Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN METODE STORYTELLING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP GERAK BENDA DAN ENERGI Widiastuti, Iis; Sopyan Hendrayana
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 6 No. 1 (2020): Volume 6, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.866 KB) | DOI: 10.36989/didaktik.v6i1.109

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada suatu masalah yang ditemukan saat melakukan observasi di SDN Ujungberung, khususnya pada konsep IPA. Permasalahan yang ditemukan ialah rendahnya keterampilan proses sains yang dimiliki siswa. Keterampilan proses sains yang diamati meliputi keterampilan mengobservasi, mengomunikasikan, dan menyimpulkan. Rendahnya keterampilan proses sains ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang belum memfasilitasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran serta masih rendahnya daya serap siswa. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan salah satu metode pembelajaran dengan menggunakan metode storytelling. Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah quasi experiment yaitu dengan membandingkan dua sampel SD yang berbeda, satu SD dijadikan kelas eksperimen dan SD lain dijadikan sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif. Berdasarkan teknik analisis data postest dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rerata (uji-t) untuk mengetahui perbedaan kemampuan keterampilan proses sains pada kedua sampel. Hasil analisis data yang diperoleh kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan nilai signifikansi 0,00 dari kriteria nilai signifikansi < 0,05 (0,00 <0,05) yang berarti terdapat perbedaan kemampuan keterampilan proses sains antara kedua sampel. Kemampuan keterampilan proses sains siswa yang menggunakan metode storytelling lebih baik dari pada yang menggunakan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat pada data gain hasil penelitian, untuk kelas eksperimen sebesar 0,47 dengan interpretasi sedang, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,14 dengan interpretasi rendah. Selain itu, untuk mengetahui kemampuan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen peneliti menggunakan skala rating. Dari hasil yang diperoleh dari tiga keterampilan proses sains yang dicapai, dilihat dari prosentasi yang didapat yaitu sebesar 86,1% dengan kategori cukup baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode storytelling memberikan kontribusi positif terhadap keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan metode storytelling kepada para guru sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA MELALUI MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM Sopyan Hendrayana
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 1 (2017): Volume 2 Nomor 1 Juni 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.952 KB) | DOI: 10.23969/jp.v2i1.471

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan masih rendahnya pemahaman siswa tentang konsep SDA di kelas IV SDN Cikalang dan tidak terbiasanya melakukan tindakan pemecahan yang realistis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pembelajaran yang dilakukan belum mampu meningkatkan keterampilan berpikir rasional. Sekaitan dengan permasalahan tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran SDA dengan menggunakan model STM, 2) Sikap ilmiah siswa selama pembelajaran konsep SDA dengan menggunakan model STM, 3) Keterampilan berpikir rasional siswa dalam pembelajaran SDA dengan menggunakan model STM. Pemecahan masalahnya dengan menerapkan model STM dalam meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa, dengan didukung aktivitas belajar dan sikap ilmiah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Elliot dan didukung metode pengamatan, diskusi serta demonstrasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil rata-rata nilai proses aktivitas belajar siswa secara rinci yaitu: siklus I secara rinci yaitu: siklus I sebesar 2.86, siklus II sebesar 3.05, dan siklus III sebesar 3.28. Sedangkan hasil evaluasi keterampilan berpikir rasional pembelajaran IPA dengan menggunakan model STM pada setiap siklus yaitu: siklus I sebesar 66.94, siklus II sebesar 72.90, dan siklus III sebesar 79.85. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPA di SD dengan menggunakan model STM dapat meningkatkan keterampilan berpikir rasional siswa dengan didukung aktivitas belajar dan sikap ilmiah.
ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Sopyan Hendrayana; Tati Heriati; Desviana Prakawati; Anisa Istiqomah
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 1 (2022): Volume 8 Nomor 01, Juni 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i1.325

