Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengabdian pada masyarakat persiapan menuju persalinan pada ibu hamil Wardiyah, Aryanti; Adha, Adinda Wulan; Palupi, Antika; Budiarti, Budiarti; Wulandari, Hesti; Pratiwi, Liza Ayu; Nepiana, Nurul; Saputra, Raihan; Hidayat, Taufiq; Kurniawan, Yogi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 4 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i4.388

Abstract

Background: Childbirth is the process of expelling a fetus that occurs during pregnancy (37-42 weeks), and is a natural delivery with a posterior presentation of 18 hours without any complications. Purpose: To increase the knowledge and understanding of pregnant women and their families to prepare for childbirth. Method: The implementation of this activity goes through several stages, namely conducting a field survey, holding a meeting with the integrated health post to explain the activities to be carried out, preparing leaflets and posters for outreach media. Results: The initial step before the activity was carried out by the survey team who conducted observations and interviews with the integrated health post, the results of which were obtained from observations and interviews regarding the preparation of childbirth for pregnant women, namely the lack of knowledge and awareness of pregnant women to prepare for childbirth. In accordance with the results of the observation, it was obtained that the provision of health education about childbirth preparation was still poorly known by pregnant women. The implementation was carried out on December 22, 2023 at the Integrated Health Post. during the implementation, pregnant women were given education and presentation of childbirth preparation material. Conclusion: Husband involvement is known to affect pregnancy and childbirth. Husband involvement during pregnancy reduces negative attitudes towards maternal health and significantly reduces the risk of premature birth, low birth weight, and fetal growth retardation. Suggestion: Readers, especially husbands and family members, should know about the preparation of pregnant women before giving birth so that they can face and anticipate any emergencies that may arise during pregnancy. Keywords: Childbirth; Pregnant Women; Preparation. Pendahuluan: Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada masa kehamilan (37- 42 minggu), dan merupakan persalinan alami dengan presentasi posterior 18 jam tanpa adanya komplikasi. Tujuan: Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dan keluarga untuk mempersiapkan persalinan. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu melakukan survey lapangan, mengadakan pertemuan pihak posyandu untuk menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, mempersiapkan leaflet dan poster untuk media penyuluhan. Hasil: Langkah awal sebelum kegiatan dilakukan oleh tim survey yang melakukan observasi dan wawancara dengan pihak posyandu yang hasilnya diperoleh dari observasi dan wawancara seputar persiapan persalinan ibu hamil yaitu kurangnya pengetahuan kesadaran ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan. Sesuai dengan hasil observasi diperoleh bahwa pemberian penyuluhan kesehatan tentang persiapan persalina masih kurang diketahui oleh ibu hamil. Implementasi telah dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2023 pada Posyandu. ketika implementasi ibu hamil diberikan edukasi serta pemaparan materi persiapan persalinan. Simpulan: Keterlibatan suami diketahui mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Keterlibatan suami selama kehamilan mengurangi sikap negatif terhadap kesehatan ibu dan secara signifikan mengurangi risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan hambatan pertumbuhan janin. Saran: Hendaknya para pembaca khususnya para suami dan anggota keluarga mengetahui persiapan ibu hamil sebelum melahirkan agar dapat menghadapi dan mengantisipasi segala keadaan  darurat yang mungkin timbul pada masa kehamilan.
Pencegahan stunting di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Kota Bandar Lampung Wardiyah, Aryanti; Adha, Adinda Wulan; Palupi, Antika; Budiarti, Budiarti; Wulandari, Hesti; Pratiwi, Liza Ayu; Nepiana, Nurul; Saputra, Raihan; Hidayat, Taufiq; Kurniawan, Yogi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i1.390

