Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN ECO-PRINT DENGAN MEMANFAATKAN RANTING MANGROVE Rhizophora mucronata SEBAGAI PEWARNA ALAMI DI POKLAHSAR SUMBER REJEKI, NGULING, PASURUAN puspitasari, yunita eka; Puspitasari, Diah Agustina; Iyati, Wasiska; Sari, Mariyana; Putra, Aditya Pratama; Kamila, Virda; Sumarto, Tria Are; Gaol, Nanda Lumban; Nugroho, Pradipta Widyo; Rahmadhana, Anitsa
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2339

Abstract

Ranting mangrove Rhizophora mucronata yang jatuh di area mangrove Desa Penunggul, Nguling Pasuruan hanya dibiarkan saja dan tidak dimanfaatkan lebih lanjut, meskipun diketahui ranting tersebut mengandung tannin sebesar 30% yang berpotensi digunakan sebagai bahan pewarna alami tekstil. Dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi dari mangrove maka ranting mangrove di manfaatkan sebagai zat pewarna alami untuk kain eco print. Eco-print merupakan teknik pewarnaan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari bagian tumbuhan yang mengandung tanin tinggi. Kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk melatih wanita istri nelayan yang tergabung di Poklahsar Sumber Rejeki Nguling untuk membuat eco-print dengan memanfaatkan ranting daun bakau R. mucronata sebagai pewarna alami, serta menggunakan tanaman seperti daun mangrove, ranting cemara, daun jarak yang dapat ditemui dengan mudah disekitar area mangrove sebagai motif eco-print. Pelatihan ini juga bertujuan untuk mendukung Desa Penunggul sebagai desa wisata bahari Penunggul, sehingga eco-print ini menjadi salah satu produk buah tangan yang khas dari desa tersebut. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL) melalui pelatihan dan pendampingan setelah diadakan pelatihan. Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan selama pelatihan dan pendampingan menunjukkan bahwa wanita istri nelayan memiliki minat yang cukup baik untuk melanjutkan produksi eco-print dengan memanfaatkan ranting tanaman bakau R. mucronata sebagai pewarna alami. Hal ini disebabkan oleh mudahnya bahan yang mudah ditemukan disekitar sehingga menekan biaya produksi, selain itu teknik eco-print lebih mudah diaplikasikan dibandingkan teknik pewarnaan tekstil yang lain. Meskipun kelompok wanita ini memproduksi kain eco print dengan modal yang masih terbatas, tetapi mereka sudah sangat terampil dalam mengkombinasikan warna serta mengembangkan produksi kain eco print tidak hanya sebagai pashmina eco-print namun juga sebagai pakaian serta menjual produk tersebut pada toko online.
PELATIHAN PEMBUATAN ECO-PRINT DARI PEWARNA ALAMI LIMBAH TEPUNG BUAH MANGROVE Rhizophora mucronata DI POKLAHSAR SUMBER REJEKI, NGULING, PASURUAN PUSPITASARI, YUNITA EKA; Puspitasari, Diah Agustina; Sari, Mariyana; Nugroho, Pradipta Widyo; Rahmadhana, Anitsa; Hamijaya, Prasis Damai Nursyam
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 7 No. 3 (2023): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i3.7767

Abstract

Selama ini, buah Rhizophora mucronata telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar mangrove Desa Penunggul, Nguling, Pasuruan khususnya Poklahsar Sumber Rejeki sebagai bahan baku pembuatan tepung buah mangrove. Hasil samping dari proses penepungan buah mangrove adalah air berwarna coklat dari perendaman buah mangrove. Hasil samping ini yang digunakan sebagai bahan pewarna dalam pembuatan mangrove eco-print. Teknik eco-print ini diperkenalkan kepada Poklahsar Sumber Rejeki sebab teknik ini lebih mudah untuk dilakukan oleh orang yang masih awam serta lebih ramah lingkungan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan nilai tambah hasil samping pengolahan tepung buah R. mucronata serta ketrampilan kelompok wanita Poklahsar Sumber Rejeki. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan focus group discussion (FGD), participant learning center (PCL) melalui pelatihan dan participatory action (PA) pendampingan pasca pelatihan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa kelompok Poklahsar Sumber Rejeki memiliki minat yang cukup tinggi dalam kegiatan pelatihan tersebut dan memiliki keinginan untuk bisa memproduksi mangrove eco-print serta memanfaatkan air rendaman buah mangrove sebagai bahan pewarna alami, sebab lebih mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Dengan harapan, mangrove eco-print mangrove dapat digunakan sebagai buah tangan dari mangrove Desa Penunggul, Pasuruan.