Abstract

ABSTRACT The problem that often arises in the field of education during this pandemic is the learning process carried out in the "new normal" era, namely the learning model used by teachers in delivering learning materials that are expected to increase motivation and learning outcomes of elementary school students. Then the problem of technology-based tools as a support for distance learning that not all students have, for example, gadgets as a communication tool between teachers and students because usually in villages the use of communication tools is inadequate and there are many obstacles, one of which is a signal, then for problems Another is when face-to-face learning is required to carry out health protocols, while the number of students is relatively large which can cause a crowd, especially when there are students who are confirmed positive for Covid 19. So we need a learning model that can accommodate services. Optimal learning. This research was conducted using a qualitative research method, a type of literature study. The blended learning model is a model that uses the integration of face-to-face learning with online-based learning (in a network). The teacher has a role as a facilitator and parents as a supporter of children's learning activities. The implementation of this blended learning model has steps and syntax including; 1) seeking of information, 2) acquisition of information, 3) synthesizing of knowledge. Learning using the blended learning model is carried out in a varied and innovative manner, it can motivate students to take part in learning well and as evidenced by the results of the study, there is an increase in the learning outcomes of elementary school students. Keywords: Blended Learning, Motivation, Learning Outcomes ABSTRAK Permasalahan yang sering muncul dalam bidang pendidikan di masa pademi ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan pada era ”new normal” yaitu mengenai model pembelajaran yang dipakai guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SD. Kemudian masalah mengenai alat berbasis teknologi sebagai pendukung untuk melakukan pembelajaran jarak jauh yang tidak semua siswa memilikinya, misal gedget sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa karena biasanya di desa untuk penggunaan alat komunikasi kurang memadai dan banyak sekali kendala salah satunya adalah sinyal, kemudian untuk masalah lainnya yaitu saat pembelajaran tatap muka langsung maka wajib menjalankan protokol kesehatan, sedangkan jumlah siswa relatif banyak yang dapat menimbulkan kerumunan, terlebih ketika terdapat siswa yang terkonfirmasi positif covid 19. Maka membutuhkan model pembelajaran yang dapat mengakomodasi layanan pembelajaran secara optimal. Adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi literatur. Model blended learning merupakan model yang menggunakan keterpaduan dari pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis online (dalam jaringan). Guru memiliki peranan sebagai fasilitator dan orang tua sebagai penyokong kegiatan belajar anak. Pelaksanaan model blended learning ini terdapat langkah serta sintak diantaranya; 1) seeking of information, 2) acquisition of information, 3) synthesizing of knowledge. Pembelajaran dengan menggunakan model blended learning dilakukan dengan variatif dan inovatif dapat membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan terbukti dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa SD. Kata kunci: Blended Learning, Motivasi, Hasil Belajar
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KONKRET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SDN 261 MARGAHAYU RAYA PADA KONSEP VOLUME TABUNG Sopyan Hendrayana; Agyta Ekasari Putri
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.639

Abstract

ABSTRACT This study aims to improve the mathematics learning outcomes of 6th grade students of SDN 261 Margahayu Raya, Buahbatu District, Bandung City, Semester 1 of Academic Year 2022/2023 using the Problem Based Learning model assisted by concrete media. This study is a classroom action research conducted in two cycles. The subjects in this study were 6th grade students at SDN 261 Margahayu Raya, which numbered 34 students. The variables in this study consisted of independent variables, namely the Problem Based Learning model assisted by concrete media and the dependent variable, the learning outcomes of mathematics. Data collection techniques use test techniques. The data analysis technique uses descriptive comparative in the form of a percentage of mathematics learning outcomes between the pre cycle and after the cycle. Based on the results of the study it can be concluded that learning with the Problem Based Learning model can improve learning outcomes in mathematics subjects in flat-up material. The results before the action were taken, namely in the pre-cycle only 16 students or 47% were completed, in the first cycle increased to 24 students or 71% who completed learning mathematics and in the second cycle increased again to 30 students who completed mathematics learning or 88%. This study is said to be successful because it reaches performance indicators, namely ≥ 80% of all students with KKM ≥ 75. Keywords: problem based learning, concrete media, learning outcomes, mathematics, cylinder volume, 6th grade ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 261 Margahayu Raya Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media konkret. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas VI SDN 261 Margahayu Raya yang berjumlah 34 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu model Problem Based Learning berbantuan media konkret dan variabel terikat yaitu hasil belajar matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang berupa presentase dari hasil belajar matematika antara pra siklus dan setelah siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan media konkret dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi volume tabung. Hasil sebelum dilakukan tindakan yaitu pada pra siklus hanya 16 siswa atau 47% yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 24 siswa atau 71% yang tuntas belajar matematika dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 30 siswa yang tuntas belajar matematika atau 88%. Penelitian ini dikatakan berhasil karena mencapai indikator kinerja yaitu ≥ 80% dari seluruh siswa dengan KKM ≥ 75. Kata Kunci: problem based learning, benda konkret, hasil belajar, matematika, volume tabung, kelas 6
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE AND MATCH TERHADAP BERFIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN IPAS DI KELAS IV Kirana, Muhammad Ilham Syah; Murfiah, Uum; Hendrayana, Sopyan
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 12 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i12.6113