Abstract

Background: Stunting is a condition where there is a lack of nutrition which causes the baby to be born earlier than it should be, it can be due to weight, maternal nutrition and fetal growth and development. Purpose: To improve knowledge about stunting prevention at the Kemiling Inpatient Health Center, Bandar Lampung City. Method: The implementation of this activity goes through several stages, namely asking permission from the head of the MBTS room to explain about stunting to the child's parents, providing media that will be used for counseling in the form of leaflets, purchasing tools and materials for implementing counseling activities. Results: The initial step before the activity was carried out by the survey team who conducted observations and interviews with the health center, the results of which were obtained from observations and interviews regarding stunting prevention, namely the lack of parental knowledge about stunting. In accordance with the results of the observation, it was obtained that the provision of health counseling about stunting prevention was still poorly known by parents. The implementation was carried out on January 2, 2024 at the Kemiling Health Center, Bandar Lampung City, when the implementation, parents were given education and presentation of childbirth preparation material. Conclusion: Stunting is a condition of chronic malnutrition due to inadequate nutritional intake and not in accordance with nutritional needs. The main factors causing stunting are: Food intake for survival. Low sanitation and environmental cleanliness can cause infectious diseases that disrupt the digestive tract. The impact of stunting is disruption of social life, disruption of the economy in the community, disruption of health, education and productivity of children in the future. In addition, stunting also results in disruption of gross and fine motor development. Keywords: Prevention; Society; Stunting. Pendahuluan: Stunting adalah kondisi dimana gizi kurang sehingga mengakibatkan bayi lahir lebih awal dari seharusnya, bisa dikarenakan berat badan, gizi ibu dan tumbuh kembang janin. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Kota Bandar Lampung. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu meminta izin kepada kepala ruang mbts untuk menjelaskan tentang stunting kepada orangtua anak, menyediakan media yang akan digunakan untuk penyuluhan berupa media leaflet, membeli alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Hasil: Langkah awal sebelum kegiatan dilakukan oleh tim survey yang melakukan observasi dan wawancara dengan pihak puskesmas yang hasilnya diperoleh dari observasi dan wawancara seputar pencegahan stunting yaitu kurangnya pengetahuan orangtua tentang stunting. Sesuai dengan hasil observasi diperoleh bahwa pemberian penyuluhan kesehatan tentang pencegahan stunting masih kurang diketahui oleh orangtua.  Implementasi telah dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2024 di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung, ketika implementasi  orangtua diberikan edukasi serta pemaparan materi persiapan persalinan. Simpulan: Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis karena asupan gizi yang kurang dan tidak sesuai kebutuhan gizi. Faktor utama penyebab stunting adalah: Asupan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan dapat menyebabkan penyakit infeksi yang mengganggu saluran pencernaan. Dampak Stunting yaitu terganggunya kehidupan sosial, terganggunya ekonomi di masyarakat, mengganggu kesehatan, Pendidikan dan produktifitas anak dikemudian hari. Selain itu stunting juga mengakibatkan terganggunya perkembangan motorik kasar maupun halus.
Penyuluhan kesehatan penyakit menular seksual (PMS) pada remaja Keswara, Umi Romayati; Mardani, Mardani; Nepiana, Nurul; Triyono, Taufiq Hidayat; Rita, Desi Risna; Palupi, Antika
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 2 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i2.400

Abstract

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, where rapid growth occurs including reproductive function that affects changes in development, both physical, mental, and social roles. Today's youth association needs to be highlighted especially, because currently the association of adolescents is very worrying due to the development of the global modernization current and the depletion of one's morals and faith. The association of adolescents today is very worrying, namely the high rate of drug use among adolescents, and the existence of free sex among adolescents outside marriage. Purpose: To increase adolescents' knowledge and understanding of sexually transmitted disease behaviour. Method: The implementation of this activity goes through several stages, namely conducting field surveys, holding cadus meetings to explain about health extension activity technicians, providing media that will be used for counseling in the form of poster media. Results: Adolescents were asked to understand the importance of avoiding sexually transmitted diseases, and an assessment of the process in the form of questions and answers given by the speaker was carried out until all participants could understand the importance of avoiding sexually transmitted diseases. Conclusion: The participants in hamlet 06 sukajaya lempasing Bandar Lampung City knew about knowledge of sexually transmitted diseases. Keywords: Adolescence; Health Education; Sexually Transmitted Diseases. Pendahuluan: Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa, di mana terjadi pertumbuhan yang cepat termasuk fungsi reproduksi yang mempengaruhi perubahan perkembangan, baik peran fisik, mental, maupun sosial. Pergaulan remaja saat ini perlu disoroti terutama, karena saat ini pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan akibat perkembangan arus modernisasi yang mendunia dan menipisnya akhlak dan iman seseorang. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan, yaitu tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan remaja, dan adanya seks bebas di kalangan remaja di luar nikah. Tujuan: Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman remaja tentang perilaku penyakit menular seksual. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu melakukan survey lapangan, mengadakan pertemuan pihak kadus untuk menjelaskan tentang teknisi kegiatan penyuluhan kesehatan, menyediakan media yang akan digunakan untuk penyuluhan berupa media poster. Hasil: Remaja diminta untuk memahami pentingnya menghindari penyakit menular seksual, serta dilakukan penilaian proses berupa tanya jawab yang diberikan pemateri tersebut sampai semua peserta bisa memahami pentingnya menghindari penyakit menular seksual. Simpulan: Para peserta di Dusun 06 Sukajaya Lempasing Kota Bandar Lampung mengetahui tentang pengetahuan penyakit menular seksual.
Asuhan Keperawatan dengan Menggunakan Teknik Hydrotherapy Hot Bath Terhadap Ketidakstabilan Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Palupi, Antika; Chrisanto, Eka Yudha; Djamaludin, Djunizar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15435

