Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

LEVEL QUALITY OF VISUM ET REPERTUM OF INJURY IN THE LIVING PEOPLE IN THE HAJI GENERAL HOSPITAL MEDAN MUHAMMAD BENNY HAFIF ALFARO SIANTURI; ABDUL GAFAR PARINDURI
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol 6 No 2 (2022): JURNAL ILMIAH KOHESI
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Visum et Repertum is one of a help that frequently requested by investigator (police) to the doctor regarding injuries to the human body. Visum et Repertum is an evidance tool used in judicial process which not only qualify by the standart writing of medical records, but also have to meet the things that aare required in the judicial system. WHO estimate that for every one death from traffic accident, there are 20 other people who suffer the consequences. To determine the quality level of the aVisum et Repertum of injuries in people at the General Hospital of Haji Medan. The type of this reasearch was descriptive with a retrospective approach. Based on gender of patients who did a Visum et Repertum at the General Hospital of Haji Medan, there were more male patients, amount 109 patients (72,3%), and female patients as many as 41 patients (23,3%). of the 31 – 40 age group the highest number was 50 patients (33,3%).Based on the most scoring results, namely moderate scores with frequency of 120 patients (80%). It was found that male are the largest gender that took Visum et Repertum, with age range of 31 – 40 years old, with Viusm et Repertum in a moderate score.
Karakteristik Demografi Korban Pembunuhan Yang Diperiksa Di Departemen Forensik Dan Medikolegal RS Bhayangkara TK II Medan Purwoko, Firda Syakirina; Ritonga, Mistar; Parinduri, Abdul Gafar; Handayani, Ahmad
JURNAL PANDU HUSADA Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v5i2.20741

Abstract

Abstrak: Pembunuhan ialah sesuatu aksi melenyapkan nyawa seorang dengan metode melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum, pembunuhan diatur dalam Pasal KUHP. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara, Provinsi SUMUT kasus pembunuhan tahun 2013 terdapat 118 kasus yang terdaftar sedangkan pada tahun 2017 menurun menjadi 98 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik demografi korban pembunuhan yang diperiksa di Departemen Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara TK II Medan. Desain penelitian ini deskriptif dengan pendekatan restospektif. Penelitian ini dilakukan di Di Departemen Forensik Dan Medikolegal RS Bhayangkara TK Il Medan. Populasi yang digunakan dari penelitian ini adalah semua korban pembunuhan yang diperiksa di Departemen Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara TK II Medan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total population sampling dari data sekunder periode Agustus 2020 – Maret 2022. Didapatkan total 90 kasus pembunuhan di departemen forensik dan medikolegal RS Bhayangkara TK II Medan, Median usia rentang 30 tahun dengan subjek dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu 74 kasus (82,2%). Data sebab kematian tersering pada subjek penelitian adalah kekerasan tumpul, dengan jumlah sebanyak 50 kasus (37,5%). Regio tubuh yang paling banyak menyebabkan kematian adalah regio kepala sebanyak 50 kasus (55,6%). Korban Pembunuhan sebagian besar berusia 26 sampai 35 tahun sebanyak 20 kasus (22,2 %) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Sebab kematian paling banyak diakibatkan oleh trauma tumpul paling banyak terjadi pada regio kepala.
Estimasi Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tulang Ulna Pada Suku Batak Tahun 2024 GomGom Butar Butar; Asan Petrus; Adriansyah Lubis; Abdul Gafar Parinduri; Doaris Ingrid Marbun
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 9 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i9.2775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang ulna pada suku Batak. Metode yang digunakan adalah analitik korelasi dengan desain potong lintang, melibatkan 52 responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Data dikumpulkan melalui pengukuran panjang tulang ulna kanan dan kiri, serta tinggi badan responden. Analisis dilakukan menggunakan uji normalitas, uji korelasi Pearson, dan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara panjang tulang ulna dengan tinggi badan, dengan nilai p < 0,05. Dua variabel independen sekaligus (panjang tulang ulna kanan dan kiri) memberikan estimasi terbaik untuk tinggi badan, dengan nilai korelasi yang sangat kuat (r > 0,9). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu kedokteran forensik dan identifikasi jenazah, khususnya pada populasi suku Batak.
Determination of Height Based on Estimated Femur Length in Medan City Shella, Remuqita; Parinduri, Abdul Gafar
Buletin Farmatera Vol 10, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/bf.v10i3.24272

Abstract

Abstract : Identification checks are an important action to find out the identity of a person, other than living people, especially in the case of victims who have died or disappeared. The identification process used in the field of forensic anthropology is the anthropometric method, which measures one part of the body to determine the estimated height. The length of the inferior limbs has the most favorable correlation for human height. In this case, the femur is one of the parts of the body that is commonly used in height estimation. The femur section is the best parameter because it is in line with the anatomical structure of the body for the determination of height, which is useful in a clinical context. The researcher is interested in researching height based on femur length in FK UMSU students in the class of 2019. This research method is an analytical descriptive research with a cross-sectional design approach. The research subjects were 113 students of FK UMSU stambuk 2019, consisting of men and women who met the inclusion and exclusion criteria. Sampling technique using purposive sampling. The length of the femur has a correlation value that ranges from 0.382 to 0.534 (p≤0.001). The linear regression equation obtained showed a Standard Error of the Estimate (SEE) ranging from 0.164 to 0.272 (p≤0.001). There is a meaningful relationship between femur length and height, with such a strong correlation that height can be estimated by measuring femur length through linear regression equations.
Making Qualified Visum et Repertum of Living Victims in Lubuk Pakam Hospital, Kabupaten Deli Serdang Petrus, Asan; Parinduri, Abdul Gafar; Lubis, Adriansyah
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2022): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1634.884 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v7i1.6897