Abstract

This research aims to see the extent of the influence of the make a match model on students in class IV elementary school. This research is motivated by the situation of students in class IV at SDN Cilegon IV who are less than optimal in mastering good critical thinking skills in learning because teachers often use conventional methods and lack innovation, using other learning models, especially the make a match model. has never been implemented at this school. This research uses quantitative methods with a pre-experimental design, one-group test type. The sample chosen was only at one level, namely class IV. Data collection techniques using tests consist of pretest and posttest, observation and documentation. Data analysis used the t-test based on the pretest and posttest scores from the experimental class. Data processing was carried out using normality tests, homogeneity tests, independent t-tests, using the IBM SPSS version 26 application to determine differences in critical thinking abilities at the beginning and end of learning in class IV, as well as the N-gain test to determine increases in critical thinking and effect size tests. to determine the effect of using the make a match model on the critical thinking abilities of class IV students at SDN Cilegon IV. The conclusion of this research is that there is a learning process using the Make A Match learning model in the experimental class where students are more active and the learning seems fun which can then foster deeper knowledge, sharpen critical thinking, and raise students' motivation to participate in learning. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh model make a match terhadap peserta didik dikelas IV SD. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan peserta didik di kelas IV SDN Cilegon IV yang kurang optimal dalam menguasai kemampuan berpikir kritis yang baik di dalam pembelajaran dikarenakan guru kerap menggunakan metode konvensional dan kurangnya inovasi, dengan menggunakan model-model pembelajaran yang lain khususnya dengan model make a match belum pernah dilaksanakan di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-experimental tipe one-group test. Sampel yang dipilih hanya satu tingkat saja yaitu di kelas IV. Teknik pengumpulan data menggunakan tes terdiri dari pretest dan posttest, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji-t berdasarkan nilai pretest dan posttest dari kelas eksperimen. Pengolahan data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji independent t-test, menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 26 untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis diawal dan diakhir pembelajaran di kelas IV, serta uji N-gain untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis dan uji effect size untuk mengetahui pengaruh penggunaan model make a match terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV di SDN Cilegon IV. Simpulan penelitian ini adalah terdapat Proses pembelajaran dengan menggunakan model permbelajaran Make A Match pada kelas eksperimern perserta didik berlangsung lebih aktif dan pembelajaran terkesan menyenangkan yang kemudian dapat menumbuhkan pengetahuan lebih dalam, mengasah berfikir kritis, serta membangkitkan motivasi perserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri Berbantuan Media Wordwall terhadap Hasil Belajar IPAS di Kelas III SD Nurizka, Pravita; Hendrayana, Sopyan; Normasyah, Asep Deni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29563

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Inquiry berbantuan media Wordwall terhadap hasil belajar IPS di kelas III SDN 113 Banjarsari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen non-equivalent control group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN 113 Banjarsari. Desain penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel positif murni, dengan sampel terdiri dari dua kelompok yaitu kelas III F sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 28 siswa dan kelas III A sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 28 siswa. Perlakuan yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah model Inquiry berbantuan media Wordwall. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan independent sample t-test. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus independent sample t-test yang menghasilkan nilai signifikansi 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kriteria pengambilan keputusan independent sample t-test untuk uji hipotesis yaitu jika nilai signifikansi (2-tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penggunaan model Inquiry berbantuan media Wordwall terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN 113 Banjarsari. Selanjutnya dapat dilihat dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan uji effect size yang menghasilkan nilai 1,95 yang dikategorikan besar, bahwa pengaruh model Inquiry berbantuan media Wordwall terhadap hasil belajar IPAS siswa kelas III SDN 113 Banjarsari memiliki pengaruh yang signifikan.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Berbantuan Aplikasi Educaplay terhadap Hasil Belajar Rizqiani, Adela; Almujab, Saiful; Hendrayana, Sopyan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29672

