kontruksi administrasi tanpa dibarengi pemahaman dan pengamalan utuh terhadap subtansi pendidikan menimbulkan disorientasi diksi dari adminitrasi itu sendiri, sehingga membuat adminitrasi pendidikan tidak bermakna lagi dalam memfasilitasi pembentukan etika peserta didik dengan sempurna yang senantiasa berkembang sesuai dengan zaman saat ini.
Efektifitas Permainan Tradisional Engklak pada Perkembangan Anak Usia Dini Kelompok A di PAUD Smart Kids School Fatimah, Nur; Maslachah, Maslachah; Wahyudi, Mukhammad
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.202 KB) | DOI: 10.54180/joeces.v1i1.3352

Abstract

Urgensitas teknik, metode dan model dalam pembelajarn mutlak diberlakukan sebagai mediator bagaimana peserta didik terutama pada anak usia dini mampu mengembangkan serta mengkontruksi sebuah pengalaman dan pengetahuan dimiliki untuk mencapai sebuah tujuan instruksional pendidikan, sehingga isi sebuah materi menjadi penting untuk tersampaikan, namun tidak kalah penting adalah metodhologi dalam sebuah penyampaian materi tersebut sebagai batas dan standar materi waktu yang harus disampaikan kepada anak. Inilah substansi efektifitas yang menghasilkan efisiensi serta tolok ukur dalam sebuah proses pembelajaran yang sesuai psikologi seluruh anak bisa menerima, sehingga tujuan pembelajaran untuk anak bisa tercapai dan inilah proses pembelajaran yang mutlak dilaksanakan dalam proses pembelajaran
Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Tasawwuf bagi Anak Usia Dini di TPQ Mafatihul Ulum Wadungasri Waru Sidoarjo Wahyudi, Mukhammad
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.286 KB) | DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.1-36

Abstract

Pendidikan tasawwuf mutlak bagi siapapun dimanapun dan kapanpun sebab adab sebagai alat pembuka sebuah pintu praktik keseharian baik secara tuntunan dan etika terutama bagi anak usia dini. Kehilangan substansi pendidikan dalam unsur-unsur sufistik maupun spiritual anak tidak bisa dipungkiri akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang kosong secara ruhani sehingga berdampak pada ketenangan jiwa, pola pikir yang tergius oleh modernitas, kelemahan responsibilitas, serta tumbuh menjadi pribadi yang egois, materialistis, individualistis. Hal tersebut disebabkan anak yang masih bersifat lebih menirukan mengedepankan kehendak nafsu, emosi, ego dan keinginan lahiriyah dan temporal, Sementara kehendak batin terpadamkan akibat tergius oleh nafsu ammarah secara bebas. Penanaman, pembinaan, pembiasaan pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini menjadi kewajiban akhlak dan bahkan mengarah kepada subtansi aqidah. Beberapa praktek pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini yang dapat dikembangkan adalah pertama, mendidik anak mulai dari hal yang terkecil sesuai dengan psikosufistik, berhati sufistik melalui cara-cara secara sederhana. Kedua, dialektika antara guru dan murid. Ketiga, menjaga sunnah.
Implementasi Senam Anak Sholeh Dalam Mengembangkan Motorik Kasar Aanak Usia 3-4 Tahun di PG Muslimat Buana Wedoro Fatimah, Nur; Khalidiyah, Tuhfatul; Wahyudi, Mukhammad
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.377 KB) | DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.30-75

Abstract

Motorik kasar anak usia 3-4 tahun rata-rata ditahap masih berkembang. Agar motorik kasar anak berkembang dengan baik, salah satunya dengan kegiatan senam. Oleh karena itu, implementasikan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak perlu diterapkan terhadap anak usia dini. penelitian ini mendeskripsikan proses implementasi senam anak sholeh di PG Muslimat Buana Wedoro dengan data observasi, wawancara, dan dokumentasi sekaligus menggunakan dua teknik analisis data mendeskripsikan proses implementasi atau penerapan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak, kemudian membandingkan motorik kasar anak saat sebelum diterapkan senam anak sholeh dan sesudah diterapkan senam anak sholeh. Implementasi senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di PG Muslimat Buana Wedoro memiliki tiga tahapan, yakni tahapan pembuka atau pemanasan, tahapan inti, dan tahapan penutup atau pendinginan. Dalam tahapan pembuka perlu dipersiapkan baik dari segi faslitas dan terutama pengamatan terhadap tingkat kemampuan motorik kasar anak, dalam tahapan inti perlu menyusun dan menyiapkan RPPH, Mencari dan mendownload musik senam anak sholeh di YouTube, Berlatih sebelum memberikan contoh kepada anak dan dalam tahap penutup menyiapkan lembar observasi penilaian siswa. Pentinya administrasi dalam perkembangan peserta didik mutlak adanya, sebagai bentuk evaluasi dini dan revisi pada tahap selanjutnya.
Keteladanan Guru Dalam Pembentukan Karakter Perspektif KH. Jamaluddin Ahmad Sutrisno, Sutrisno; Wahyudi, Mukhammad
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 2 No 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.231 KB) | DOI: 10.54180/joeces.v2i2.3731

Abstract

Pendidikan karakter merupakan proses pendidikan holistic-integratif yang memadukan dimensi moral dengan dimensi sosial kehidupan peserta didik sebagai dasar untuk membentuk generasi yang berkualitas, Dalam prakteknya, pembentukan karakter tidak hanya membutuhkan teori atau konsep saja. Melainkan dengan mengaplikasikan pendidikan karakter yang telah digambarkan dalam hadist Rasulullah SAW. atas dasar keteladanan sehingga menuai kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah lebih tepat menggunakan metode modeling yang dilaksanakan oleh guru. Keteladanan guru harus diciptakan karena guru merupakan figur sentral yang selalu menjadi perhatian siswa di sekolah. yang menjadi teladan dalam menambah ilmu pengetahuan dan membentuk kepribadian berbudi luhur yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keteladanan guru dalam pembentukan karakter peserta didik perspektif KH. Jamaluddin Ahmad secara ilmiyah-amaliyah dalam proses pendidikan. Penelitian ini merupakan studi literer dengan tahapan pengumpulan data, observasi, reduksi, kemudian dianalisa untuk sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, menurut KH. Jamaluddin Ahmad, pembentukan karakter peserta didik bermula dari keteladanan guru secara praktis dan sederhana. Membangun karakter secara praktis dapat dimulai dari stimulus keteladanan guru atau ulama-ulama sunni terdahulu, yang meruncing pada unsur praktik dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan tuntunan dalam beretika. Dengan demikian, KH. Jamaluddin Ahmad menempatkan jiwa seorang guru sebagai sosok sentral dalam pembentukan karakter.