Background: Hypertension, if not treated early, can progress to eclampsia, a leading cause of death. Pregnant women should minimize the need for medication (pharmacological) management as much as possible. One non-pharmacological treatment for lowering blood pressure in pregnant women with gestational hypertension is consuming kepok bananas. Purpose: To educate pregnant women about the effectiveness of consuming kepok bananas (musa acuminata) in lowering blood pressure in gestational hypertension. Method: The study was conducted on two respondents of third trimester pregnant women who experienced gestational hypertension in Way Bungur District, East Lampung Regency, on June 10–12, 2025. Qualitative descriptive research with a case study design aimed to determine the effectiveness of consuming kepok bananas on reducing blood pressure in pregnant women with gestational hypertension. Using a saturated sampling technique, two respondents of third trimester pregnant women who met the inclusion criteria were pregnant women diagnosed with gestational hypertension, willing to be respondents, and domiciled in the study area. Exclusion criteria were pregnant women with other pregnancy complications or unwilling to participate in the study. The intervention carried out was giving 1 kepok banana/day for 3 consecutive days according to the daily potassium needs of pregnant women, which is ±300 mg, while the potassium content in 1 kepok banana reaches ±358 mg. Results: The first respondent (Mrs. E, 28 years old, G1P0A0) complained of frequent dizziness and fatigue. Physical examination showed pale conjunctiva, increased pulse rate, and complaints of headache at the back of the head. The medical history had never experienced hypertension before, but had a diet lacking vegetables and fruit, and rarely rested during the day. The second respondent (Mrs. P, 26 years old, G1P0A0) was at 36 weeks of gestation. The patient complained of blurred vision, often felt weak, and had difficulty sleeping. Physical examination showed unstable blood pressure, normal fetal heart rate, and the patient appeared anxious about facing labor. Data showed that Mrs. E's blood pressure in the pre-test was 160/90 mmHg, in post-test 1 = 150/80 mmHg, in post-test 2 = 130/80 mmHg, and in post-test 3 = 120/80 mmHg. While Mrs. P in pre-test was 170/90 mmHg, in post-test1=150/90 mmHg, in post-test2=160/80 mmHg, and in post-test3=140/90 mmHg. Conclusion: Regular consumption of kepok bananas is effective in lowering blood pressure in pregnant women with gestational hypertension. Providing kepok bananas can be a safe and easy-to-implement non-pharmacological method to help control blood pressure during pregnancy. Suggestion: Healthcare professionals are expected to utilize kepok banana consumption as a supportive intervention in the management of gestational hypertension, accompanied by regular blood pressure monitoring and education about healthy eating habits during pregnancy. Keywords: Blood pressure reduction; Effectiveness; Gestational hypertension; Kepok bananas; Pregnant women Pendahuluan : Hipertensi yang tidak ditangani sedini mungkin akan berlanjut menjadi ekslampsia yang menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian. Ibu hamil sebisa mungkin diminimalisir penanganan masalah penatalaksanaan pembelian obat-obatan (farmakologis). Salah satu penanganan non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil pada hipertensi gestasional adalah dengan mengonsumsi pisang kepok dalam menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Tujuan : Untuk memberikan edukasi tentang efektivitas konsumsi pisang kepok (musa acuminata) pada ibu hamil dalam menurunkan tekanan darah pada hipertensi gestasional. Metode: Pengkajian dilakukan pada dua responden ibu hamil trimester III yang mengalami hipertensi gestasional di Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, pada tanggal 10–12 Juni 2025. Penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsumsi pisang kepok terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Dengan teknik sampling jenuh mendapatkan dua responden ibu hamil trimester III yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu hamil dengan diagnosis hipertensi gestasional, bersedia menjadi responden, dan berdomisili di wilayah penelitian. Kriteria eksklusi adalah ibu hamil dengan komplikasi kehamilan lain atau tidak bersedia mengikuti penelitian. Intervensi yang dilakukan adalah pemberian pisang kepok sebanyak 1 buah/hari selama 3 hari berturut-turut sesuai kebutuhan kalium harian ibu hamil, yaitu ±300 mg, sedangkan kandungan kalium dalam 1 buah pisang kepok mencapai ±358 mg. Hasil : Responden pertama (Ny. E, usia 28 tahun, G1P0A0) dengan keluhan sering pusing dan kelelahan. Pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva pucat, frekuensi nadi meningkat, serta keluhan nyeri kepala bagian belakang. Riwayat kesehatan belum pernah mengalami hipertensi sebelumnya, namun memiliki pola makan kurang sayur dan buah, serta jarang istirahat siang. Responden kedua (Ny. P, usia 26 tahun, G1P0A0) berada pada usia kehamilan 36 minggu. Pasien mengeluh pandangan kabur, sering merasa lemas, dan kesulitan tidur. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah tidak stabil, denyut jantung janin normal, dan pasien tampak cemas menghadapi persalinan. Data menunjukkan bahwa tekanan darah Ny. E pada pre-test adalah 160/90 mmHg, pada post-test1=150/80 mmHg, pada post-test2=130/80 mmHg, dan pada post-test3=120/80 mmHg. Sedangkan tekanan darah Ny. P pada pre-test adalah 170/90 mmHg, pada post-test1=150/90 mmHg, pada post-test2=160/80 mmHg, dan pada post-test3=140/90 mmHg. Simpulan: Konsumsi pisang kepok secara rutin efektif membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Pemberian pisang kepok dapat menjadi salah satu metode nonfarmakologis yang aman dan mudah diterapkan untuk membantu mengontrol tekanan darah selama kehamilan. Saran: Diharapkan tenaga kesehatan dapat menjadikan konsumsi pisang kepok sebagai intervensi pendukung dalam penatalaksanaan hipertensi gestasional, disertai dengan pemantauan tekanan darah secara berkala dan edukasi mengenai pola makan sehat selama kehamilan.