Abstract

Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS di sekolah dasar menunjukkan perlunya inovasi pembelajaran yang lebih aktif, menyenangkan, dan relevan dengan karakteristik digital peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) berbantuan aplikasi Educaplay terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen nonequivalent control group, melibatkan 50 peserta didik kelas IV di SDN 193 Caringin Kota Bandung yang terbagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen berupa tes pilihan ganda divalidasi dan diuji reliabilitasnya, sedangkan data dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dengan nilai signifikansi yang menggunakan model kooperatif tipe Team games Tournament (TGT) berbantuan aplikasi Educaplay dengan nilai 0,001 > 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan. sehingga hipotesis diterima. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan model pembelajaran kooperatif berbasis digital, serta implikasi praktis bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS melalui integrasi strategi dan media interaktif.
Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament terhadap Kemampuan Kognitif dan Profil Pelajar Pancasila Siswa Kelas IV SDN Palasari 03 Amalia, Dila; Hamdani, Acep Roni; Hendrayana, Sopyan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) terhadap kemampuan kognitif dan profil pelajar Pancasila siswa kelas IV di SDN Palasari 03. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen untuk menjawab permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran, seperti rendahnya keterlibatan kognitif, kurangnya pengembangan karakter, sikap pasif siswa, serta minimnya inisiatif guru dalam mendorong perbaikan. Sampel terdiri dari 56 siswa yang dipilih melalui teknik random sampling sederhana dari dua kelas (IV-A dan IV-B). Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis yaitu pretest dan posttest, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pretest menunjukkan rata-rata kemampuan kognitif sebesar 52,43 (kelas eksperimen) dan 56,18 (kelas kontrol), sedangkan hasil posttest meningkat menjadi 78,14 dan 72,36. Analisis effect size menghasilkan nilai sebesar 1,55 yang dikategorikan sebagai pengaruh tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TGT secara signifikan eningkatkan kemampuan kognitif dan penguatan karakter siswa sekolah dasar dalam konteks kelas nyata secara optimal.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA APLIKASI QUIZIZZ TERHADAP HASIL BELAJAR IPAS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR Melvi Khoerun Nisa; Jaka Permana; Sopyan Hendrayana
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 6 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi Juni 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i6.517

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas III di SDN 162 Warung Jambu pada tahun ajaran 2024/2025. Hal ini disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang berpusat pada guru di kelas kontrol, sehingga peserta didik kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diterapkan model problem based learning (PBL) yang dipadukan dengan media interaktif quizizz guna meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan pengaruh model problem based learning berbantuan media quizizz terhadap hasil belajar peserta didik. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group. Sampel penelitian terdiri atas dua kelas, yaitu kelas III B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model problem based learning berbantuan quizizz, dan kelas III C sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru, masing-masing terdiri dari 20 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada hasil belajar kelas eksperimen, dengan nilai rata-rata pretest sebesar 61 meningkat menjadi 85,5 pada posttest. Sementara itu, pada kelas kontrol, nilai rata-rata hanya meningkat dari 44,75 menjadi 55,75. Hasil uji independent samples t-test menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelas, dan nilai effect size sebesar 2,96 menunjukkan pengaruh dalam kategori sangat tinggi.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBANTUAN MEDIA CANVA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAS Nuri Nur Akmar; Jaka Permana; Sopyan Hendrayana
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 7 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juli)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i7.649

Abstract

This study aims to determine the effect of the cooperative learning model Student Teams Achievement Division (STAD) assisted by Canva media on students' learning outcomes in the Natural and Social Sciences (IPAS) subject, specifically on the topic "Plants as the Source of Life on Earth" in Grade IV of SDN Cibeber, West Bandung Regency. The background of this research is based on the low learning outcomes in IPAS, which are caused by the lack of variation in learning models and media used during the learning process, an unconducive classroom environment, and limited collaboration among peers. The research method used is a quantitative quasi-experimental method with a control group design. The sample of this study consisted of two classes totaling 56 students: Class IV A as the experimental class received treatment using the STAD cooperative learning model assisted by Canva media, while Class IV B as the control class used the Problem-Based Learning (PBL) model. The instruments used included both tests and non-test methods. The test instruments were in the form of pretests and posttests using multiple-choice questions, while the non-test instruments included observation, interviews, and documentation. The results showed a significant improvement in learning outcomes in the experimental class compared to the control class. Based on the results of the independent t-test, the significance value (2-tailed) was 0.001 < 0.05, indicating a significant difference between the posttest results of the two classes. Moreover, the effect size calculation result was 1.399, which falls into the "very large" category. This proves that the implementation of the STAD model assisted by Canva media has a positive and significant effect on improving IPAS learning outcomes for Grade IV A students at SDN Cibeber, West Bandung Regency.