Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

DINAMIKA KEPRIBADIAN ISLAMI (Studi Fenomenologi Masyarakat Kabupaten Banjar) Abidarda, Yulizar; Ridhani, Akhmad Rizkhi
Journal Prakarsa Paedagogia Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jpp.v7i1.11139

Abstract

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bentuk layanan yang diberikan oleh konselor kepada konseling untuk mengoptimalisasikan potensi yang dimiliki oleh konseli tersebut. Maka oleh sebab itu penting bagi seorang konselor untuk dapat memahami kondisi konseli agar mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kondisi masalah yang dihadapi oleh konseli. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk menemukan dinamika kepribadian islami melalui studi fenomenologi masyakatar di kabupaten banjar. Metode penelitian yang digunakan yakni melalui pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Hasil yang diperoleh yakni d kepribadian islam masyarakat terbentuk dari aktivitas agamis yang dilakukan secara dinamis dengan mengikuti kegiatan pengajian untuk memperoleh pengetahuan tentang agama dan tata cara beragama, serta mengamalkan pengetahuan agama tersebut dalam kesehariannya seperti bersikap, berperilaku, dan berkomunikasi sesuai pedoman al-quran, hadis, dan sumber pendukung lain yang disepakati oleh alim ulama. Kemudian dari pada itu dinamika kepribadian islami berkaitan langsung dengan nafsun, yang dimana nafsu tersebut terbagi menjadi 3 bagian yakni : (1) nafsu amaratau bi as-Su’  merupakan kesadaran manusia yang lebih dominan pada tabiat pemuasan hasrat, kemudian dari pada itu (2) nafsu lawwamah merupakan kekuatan psikis (jiwa) yang telah sadar menggunakan logikanya untuk berpikir rasional sehingga menyadari akan tindakan yang salah, selanjutnya (3) nafsu al-mutmainnah merupakan kekuatan psikis yang membawa jiwa kepada tuntunan, petunjuk, serta pemeliharaan yang baik.
Gestalt Counseling for Bullying Cases in Indonesia: A Literature Review Haryadi, Rudi; Abidarda, Yulizar
INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY Vol 4, No 2 (2024): INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY (JUNE)
Publisher : Medan State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/icp.v4i2.60069

Abstract

This research aims to confirm the usefulness of Gestalt Counseling empirically through a literature review of a number of relevant scientific literature. This research uses a literature review method. In this case, the researcher collected a number of literatures in the form of scientific articles related to Gestalt Counseling for bullying cases in Indonesia during the last 5 years, namely in the period 2018 to 2023. The researcher conducted a search for scientific literature using the Google Scholar, Publish or Perish, and databases. Lens.Org. Of the 23,181 titles, 8 scientific articles were found that best suited the research criteria. The research results show that Gestalt Counseling can be carried out in individual or group formats to increase self-esteem and self-control, as well as reduce levels of depression for victims of bullying. Apart from that, Gestalt counseling can also be applied to reduce aggression, violence and bullying behavior in bullies. It is recommended that further research examine issues related to multicultural factors in Gestalt counseling for this population, the effects of other Gestalt techniques in interventions for victims and perpetrators of bullying, as well as the phenomenological experiences of victims and perpetrators of bullying in receiving Gestalt Counseling.
Merdeka Belajar: A Study of the Pros and Cons for Education in Indonesia Abidarda, Yulizar; Haryadi, Rudi
INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY Vol 4, No 2 (2024): INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY (JUNE)
Publisher : Medan State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/icp.v4i2.60073

