Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

SOSIALISASI MANFAAT TERAPI MUSIK LAGU ANAK ISLAMI UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS AKIBAT HOSPITALISASI DI SAKAI SAMBAYAN BANDAR LAMPUNG Andiny, Mery; Novikasari, Linawati; Furqoni, Prima Dian
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, MEI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.10278

Abstract

Pendahuluan: Anak yang dirawat di rumah sakit sering mengalami reaksi hospitalisasi dalam bentuk anak rewel, tidak mau didekati oleh petugas kesehatan, ketakutan, tampak cemas, tidak kooperatif, bahkan tamper tantrum. Anak yang dirawat di rumah sakit berada pada lingkungan asing yang tidak diketahuinya, dikelilingi orang-orang asing,peralatan, dan pemandangan sekitar menakutkansehingga menimbulkan reaksi hospitalisasi.Tujuan: Memahami keefektifan terapi musik lagu islami anak terhadap penurunan kecemasan post hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Sakai Sambayan Bandar Lampung.Metode: Pendekatan pada penulisan studi kasus berfokus pada asuhan keperawatan dengan Ansietas akibat post hospitalisasi menggunakan terapi musik lagu anak islami di Sakai Sambayan Bandar Lampung tahun 2023Hasil: hari terakhir pengukuran kecemasan pada ke dua pasien kelolaan, pada pengukuran sebelum diberikan intervensi terapi musiklagu anak islami dengan peneurunan kecemasan sebelum intervensi dengan skor 30-36 dengan kategori kecemasan sedang berat dan setelah diberikan intervensi selama 3 hari mengalami penurunan dengan skor 11-14 dengan kategori tidak cemas.Kesimpulan: Evaluasi keperawatan pada pasien anak yang diberi tindakan terapi musik berdasarkan telaah jurnal dan satu asuhan keperawatan menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi musik memiliki kecemasan yang berat dan setelah diberikan terapi  musik tingkat kecemasannya menjadi sedang bahkan sampai ringan.Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Ansietas, Hospitalisasi, Terapi Musik Lagu Anak Islami
Sosialisasi pencegahan penyakit pneumonia pada anak di wilayah kerja Puskesmas Satelit Pahoman Rizwan, Al Khairul; Elvania, Dewa Ayu Neli; Mardani, Mardani; Alfian, Rika; Mardiani, Wiwin; Apriyanti, Apriyanti; Yuniarti, Yuniarti; Noprianti, Noprianti; Rita, Desi Risna; Kusumaningsih, Dewi; Setiawati, Setiawati; Novikasari, Linawati
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i1.406

Abstract

Pendahuluan: Penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian, khususnya pada anak-anak. Di Indonesia, berdasarkan data pada tahun 2005, sebanyak 28% kematian anak masih disebabkan oleh infeksi yakni infeksi saluran pernapasan. Salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada bayi dan balita adalah pneumonia. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang mengenai jaringan paru-paru. Tujuan: Untuk mensosialisasikan pencegahan penyakit pneumonia pada anak. Metode: Penelitian yang dilakukan melalui ceramah dan menggunakan media leaflet mengenai sosialisasi penyakit pneumonia pada anak. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2024 di Puskesmas Satelit Pahoman, Tanjung Agung Raya. Materi sosialisasi yang diberikan yaitu pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, serta pencegahan pneumonia. Materi disampaikan selama 15 menit dilanjutkan dengan tanya jawab selama 5 menit. Hasil: Salah satu faktor penyebab pneumonia adalah lingkungan dan udara yang tidak sehat. Anak yang tinggal di lingkungan yang padat, sirkulasi udara yang buruk, serta keluarga yang merokok berpotensi lebih besar terkena penyakit ini. Sehingga dalam pencegahannya, menjaga lingkungan dan udara tetap bersih sangat penting untuk dilakukan Simpulan: Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri, diikuti oleh jamur dan parasit. Pneumonia juga dapat dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain terutama penyakit yang terjadi secara kronis. Kata Kunci: Anak; Kesehatan Masyarakat; Pneumonia.
Efektivitas tindakan keperawatan komprehensif dengan teknik penerapan uap minyak kayu putih terhadap bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA Pribadi, Teguh; Novikasari, Linawati; Amelia, Weni
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 1 No 2 (2021): Perawatan Lansia di Posyandu
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v1i2.213

