Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Desa Congko Melalui Pelatihan Pembuatan Diversifikasi Jagung (Popcorn) Sebagai Upaya Menuju Desa Usaha Mandiri Nyompa, Sukri; Rauf, Bakhrani A.; Sahade, Sahade; Nusri, Andi Zulkifli; Makkulau, Batari Bau; Nasrul, Nasrul; Amdah, Misdar; Arfandi, Arfandi; Tripaldi, Agus
PENGABDI PENGABDI: VOL. 5, NO.2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v5i2.67995

Abstract

Abstrak.  Di Indonesia, jagung berperan penting sebagai komoditas komersial bagi ketahanan pangan nasional. Jagung yang dihasilkan mayoritas dimanfaatkan untuk agroindustri, memiliki nilai gizi tinggi dan berpotensi untuk dijadikan berbagai produk olahan, seperti popcorn. Desa Congko salah satu Desa di Kabupaten Soppeng, sangat bergantung pada sektor pertanian, khususnya budidaya jagung. Petani di daerah ini biasanya menjual hasil panen jagung segar tanpa pengolahan, sehingga kehilangan nilai ekonomi dari produk yang terdiversifikasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan penyuluhan dan pelatihan diversifikasi produk jagung, khususnya pembuatan popcorn, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat dalam pengolahan pasca panen jagung untuk pemberdayaan ekonomi, yang bertujuan untuk membangun usaha desa yang mandiri. Melalui inisiatif ini, diharapkan produksi dan penjualan popcorn berbahan dasar jagung akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi petani dan konsumen  Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Jagung, Popcorn, Diversifikasi Produk, Pelatihan.
Pendidikan Literasi Alternatif SMART LEARNING (Sustainability, Morality, Active, Rational, Tangible) Bagi Anak Nelayan Putus Sekolah di Pulau Sapuli Makkulau, Batari Bau; Hasja, Ulfah Diar; Kusuma, Ananda Trio; Nasrul, Nasrul; Nur, Medar M; Maru, Rosmini
SMART: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): April
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/smart.v5i1.72899

Abstract

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memberikan akses pendidikan yang merata kepada semua anak. Salah satu wilayah yang mengalami masalah ini adalah Pulau Sapuli, sebuah wilayah marginal yang jauh dari perkotaan. Di desa Mattiro Baji, Pulau Sapuli, terdapat 143 anak usia sekolah dari total populasi 1.574 jiwa angka ini merupakan angka tertinggti kedua, namun banyak anak nelayan di sana yang mengalami putus sekolah. Masyarakat setempat cenderung menganggap bahwa menjadi nelayan adalah pilihan yang lebih baik daripada melanjutkan pendidikan formal. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan sebuah program pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan budaya literasi dan kreativitas anak-anak putus sekolah melalui pendekatan SMART Learning (Sustainability, Morality, Active, Rational, Tangible). Program ini difokuskan pada penanganan masalah yang dihadapi oleh anak-anak nelayan yang putus sekolah di Pulau Sapuli. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan literasi dan numerasi anak nelayan putus sekolah di Pulau Sapuli. Sebelum mengikuti program, sekitar 50% anak tidak bisa membaca sama sekali. Namun, setelah mengikuti program ini, 100% anak sudah bisa mengenal huruf dan 60% anak sudah bisa membaca. Selain itu, dalam kemampuan numerasi, sebelum mengikuti program, hanya sekitar 30% anak yang bisa mengenal angka. Setelah mengikuti program ini, 100% peserta sudah bisa berhitung dan 50% peserta sudah bisa mengoperasikan bilangan tingkat mudah. Program ini memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak nelayan putus sekolah di Pulau Sapuli. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan SMART Learning dalam membangun budaya literasi dan kreativitas sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak yang tidak mendapatkan akses pendidikan formal.