Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka dan merasa termotivasi dalam proses belajar. Salah satu cara untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka adalah dengan memberikan pilihan pada siswa dalam memilih materi pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati dan ingin pelajari lebih lanjut. Misalnya, jika ada siswa yang tertarik dengan ilmu pengetahuan alam, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti biologi, fisika, atau kimia. Sebaliknya, jika ada siswa yang tertarik dengan seni dan musik, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti seni rupa, tari, atau musik. Dengan memberikan pilihan ini, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar karena mereka dapat belajar sesuai minat dan kebutuhan mereka sendiri. Modul berdiferensiasi tidak berisi rancangan sebagaimana umumnya. Sebaliknya, guru merancangnya khusus sesuai keadaan dan kebutuhan anak. Modul ini berfokus pada perkembangan mental, minat, serta bakat setiap anak. Di dalamnya, guru merencanalan program atau aktivitas yang dapat menumbuhkan kreativitas. Tentunya, semua itu mencakup berbagai gaya dan pengalaman belajar. Meskipun modul berdiferensiasi berfokus dan berorientasi pada perbedaan setiap siswa, bukan berarti guru mengajar hanya dengan mengacu satu kondisi saja. Namun, guru justru menyajikan beragam sarana dan prasarana berupa model pembelajaran. Tujuannya adalah setiap siswa menerima perlakuan khusus sesuai kebutuhannya. SMAN 1 Marabahan sudah memasuki tahun kedua dalam program sekolah penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka atau IKM, dalam hal ini tentu saja seluruh tenaga pengajar di setiap sekolah dalam tahap berkembang untuk penyesuaian kurikulum Merdeka salah satunya adalah asessmen dalam gaya belajar, aplikasi pembelajaran secara berdiferensiasi dan dalam bentuk modul ajar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tiga metode pelaksanaan yaitu seperti (1) pretest; (2) ceramah, dan (3) posttest. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah 42 orang Peserta terdiri dari guru-guru baik guru penggerak dan yang belum menjadi guru penggerak. Usulan Proposal pengabdian kepada masyarakat dibiayai sebesar Rp. 3.000.000,- dari dana APBU UNISKA Tahun Akademik 2023/2024. Luaran PKM ini meliputi: (1) Publikasi jurnal; (2) video youtube; dan (3) publikasi media instagram @prodibkuniskamab.