Abstract

Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan, dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Daftar 10 (sepuluh)  penyakit terbanyak di Puskesmas maupun di rumah salah satunya adalah ISPA. gejalanya berupa rasa panas, kering, gatal dalam hidung, hidung tersumbat,demam,nyeri kepala. Virus penyebab ISPA adalah golongan Mikrovirus, Adenovirus, Influenza, Sitomegalovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk asuhan keperawatan komprehensif dengan teknik penerapan uap minyak kayu putih terhadap bersihan jalan nafas pada anak dengan ISPA di desa sukanegara kecamatan bulok kab. tanggamus tahun 2022. Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk  penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Subjek ini adalah 3 anak usia prasekolah dengan ISPA di desa sukanegara kecamatan bulok kab. tanggamus tahun 2022. Hasil: Dari hasil pengkajian dan implementasi yang sudah dilakukan selama 3 hari, An. N dan An. G masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi pada An. N dengan frekuensi nafas 23x/m, pada An.G frekuensi nafas 22x/m sedangkan pada An.K masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian dengan frekuensi nafas 24x/m. Kesimpulan: Berdasarkan hasil  uraian asuhan keperawatan pada An.N, An.G dan An.K di desa sukanegara, data ditemukan sesuai tinjauan teori dan perawat mengaplikasikan teknik penerapan uap minyak kayu putih sesuai SOP. Terapi dilakukan selama 3 hari dan pasien mengalami perubahan pada jalan nafas.
Efektivitas terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di Panti Asuhan Bussaina Bandar Lampung Nadila, Tiya; Novikasari, Linawati; Winarno, Rudi
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 4 No 2 (2024): December Edition 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v4i2.424

Abstract

Background: The growth and development of children in Indonesia requires serious attention, because delays in growth and development are still quite high, namely around 5-10% of children experience general delays. Children who receive targeted stimulation can develop more quickly than children who receive less stimulation. Therefore, providing stimulation is very important to optimize children's fine motor development. One way to overcome delays in fine motor development in preschool children is to learn through play. Puzzles are a type of game that improves thinking skills, makes it easier for children to remember and understand concepts, and increases children's creativity. Purpose: To determine the effectiveness of playing puzzles on the fine motor development of children aged 5-6 years. Method: This type of research uses descriptive qualitative research, this research uses descriptive research methods in the form of case studies with a Nursing Care approach, which includes assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation. The research was conducted at the Bussaina Orphanage in Bandar Lampung in April-May 2024 on two patients, namely An. S and An. Y. Data analysis was carried out by comprehensive data collection. Data interpretation has two narrow and limited aspects, namely only the research questions answered by the data obtained. Result: The results of nursing data analysis on patient An.S who was only able to carry out 6 out of 20 fine motor assessments of toddlers so he was said to be experiencing growth and development disorders. Apart from that, patient An.Y also experienced growth and development disorders because he could only carry out 8 of the 20 assessments in the research conducted. After providing nursing care for 4 meetings, at the last meeting, patient An.S (49 months) showed enjoyment in playing puzzles and actively answering known pictures. In addition, the evaluation results of patient An.Y (50 months) show that it is now easier to play puzzles and participate in therapy actively and expressively. Conclusion: Puzzle games given to children aged 5 to 6 years have proven to be effective in improving children's fine motor development. Suggestion: It is hoped that the Bussaina Orphanage in Bandar Lampung can provide and utilize puzzle playing media to improve the fine motor development of children in the orphanage.   Keywords: Fine Motor Development; Preschool; Puzzle Play Therapy. Pendahuluan : Tumbuh kembang anak di Indonesia memerlukan perhatian serius, karena keterlambatan tumbuh kembang masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10% anak mengalami keterlambatan umum. Anak yang mendapat stimulasi tepat sasaran dapat berkembang lebih cepat dibandingkan anak yang mendapat stimulasi lebih sedikit. Oleh karena itu pemberian stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus anak. Salah satu cara mengatasi keterlambatan perkembangan motorik halus pada anak prasekolah adalah dengan belajar melalui bermain. Puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang meningkatkan kemampuan berpikir, memudahkan anak mengingat dan memahami konsep, serta meningkatkan kreativitas anak. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan Asuhan Keperawatan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian dilakukan di Panti Asuhan Bussaina Bandar Lampung pada bulan April-Mei 2024 pada dua pasien yaitu An. S dan An. Y. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data secara menyeluruh. Penafsiran data mempunyai dua aspek yang sempit dan terbatas, yaitu hanya pada pertanyaan penelitian yang dijawab oleh data yang diperoleh. Hasil : Hasil analisa data keperawatan pada pasien An.S yang hanya dapat melakukan 6 dari 20 penilaian motorik halus balita sehingga dikatakan mengalami gangguan tumbuh kembang. Selain itu, pasien An.Y juga mengalami gangguan tumbuh kembang karena hanya dapat melakukan 8 dari 20 penilaian dalam penelitian yang dilakukan. Setelah menjalani asuhan keperawatan selama 4 pertemuan, pada pertemuan terakhir pasien An.S (49 bulan) menunjukkan rasa senang bermain puzzle dan dengan aktif menjawab gambar yang diketahui. Selain itu, hasil evaluasi pasien An.Y (50 bulan) menunjukkan sekarang lebih mudah memainkan puzzle dan mengikuti terapi dengan aktif dan ekspresif. Simpulan: Permainan puzzle yang diberikan kepada anak usia 5 sampai 6 tahun terbukti efektif dalam peningkatan perkembangan motorik halus anak. Saran: Panti Asuhan Bussaina Bandar Lampung diharapkan dapat menyediakan dan memanfaat media bermain puzzle untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak di panti.   Kata Kunci : Perkembangan Motorik Halus; Prasekolah; Terapi Bermain Puzzle.  
Faktor Resiko Kejadian Anemia Pada Balita Usia 6-59 Bulan di Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Sintia, Monica Bela Dwi; Wardiyah, Aryanti; Novikasari, Linawati
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.16752