Abstract

This research aims to examine a number of literature that discusses the pros and cons of the Merdeka Belajar policy which has been implemented since the end of 2020. The research method in this article uses a systematic literature review. Eighteen key articles were obtained from the selection of a total of 836 scientific article titles obtained from the Google Scholar database. Eighteen articles were studied systematically to obtain conclusions regarding the pros and cons of the Merdeka Belajar policy. The research results found that the Merdeka Belajar policy, although considered a breakthrough in the millennial era, is not free from pros and cons. Some of the advantages are that it is simpler and deeper, more independent, more relevant and interactive, and more humane to students and educators. Meanwhile, the weaknesses that have become criticism of this policy include, among other things, the unpreparedness of technology, human resources, and the ineffectiveness of the Ministry's communication in grounding the concept of Independent Learning, resulting in misunderstandings in the field. It is recommended for readers to study more deeply the impact of the Merdeka Belajar policy for more specific fields of science, or for various institutions.
PELATIHAN DEEP BREATHING DAN MANAGEMEN STRESS DALAM PENERIMAAN DIRI ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI YAYASAN RUMAH DISABILITAS BORNEO BANJARMASIN Abidarda, Yulizar; Habibie, Muhammad; Mahfuz, Mahfuz
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 10, No 3 (2024): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v10i3.15687

Abstract

Stigma masyarakat terhadap anak disabilitas terkadang masih kuat pada kumpulan masyarakat ini, karena rendahnya pengetahuan dan faktor sosial budaya. Anak penyandang disabilitas memiliki banyak hambatan pada beberapa aspek perkembangan sehingga memerlukan terapi, sarana dan prasarana serta bentuk dukungan dalam penerimaan dirinya. manajemen stress merujuk pada identifikasi dan analisis terhadap permasalahan yang terkait dengan stres dan aplikasi berbagai alat teraupetik untuk mengubah sumber stres atau pengalaman stres. Teknik Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) adalah suatu teknik olah nafas yang bertujuan untuk meningkatkan ventilasi alveoli dan mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. Solusi dalam pengabdian ini: 1) Upaya membantu anak disabilitas dalam mengatasi penerimaan diri, 2) Memberikan pelatihan deep breathing dan managemen stress bagi anak disabilitas dalam penerimaan diri untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada mereka Di Yayasan Rumah Disabilitas Borneo Banjarmasin. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 1 kali pertemuan atau setara dengan 2,5 jam pelatihan dengan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, dan praktek tersupervisi. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah 11 anak penyandang disabilitas pada yayasan rumah disabilitas borneo Banjarmasin. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan penerimaan diri anak penyandang disabilitas tunarungu setelah diberikan pelatihan deep breathing dan managemen stress.
Pelatihan penggunaan aplikasi instrumen DCM (daftar cek masalah) bagi KKG Gugus Sungai Jingah Abidarda, Yulizar; Jarkawi, Jarkawi; Ridhani, Akhmad Rizkhi