Abstract

Visum et repertum is one of the legal evidence in court that plays a role in the process of proving a case, so that the crime that occurs becomes clearer, the visum et repertum is made based on the results of the doctor's examination and must be of good quality. Thus, the function and role of the visum et repertum is fulfilled, but based on the research we conducted in July 2019 on the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital from January 1, 2017 to December 31, 2018 the quality was not good enough. Efforts to realize a good quality visum et repertum in our opinion needed technical guidance in the form of lectures and questions and answers as well as training/workshops on making good visum et repertum. Potential groups to be trained are general practitioners who work in the Emergency Unit of Lubuk Pakam Hospital, Deli Serdang Regency, who are trained to increase their knowledge and skills in making good quality visum et repertum. The method of carrying out activities is the lecture and question and answer method which is then followed by a workshop on good visum et repertum making techniques with a period of every 2 months as many as 3 times for 6 months, then several visum evaluations will be carried out to see the progress of the quality of the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital after training.
Development of Quality Visum Et Repertum Injury of Live Victims in Lubuk Pakam Hospital Deli Serdang Sembiring, Asan Petrus; Parinduri, Abdul Gafar
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v8i1.8368

Abstract

Visum et repertum as one of the legal evidence in court that plays a role in the process of proving a case, so that the crime that occurred is getting clearer, the visum et repertum made based on the results of the doctor's examination must be of good quality. Thus the function and role of the visum et repertum itself is fulfilled, but based on the research we conducted in July 2019 on the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital from 1st January 2017 to 31st December 2018 the quality was not good. Efforts to realize a good quality visum et repertum in our opinion need technical guidance in the form of lectures and questions and answers as well as training / workshops on making good visum et repertum techniques. The potential group to be trained are general practitioners who work in the Emergency Unit of Lubuk Pakam Hospital, Deli Serdang Regency, who are trained to increase their knowledge and skills in making good quality visum et repertum. The method of carrying out activities is the lecture and question and answer method, which is then followed by a good visa-making technique workshop with a period of every 2 months so that for 6 months the implementation is 3 times, then several visum evaluations will be carried out to see the progress of the quality of the visum et repertum issued by Lubuk Pakam Hospital after training.
Estimasi Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tulang Ulna Pada Suku Batak Tahun 2024 Butar Butar, GomGom; Petrus, Asan; Lubis, Adriansyah; Parinduri, Abdul Gafar; Marbun, Doaris Ingrid
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 9 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i9.2775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang ulna pada suku Batak. Metode yang digunakan adalah analitik korelasi dengan desain potong lintang, melibatkan 52 responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Data dikumpulkan melalui pengukuran panjang tulang ulna kanan dan kiri, serta tinggi badan responden. Analisis dilakukan menggunakan uji normalitas, uji korelasi Pearson, dan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara panjang tulang ulna dengan tinggi badan, dengan nilai p < 0,05. Dua variabel independen sekaligus (panjang tulang ulna kanan dan kiri) memberikan estimasi terbaik untuk tinggi badan, dengan nilai korelasi yang sangat kuat (r > 0,9). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu kedokteran forensik dan identifikasi jenazah, khususnya pada populasi suku Batak.
Panjang Telapak Kaki Berhubungan Positif Dengan Tinggi Badan Pada Suku Aceh Di Kota Medan Salsabilla, Natasya; Parinduri, Abdul Gafar
JURNAL PANDU HUSADA Vol 7, No 2 (2026): (On Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v7i2.26506

Abstract

Abstrak: Identifikasi adalah penentuan dan pemastian identitas orang hidup maupun mati berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut dengan membandingkan data Antemortem dan Postmortem. Menurut standar Interpol, identifikasi identitas benar apabila berhasil diuji oleh  minimal satu pemeriksaan primer atau dua pemeriksaan sekunder. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan panjang telapak kaki terhadap tinggi badan pada suku Aceh di Kota Medan. Rancangan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang menggunakan metode random sampling (dipilih secara acak) dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 96 sampel. Responden laki-laki lebih tinggi dibandingkan responden perempuan. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna atau signifikan pada telapak kaki kiri dan kanan pada laki-laki maupun perempuan. Telapak kaki pada responden laki-laki lebih panjang daripada respon perempuan. Adanya korelasi positif dan signifikan terhadap peningkatan panjang telapak kaki kanan dan kiri, baik pada laki-laki maupun perempuan, maupun secara keseluruhan, maka tinggi badan akan semakin meningkat. Berdasarkan analisis regresi, hasil regresi forensik mengenai identifikasi antara panjang telapak kaki dengan tinggi badan pada suku Aceh di Kota Medan memiliki pengaruh yang signifikan. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara panjang telapak kaki dengan tinggi badan masyarakat suku Aceh di Kota Medan. Semakin panjang telapak kaki, tinggi badan semakin meningkat.