Abstract

ABSTRACT Anemia is a condition in which the hemoglobin is below the normal value (11g/dL). According to World Health Organization in 2023, the prevalence of anemia among toddlers aged 6-59 month in 2019 reached 39,8%, equivalent to 269 million toddlers suffering anemia. To determine the association of risk factors of anemia among toddlers aged 6-59 months in the district of Way Lunik sub-district of Panjang of Bandar Lampung city in 2024. Quantitative research with a cross sectional approach. The population consists of 625 toddlers aged 6-59 months in Way Lunik sub-district Panjang sub-district Bandar Lampung City, with a sample of 244 respondents. The sampling technique is purposive sampling technique. Data analysis used the chi-square test. In the study, it was shown that 69.7% of toddlers under five experienced anemia. Those aged ≥25 months accounted for 75.8%. Non-exclusive breastfeeding history was 62.7%. Birth weight ≥2,500 grams was 92.2%. Male gender was 60.7%.  Mother who did not work were 56.6%. Mother with education less than high school were 56,6%. There is no association between toddlers' age and the occurrence of anemia (p-value 0.11, OR 1.741). There is an association between exclusive breastfeeding and the occurrence of anemia (p-value 0.001, OR 8.767). There is no association between birth weight and the occurrence of anemia (p-value 0.360, OR 1.694). There is no association between gender and the occurrence of anemia (p-value 0.164, OR 0.675). There is no association between mothers' occupations and the occurrence of anemia (p-value 0.564, OR 0.845). There is an association between mothers' education and the occurrence of anemia (p-value 0.001, OR 4.241) among toddlers aged 6-59 months in Way Lunik district, Panjang Subdistrict, Bandar Lampung City, in 2024. Keywords: Anemia, Toddler Age, History of Exclusive Breastfeeding, Birth Weight, Gender, Mother Occupation, Mother Education  ABSTRAK Anemia adalah suatu kondisi di mana kadar hemoglobin barada di bawah nilai normal (<11g/dL) menurut WHO tahun 2023, prevalensi anemia pada balita usia 6-59 bulan di tahun 2019 mencapai 39,8% atau setara dengan 269 juta balita. Diketahui faktor resiko kejadian anemia pada balita usia 6-59 bulan di Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi 625 balita usia 6-59 bulan di Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung dengan sampel 244 responden. Teknik sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang mengalami kejadian anemia sebanyak 69,7%. Usia ³25 bulan Sebanyak 75,8%. Riwayat asi tidak eksklusif sebanyak 62,7%. Berat badan lahir ³2.500-gram sebanyak 92,2%. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 60,7%. Ibu yang tidak bekerja sebanyak 56,6%. Ibu yang memiliki pendidikan <SMA sebanyak 56,6%. Tidak ada hubungan antara usia balita dengan kejadian anemia (p-value 0,11. OR 1,741). Terdapat hubungan antara asi eksklusif dengan kejadian anemia (p-value 0,001. OR 8,767). Tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian anemia (p-value 0,360. OR 1,694). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian anemia (p-value 0,164. OR 0,675). Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian anemia (p-value 564. OR 0,845). Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian anemia (p-value 0,001. OR 4,241) pada balita usia 6-59 bulan di Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2024. Kata Kunci: Anemia, Usia Balita, Riwayat Asi, Berat Badan Lahir, Jenis Kelamin, Pekerjaan Ibu, Pendidikan Ibu.
Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam Novikasari, Linawati; Wandini, Riska; Pradisca, Rima Ary
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i3.89

