Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MELATIH KETERAMPILAN REGULASI EMOSI PADA REMAJA DI PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA) SLEMAN Khofifah, Reni; Aliza, Novia Fetri
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5, No 2 (2024): Jurnal Hudan Linnaas Vol 5 No. 2, 2024
Publisher : Al-Amien Prenduan University, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/hudanlinnaas.v5i2.1654

Abstract

Human are social creatures created with emotions and feelings. It is difficult for human not to use emotions in everyday life. Therefore, regulating emotions is necessary and the role of counselors in training emotional regulation in adolescents is also needed at the Family Learning Center (PUSPAGA) Sleman. The purpose of this study is to describe adolescent emotions, to identify how counselors train adolescent emotional regulation, to find out emotional changes in adolescents after counseling, and to find out the role of counselors in training adolescent emotional regulation at the Family Learning Center Sleman.  This research applied qualitative research approach with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The subjects of this study were four people consisting of two counselors of PUSPAGA, a teenager, and the Head of PUSPAGA.  This study results indicate that: first, the emotional description of adolescents at the Family Learning Center (PUSPAGA) initially shows negative emotions such as sadness, anxiety, fear, and so on. Second, the counselors play a role in training emotional regulation skills in adolescents by applying breathing relaxation and imagery relaxation methods. Third, the changes in adolescent emotions at the Family Learning Center (PUSPAGA) after counseling are identified. It is shown that the adolescents are able to manage their emotions to be more positive, such as being happier, more cheerful, less anxious, and less afraid. Fourth, the roles of counselors at the Family Learning Center (PUSPAGA) in training adolescent emotional regulation shown are conducting assessments, conducting counseling processes, and monitoring.
Implementasi Islamic Art Therapy untuk Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi Anak di UPT Rumah Pengasuhan Anak Wiloso Projo Yogyakarta Yurika, Rara Eka; Khofifah, Reni; Mudrikah, Ai Euis; Rahmawati, Rahmawati; Hamdani, Hunaizan; Casmini, Casmini; Irsyadunnas, Irsyadunnas
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 7 No 1 (2025): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v7i1.1090

Abstract

Islamic art therapy menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk melatih kemampuan regulasi emosi negatif pada anak-anak di UPT Wiloso Projo Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan di UPT Rumah Pengasuhan Anak (RPA) Wiloso Projo Yogyakarta. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi melalui Islamic art therapy. Program ini menawarkan pendekatan inovatif dengan mengintegrasikan nilai keislaman dalam pelaksanaan art therapy. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan yakni observasi, identifikasi masalah, perumusan masalah, treatment (kegiatan) dan output. Temuan penting hasil pengabdian ini menunjukan bahwa kelima anak telah memiliki kemampuan regulasi emosi yang tinggi. Hasil ini dapat dibandingkan dengan hasil tes sebelum pelaksanaan intervensi yang menunjukkan masih ada dua anak yang berada di kategori sedang. Berdasarkan hasil uji paired samples test yang digunakan untuk melihat pengaruh intervensi Islamic art therapy menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan berpengaruh terhadap regulasi emosi anak. Kesimpulannya yakni pelaksanaan intervensi Islamic art therapy berpengaruh dalam meningkatkan regulasi emosi anak, sehingga anak-anak dapat memahami dan mengekspresikan emosi yang dirasakan melalui seni lukis dan mampu meregulasikan emosi melalui seni lukis.