Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effect of Particle Size and Extraction Time on Total Flavonoid Level of Artemisia vulgaris Ethanol Extract Kurniasih, Kholif Sholehah Indra; Arifah, Mitsalina Fildzah; Setiyawati, Eka Ayu; Rahmah, Syafira Atika; Widianingrum, Lucia; Kholifah, Eva
Journal of Biotechnology and Natural Science Vol. 4 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jbns.v4i2.12045

Abstract

Background: Artemisia vulgaris, also referred to as Daun Baru Cina, is a herbaceous species within the Asteraceae family. Artemisia vulgaris is a traditional remedy for numerous ailments, exhibiting anti-inflammatory and antioxidant properties due to its secondary metabolites, specifically flavonoids. The extraction method is essential for extracting the desired chemical from natural sources intended for therapeutic use. The extraction process is affected by several elements, including the particle size of simplicia powder and the duration of extraction. Objective: This study aims to test the effect of differences in particle size of powdered simplicia and extraction time of Artemisia vulgaris leaves on total flavonoid levels, using 70% ethanol solvent. Researchers used a quantitative approach using a descriptive research design. In this study, a qualitative test was carried out in the form of phytochemical screening followed by a quantitative test to determine the total flavonoid levels of Artemisia vulgaris leaves. Various particle sizes (40 mesh and 80 mesh) and extraction times (12 hours and 36 hours) were used in this study. Using ultraviolet-visible spectrophotometry, the Total Flavonoid Level (TFC) of the ethanol extract of Artemisia vulgaris leaves was determined. Results: The TFC value obtained for the optimal particle size was 40 mesh, with an extraction time of 12 hours, which was 72.073 ± 1.126 mgQE / g extract. While 80 mesh, with an extraction time of 36 hours, gave a TFC value of 70.169 ± 0.480 mgQE / g extract. In addition, 70% ethanol extract of Artemisia vulgaris leaves contains secondary metabolites of phenolic alkaloids, tannins, saponins, and steroids. Conclusion: The study concludes that the quantity of simplicia powder particles and the extraction duration influence the total flavonoid concentrations in Artemisia vulgaris.
Edukasi Pemusnahan Obat yang Aman dan Tepat di Dusun Barongan, Sumberagung, Jetis, Bantul Pranoto, Agung; Nurmalita, Anindia; Wulandari, Desvia; Febrianti, Fosa Natalia; Latifah, Lailatul; Riziq, Muhammad Miftah; Hidayat, Nabiilah Salmaa Dhiyaa; Fitriyanti, Ririn Aunia; Rahmah, Syafira Atika; Arjo, Waldetrudis Kamona; Larasati, Niken; Ulvia, Rengganis
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.695

Abstract

Pengelolaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, termasuk kontaminasi tanah dan air. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan obat adalah pemusnahan obat yang benar. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi kepada kelompok Dasawisma RT 02 Padukuhan Barongan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemusnahan obat yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan pemberian pre-test serta post-test kepada anggota Dasawisma. Sebanyak 20 anggota Dasawisma mengikuti sosialisasi ini, mengingat peran sentral mereka dalam pengelolaan obat di rumah tangga. Materi yang disampaikan mencakup cara pemusnahan obat yang benar sesuai bentuk sediaannya, seperti tablet, sirup, salep, insulin, dan inhaler. Hasil pre-test menunjukkan bahwa pemahaman peserta tentang pemusnahan obat masih rendah. Setelah dilakukan sosialisasi, terjadi peningkatan pemahaman pada 60% peserta, sementara 30% memiliki nilai yang tetap, dan 10% mengalami penurunan nilai. Hasil ini menunjukkan bahwa sosialisasi cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pemusnahan obat yang benar. Namun, diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan sebagian peserta tidak mengalami perubahan atau mengalami penurunan pemahaman. Edukasi ini diharapkan masyarakat dapat membuang obat dengan cara yang aman sehingga dapat mengurangi risiko penyalahgunaan obat, serta mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.