MADDANA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): MADDANA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya assesmen dalam pembelajaran dan umpan balik sangat dibutuhkan dalam menunjang proses belajar siswa. Lebih banyak waktu dapat dihabiskan untuk proses pembelajaran asesmen terkait penjaminan mutu dibandingkan dengan kemungkinan mendukung minat belajar siswa. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi guru dan keduanya perlu didamaikan. Artinya asesmen dapat dilaksanakan dengan baik dan hasilnya dapat menunjang perkembangan siswa. Namun fakta dilapangan ditemukan bahwa guru BK sebelum sepenuhnya ada di SD, sarana dan prasaranan untuk kelangsungan program BK belum ada, guru tidak tahu bentuk-bentuk instrumen analisis kebutuhan yang berguna bagi peserta didik, dan guru tidak paham tentang mengembangkan instrument untuk kebutuhan analisis kebutuhan yang bermanfaat untuk peserta didik
Pelatihan penyusunan skala psikologis untuk analisis kebutuhan awal siswa Sekolah Dasar bagi KKG Gugus Sungai Jingah Jarkawi, Jarkawi; Abidarda, Yulizar; Ridhani, Akhmad Rizkhi
MADDANA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): MADDANA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai suatu usaha mencerdaskan kehidupan anak bangsa tentunya guru harus berupaya penuh dalam mewujudkan hal tersebut. Langkah awal seorang guru dalam merencanakan program untuk peserta didik tentunya harus berdasarkan kebutuhan yang diinginkan oleh peserta didik itu sendiri, tak terkecuali layanan bimbingan dan konseling. Namun fakta dilapangan ditemukan bahwa guru BK sebelum sepenuhnya ada di SD, sarana dan prasaranan untuk kelangsungan program BK belum ada, guru tidak tahu bentuk-bentuk instrumen analisis kebutuhan yang berguna bagi peserta didik, dan guru tidak paham tentang mengembangkan instrument untuk kebutuhan analisis kebutuhan yang bermanfaat untuk peserta didik.
Workshop program pemberdayaan psikologis petugas lembaga pemasyarakatan untuk mengatasi stigma dan masalah kesehatan mental anak laki-laki di LKPA 1 A Martapura Tohari, Sabit; Haryadi, Rudi; Abidarda, Yulizar
MADDANA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): MADDANA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Narapidana yang berada di Lapas memerlukan adaptasi dalam waktu yang cukup lama agar dapat mendapatkan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Imam al-Bayhaqi dan Ibnu Mubarok, Nabi Muhammad SAW menyuruh kita menggunakan kesempatan untuk melakukan kebaikan, ightanim khamsan qabla khamsin (manfaatkanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan). Stigma terhadap warga binaan khususnya anak laki-laki dapat menjadi hambatan serius dalam proses pemulihan mereka. Stigma ini dapat menciptkan persepsi Masyarakat yang negative dan menghambat reintegrasi mereka ke dalam Masyarakat. Stigma seringkali menciptakan tembok yang sulit di Atasi bagi warga binaan, dan mempengaruhi persepsi Masyarakat terhadap mereka, dan hal inimenghambat proses pemulihan psikologisnya, dan hal ini sangat berpengaruh terhadap Kesehatan menta warga binaan. Balai Pemasyarakatan memainkan peran krusial dalam mengelola dan membimbing warga binaan. Beban psikologis dan stigma dari masyarakat yang akan diterima setelah narapidana terbebas dari Lapas akan menghambat mereka untuk berbaur dan bersosialisasi dalam masyarakat. Apabila hal ini terjadi, maka peluang untuk melakukan kejahatan kembali akan semakin besar. Dalam kondisi ini penting adanya pelatihan pemberdayaan psikologis bagi narapidana khusunya anak-anak Dimana apabila bebas, ia masih mampu berkarya mengembangkan diri dan apabila  telah bebas dari Lapas telah siap berbaur dengan masyarakat sekitar, bahkan dengan masyarakat luas yang didukung pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja, dan pemberdayaan psikologis seputar permasalahan psikologis dan Kesehatan mental. 
Peer Counseling : Upaya Dalam Meminimalisir Masalah Remaja Ridhani, Akhmad Rizkhi; Abidarda, Yulizar
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v4i1.2742

