Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tingkatan al-Maqashid al-Khamsah dan Penerapannya : Levels of al-Maqashid al-Khamsah and their Application Asli Nasution; Salma; Muchlis Bahar; Boiziardi AS; Arlis
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan al-maqashid al-khamsah (perlindungan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta) dalam kerangka al-dharuriyah (kebutuhan mendasar), al-hajiyah (kebutuhan sekunder), al-tahsiniyah (penyempurnaan), dan al-mukmilat (pelengkap). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur dan analisis pemikiran hukum Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maqashid al-khamsah menjadi landasan utama bagi hukum Islam, di mana setiap tujuan berperan penting dalam memenuhi berbagai tingkatan kebutuhan manusia. Struktur hierarki ini memberikan kerangka kerja yang fleksibel namun komprehensif untuk memahami dan menerapkan hukum Islam dalam berbagai konteks. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi maqashid dari tingkat mendasar hingga pelengkap memperkuat sifat holistik hukum Islam, serta memberikan panduan praktis dalam menghadapi tantangan masyarakat modern. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi penerapan empiris kerangka ini dalam berbagai bidang
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Dalam Melakukan Deteksi Dini Stunting Di UPTD Puskesmas Suro Kecamatan Suro Makmur Kabupaten Aceh Singkil: Factors Influencing Mother's Knowledge In Carrying Out Early Stunting Detection At Suro Public Health Center, Suro Makmur District, Aceh Singkil Regency Arlis; Dameria Br Ginting; Maita Sarah; Mazly Astuty; Juliana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8758

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu lama sehingga balita menjadi pendek dari standar tinggi badan usianya. Prevalensi stunting di Indonesia mengalami peningkatan di tahun 2020 menjadi 33,2%. Pengetahuan ibu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya umur, pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan sumber informasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui Faktor•Fafaktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam melakukan deteksi dini stunting di UPTD Puskesmas Suro Kecamatan Suro Makmur Kabupaten Aceh Singkil Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan populasi yaitu ibu yang memiliki balita usia 0-5 tahun, teknik pengambilan sampel dengan pusposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 65 orang. Analisa bivariat menggunakan uji paired t test dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan Faktor umur mempengaruhi pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting, nilai P value 0,000. Faktor pendidikan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting, nilai P value 0,001. Faktor pekerjaan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting, nilai P value 0,001. Dan Faktor sumber informasi mempengaruhi pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting dengan nilai p value sebesar 0,006. Faktor pengalaman tidak mempengaruhi pengetahuan ibu tentang deteksi dini stunting, nilai P value 0,074. Saran : Dari hasil penelitian diatas disimpulkan bahwa faktor umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi berpengaruh terhadap pengetahuan ibu.
Intensity of Religious Moderation According to the Medina Constitution Arlis; Hidayat, Rahmat; Ahmad Bakhtiar Jelani
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 11 No 2 (2022): (December)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.vi.32615

Abstract

This study aimed to examine the intensity of concept and practice of religious moderation according to the Constitution of Medina. There is a gap between the divine constitution as an ideal guide to religious moderation and the regulation and practice of religious moderation in various countries. So it is very important to have a comprehensive understanding of the concepts and practices of religious moderation according to the constitution of medina. Study use normative Islamic legal research methods with primary legal materials as the main data. The approach used is semantic aproach and the concept of legal intensity. The result of the study was that the intensity of religious moderation based on the constitution of medina is very strong, great and is at the highest degree which includes aspects of believe, sharia, and morals. Based on the analysis of the data it was found that there are several concepts that mean moderation in the material of the translated content, hadith, and constitution of Medina. The concept is use of the word best, currently, mid, fair, choice, and moderate. Manifestation of moderation in the mission objectives of the Prophet, in the field of faith, in the treatment of human error, in the rights and duties of the physical and family, in the gathering of the good of the world and the hereafter, in communicating with culture, and manifestation of moderation in dealing with others. The intensity of religious moderation according to the constitution of medina is called qur'ani moderation. Keywords: Intensity; Religious Moderation; Madinah Constitution
Mendalami Ketuhanan Yang Maha Esa: Analisis Tauhid dalam Konteks Sejarah dan Perjuangan Arlis; Yecki Bus; Eskarni Ushalli; Neni Yuherlis
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 1 No. 2 (2024): Januari - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/whmvsm26

Abstract

This article examines the concept of Tauhid (Islamic monotheism) as a foundational principle in Indonesia's struggle for independence and its subsequent nation-building efforts. Tauhid emphasizes the unity of God and serves as a unifying force among diverse ethnic and religious communities in Indonesia. The discussion traces how Tauhid influenced the early nationalist movements, where Islamic scholars and leaders played crucial roles in advocating for independence based on religious principles of justice, equality, and human dignity. Post-independence, the ideology of Pancasila—promoting unity amidst diversity—incorporated elements of Tauhid, fostering a national identity that respects religious pluralism while upholding shared ethical values. This paper argues that understanding Tauhid provides insights into Indonesia's unique path to nationhood, illustrating how religious principles can contribute to social cohesion and national unity. By exploring Tauhid's role in shaping Indonesia's history and identity, this study contributes to broader discussions on the intersection of religion, nationalism, and governance in diverse societies.