Abstract

Pendahuluan: Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia.  Demam adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh diatas normal. Rentang suhu tubuh seseorang dikatakan hipotermi terjadi <36,5,normal 36,5-37,5, dan dikatakan hipertermi >37,5. Efek hangat dari bawang merah bekerja dengan cara penggunaan energy panas melalui metode konduksi dan evaporasi, yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain dengan kontak langsung . Tujuan: Dilakukan asuhan keperawatan komplementer dengan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 Metode: metode asuhan keperawatan ini menggunkan pendengakan dengan perlakukan pemberian bawang merah dengan konsep asuhan keperawatan komprehensif pasa setase anak, serta mendeskripsikan dalam bentuk review kasus dengan menganalisi masalah yang terjadi pada demam menggunakan penerapan teknik kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan demam di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2021 Hasil: masalah yang di dapatkan pada kedua pasien dengan keluhan demam memiliki keluhan yang sama yaitu demam, anak menggigil dan pada penegakan diagnosa di temukan masalah hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, dan setelah di berikan terapi kompres bawang merah demam mulai turun dan masalah teratasi. simpulan: evaluasi yang di dapatkan pada klien dengan hambatan aktivitas menunjukan bahwa klien An. R mengalami penurunan suhu yang optimal, mukosa bibir lembab peningkatan nafsu makan. Sedangkan pada An. T masih mengalami demam, nafsu makan menurun, akral terab hangat, nampak lemas. Kedepannya apabila pasien mengalami demam berulang maka di anjurkan untuk memeriksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Asuhan keperawatan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) pada anak dengan menggunakan jahe merah dan madu Novikasari, Linawati; Setiawati, Setiawati; Sugiantoro, M. Fani
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 4 (2021): Perawatan Lansia Secara Umum Dan Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v1i4.139

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA merupakan infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru. ISPA adalah penyakit yang paling sering berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah sakit. Penyakit ini dimulai dengan panas, tenggorokan sakit atau nyeri pada saat menelan, pilek, batuk kering atau berdahak. Virus penyebab ISPA adalah golongan Mikrovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikomavirus, dan Herpesvirus. Tujuan: Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan anak secara komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual pada keluarga dengan keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan pendekatan proses keperawaan keluarga. Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil : Berdasarkan implementasi , semua tindakan telah dilakukan pada An.S dan An.V. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5x24 jam masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi dengan frekuensi napas 22x/m. Kesimpulan dan Saran : Maka dapat ditarik pengaruh pemberian rebusan jahe merah dan madu dapat mengurangi tingkat keparahan batuk. Saran Bagi pelayanan kesehatan untuk memberikan banyak terapi sederhana yang mudah dilakukan pasien dan tanpa efek samping sehingga keluarga dan pasien mampu menerapkannya diluar pantauan fasyankes. Bagi keluarga pasien untuk lebih memahami pendidikan kesehatan yang telah disampaikan oleh pihak-pihak medis dan berusaha tetap menerapkannya meskipun diluar pantauan tenaga medis.
Penyuluhan kesehatan tentang cuci tangan Novikasari, Linawati; Setiawati, Setiawati; Kusumaningsih, Dewi; Linggariyana, Linggariyana; Sari, Lisa Yuliana; Sari , Made Novita
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): Promosi Kesehatan Pada Remaja
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i1.171