Abstract

ABSTRAK Masa kian berubah dari tahun ke tahun, seiring perubahan tersebut tentunya banyak fenomena yang kita lihat dan rasakan, tak terkecuali fenomena masalah yang terjadi di remaja, khususnya di Indonesia. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang mulai tumbuh dari masa kanak-kanak menuju masa penemuan jati diri, dimana pada saat-saat seperti itulah biasanya para remaja akan bertingkah sembarangan tanpa memikirkan akibat apa yang akan terjadi dari perbuatannya tersebut. Sering kali dengan kelakuan sembarangannya itu para remaja mendapatkan masalah yang tidak ringan. Maka oleh sebab itu perlu dicanangkan program peer-counseling bagi remaja sehingga mereka dapat mengungapkan masalahnya dengan memanfaatkan teman sejawat. Hubungan sebaya memiliki peranan yang kuat dalam kehidupan remaja, hubungan sebaya ini menimbulkan suatu hubungan saling percaya antar teman sebaya. Hubungan ini dapat menimbulkan suatu perilaku dimana remaja lebih percaya terhadap teman sebaya daripada dengan orang tua, sehingga pembentukan dan pelatihan konselor sebaya dapat menjadi suatu pilihan yang tepat dalam upaya membentengi anak atau remaja dari pengaruh negatif lingkungan sekitarnya.Kata Kunci: masalah remaja; peer counseling. ABSTRACTThe period has changed from year to year, as these changes certainly have many phenomena that we see and feel, including the phenomenon of problems that occur in adolescents, especially in Indonesia. Adolescence is a period where a person begins to grow from childhood to the time of discovery of identity, where at times like that usually the teenagers will act carelessly without thinking about the consequences of what will happen from these actions. Often with careless behavior, teenagers get problems that are not light. Therefore, it is necessary to launch a peer-counseling program for adolescents so that they can express their problems by using colleagues. Peer relationships have a strong role in adolescent life, this peer relationship creates a trusting relationship between peers. This relationship can lead to a behavior where adolescents are more trusting of peers than with parents, so the formation and training of peer counselors can be an appropriate choice in an effort to fortify children or adolescents from the negative influences of the surrounding environment.Keywords: peer counseling; youth problems.
Hubungan Antara Social Support dan Self Efficacy dengan Stres Akademik Siswa SMA Negeri 12 Banjarmasin Futri, Elisa; Heiriyah, Ainun; Abidarda, Yulizar
EduCurio: Education Curiosity Vol 4 No 1 (2025): Agustus-November 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/ecu.v4i1.1446

Abstract

Pada penelitian ini yang melatar belakangi masalah yaitu kurangnya social support yang didapatkan dan kurangnnya self efficacy yang dimiliki oleh siswa kelas X, hal inilah yang bisa menyebabkan siswa merasakan stres akademik. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis dan memahami apakah ada atau tidak hubungan antara social support dengan stres akademik, untuk menganalisis dan memahami apakah ada atau tidak hubungan antara self efficacy dengan stres akademik, dan untuk menganalisis dan memahami apakah ada atau tidak hubungan antara social support dan self efficacy dengan stres akademik yang dialami siswa di SMA Negeri 12 Banjarmasin. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif, dengan koefisien korelasi. Penelitian ini melibatkan 33 siswa kelas X-3 dan 31 siswa kelas X-4, sehingga totalnya 64 orang. Penelitian melibatkan 60 siswa. Metode sampling jenuh diterapkan untuk menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara social support (X1) variabel bebas dengan stres akademik (Y) variabel terikat dengan didapat nilai sig 0,001<0,05 juga adanya korelasi antara self efficacy (X2) variabel bebas dengan stres akademik (Y) variabel terikat dengan didapat nilai sig 0,000<0,05 dan hasil ketika social support (X1) dan self efficacy (X2) diuji secara bersamaan, ada korelasi antara keduanya dengan stres akademik (Y) dengan nilai sig 0,000<0,05.
Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Murung Raya latifah, Siti Umi; Heiriyah, Ainun; Abidarda, Yulizar
EduCurio: Education Curiosity Vol 4 No 1 (2025): Agustus-November 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/ecu.v4i1.1449

Abstract

Pembinaan karakter disiplin siswa merupakan hal penting dalam menunjang keberhasilan dan pembentukan kepribadian positif, karakter disiplin harus ditanamkan sejak awal kepada siswa supaya mereka bisa kedepannya.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang digunakan guru bimbingan dan konseling untuk membina karakter disiplin siswa Madrasah Aliayah Negeri 1 Murung Raya serta faktor penghambatnya. Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Guru BK menggunakan strategi bimbingan kelompok satu kali dalam dua minggu yang membantu membangun karakter positif dan edukatif. Selain itu, ada konseling khusus yang membantu siswa mengembangkan karakter positif dan menangani masalah pribadi. 2) Ada beberapa kendala yang jadi penghambat guru BK seperti beberapa siswa tidak memberikan dukungan dari orang tua dan keluarga, dan beberapa kurang terbuka dengan guru BK.