Pendahuluan: Perilaku seks pranikah termasuk kedalam risiko Upaya promotif dan preventif terhadap permasalahan remaja telah dilakukan, melalui pelayanan informasi dan konseling pembinaan remaja dalam menurunkan perilaku seksual berisiko merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, pemerintah serta remaja itu sendiri sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu diperlukan pemberdayaan masyarakat nagari dengan model pendampingan. Pendampingan remaja bisa menjadi satu solusi bagi remaja yang membutuhkan konseling, jalan keluar dari masalah remaja atau masalah kesehatan reproduksi, dengan memperhatikan aspek komunikasi dan privasi.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pendampingan anak nagari dalam peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku seksual pranikah di Kanagarian Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota.Metode: Penelitian ini menggunakan design eksperimen Pre- Eksperimental Design yakni One Group pretest-posttest. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 50 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah uji Wilcoxon.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa persentase rata-rata peningkatan pengetahuan sebelum pendampingan adalah 14,5 , ratarata peningkatan pengetahuan setelah pendampingan adalah 17,0. Rata rata peningkatan sikap remaja sebelum pendampingan adalah 12,24 , ratarata peningkatan pengetahuan setelah pendampingan adalah 21,70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan skor sebelum dan sesudah pendampingan baik pada pengetahuan dan sikap remaja/ anak nagari (p=0,000) dan ada perbedaan pengaruh model pendampingan remaja/ anak nagari terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja (p= 0,000).Kesimpulan: Diharapkan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat serta keluarga agar dapat memberikan dukungan pada konselor teman sebaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja agar perilaku seksual berisiko menurun.