Abstract

ABSTRACT The use of hydrotherapy with the hot bath technique can be an alternative in glycemic control for diabetic patients. Hydrotherapy hot bath is a beneficial choice in glycemic control for diabetic patients, as it is a very safe and low-cost method, widely accepted by many people in various countries and regions. To provide nursing care, analyze journals, and implement journal interventions for diabetic patients using the hydrotherapy hot bath technique in the Non-Infectious Internal Medicine Room of RSUD Dr. H Abdul Moelok, Lampung Province in 2024. The Final Scientific Work (KIA) design uses a case study design in the form of implementation with a descriptive study approach. The subjects in this nursing care are diabetic patients who have the same nursing problem of unstable blood glucose levels. The subjects, as cases, are further analyzed and given a hydrotherapy hot bath intervention. Independent nursing management of hydrotherapy hot bath revealed that the nursing problem was partially resolved, and the intervention continued at home. The criteria for reducing blood glucose levels in clients 1 and 2 were obtained, but they have not yet reached the normal range. Nursing care provided to Mr. A and Mrs. H by administering hydrotherapy hot bath interventions can lower blood glucose levels and be used to address the instability of blood sugar in diabetic patients. Keywords: Hydrotherapy Hot Bath, Blood Sugar Instability, Diabetes Mellitus  ABSTRAK Penggunaan hidroterapi dengan teknik mandi air panas dapat menjadi alternatif dalam pengendalian glikemik pada pasien diabetes. Pemandian air panas hidroterapi adalah pilihan yang bermanfaat dalam pengendalian glikemik bagi pasien diabetes, karena merupakan metode yang sangat aman dan berbiaya rendah, diterima secara luas oleh banyak orang di berbagai negara dan wilayah. Memberikan asuhan keperawatan, analisa jurnal, dan pelaksanaan intervensi jurnal pada pasien diabetes dengan teknik mandi air panas hidroterapi di Ruang Penyakit Dalam Non Infeksi RSUD Dr. H Abdul Moelok Provinsi Lampung Tahun 2024. Rancangan Karya Ilmiah Akhir (KIA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk implementasi dengan pendekatan studi deskriptif. Subyek dalam asuhan keperawatan ini adalah pasien diabetes yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yaitu kadar glukosa darah tidak stabil. Subyek, sebagai kasus, dianalisis lebih lanjut dan diberikan intervensi mandi air panas hidroterapi. Manajemen keperawatan mandiri pemandian air panas hidroterapi mengungkapkan bahwa masalah keperawatan telah teratasi sebagian, dan intervensi dilanjutkan di rumah. Kriteria penurunan kadar glukosa darah pada klien 1 dan 2 telah diperoleh, namun belum mencapai kisaran normal. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada Bapak A dan Ibu H dengan pemberian intervensi mandi air panas hidroterapi dapat menurunkan kadar glukosa darah dan digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan gula darah pada pasien diabetes. Kata Kunci: Mandi Air Panas Hidroterapi, Ketidakstabilan Gula Darah, Diabetes Melitus