Abstract

Pendahuluan: Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses pembentukan dan pengembangan kepribadian sehingga menjadi orang yang bertanggung jawab di masyarakat. Anak prasekolah berada diusia golden age yaitu sekitar 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa kritis bagi perkembangan kemampuan kognitif, kemandirian, koordinasi motorik, dan kreatifitas. Fase tersebut menyebabkan rasa ingin tahu dan minat bereksplorasi terhadap lingkungan semakin meningkat sehingga anak prasekolah rentan menderita penyakit yang berhubungan dengan hygiene Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang cuci tangan. Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang cuci tangan dan ke dua setelah diberikan penyuluhan cuci tangan menggunakan lembar bolak balik, responden diberikan Tanya jawab tentang cuci tangan Hasil: Responden memahami tentang cuci tangan nyeri
Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut di SDN 1 karang maritim Bandar Lampung Furqoni, Prima Dian; Yulyani, Vera; Novikasari, Linawati; Silvia, Andi Bunga; Neli, Dewa Ayu; Martiani, Dina; Hidayat, Asep Rahmad
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i4.260

Abstract

Background: One of the problems in Indonesia that needs attention is the problem of dental and oral health. Improper clean and healthy living behavior in school-age children can cause various diseases, one of which is dental and oral hygiene problems. One of the triggering factors that are thought to be related to dental and oral hygiene is lack of knowledge. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between clean and healthy living with knowledge of dental and oral hygiene in school-age children. Methods: This type of research is a type of quantitative research using a descriptive correlation research design using a cross sectional approach. The population in this study were 3rd grade students of Elementary School 1 Karang Maritim. The sample in this study were members of the population taken by simple random sampling with a total of 27 respondents. Results: Based on the results of research conducted on August 12, 2022 regarding the relationship between Clean and Healthy Lifestyle Behavior with knowledge of brushing teeth in grade 3 students of Elementary School 1 Karang Maritim, Bandar Lampung City, the results of the study of respondents with knowledge of brushing their teeth with poor knowledge were 1 students (3.7 percent), with good knowledge as many as 26 students (96.3 percent). Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between clean and healthy living behavior with knowledge and dental and oral hygiene with a p-value of 0.000 <0.05.   Pendahuluan: Salah satu masalah di Indonesia yang perlu diperhatikan adalah masalah tentang kesehatan gigi dan mulut. Perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak baik pada anak usia sekolah dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satunya yaitu permasalahan kebersihan gigi dan mulut. Salah satu faktor pemicu yang diduga berhubungan dengan kebersihan gigi dan mulut yaitu kurangnya pengetahuan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah. Metode: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kolerasi menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDN 1 Karang Maritim. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang diambil secara simple random sampling dengan jumlah 27 responden. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2022 tentang hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan pengetahuan menggosok gigi pada siswa kelas 3 SDN 1 Karang Maritim Kota Bandar Lampung diperoleh hasil penelitian responden dengan pengetahuan menggosok gigi dengan pengetahuan buruk sebanyak 1 siswa (3,7 persen), dengan pengetahuan baik sebanyak 26 siswa (96,3 persen). Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut dengan nilai dilihat p-value 0,000 < 0,05.
Sosialisasi pencegahan penyakit pneumonia pada anak di wilayah kerja Puskesmas Satelit Pahoman Rizwan, Al Khairul; Elvania, Dewa Ayu Neli; Mardani, Mardani; Alfian, Rika; Mardiani, Wiwin; Apriyanti, Apriyanti; Yuniarti, Yuniarti; Noprianti, Noprianti; Rita, Desi Risna; Kusumaningsih, Dewi; Setiawati, Setiawati; Novikasari, Linawati
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i1.406

Abstract

Pendahuluan: Penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian, khususnya pada anak-anak. Di Indonesia, berdasarkan data pada tahun 2005, sebanyak 28% kematian anak masih disebabkan oleh infeksi yakni infeksi saluran pernapasan. Salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada bayi dan balita adalah pneumonia. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang mengenai jaringan paru-paru. Tujuan: Untuk mensosialisasikan pencegahan penyakit pneumonia pada anak. Metode: Penelitian yang dilakukan melalui ceramah dan menggunakan media leaflet mengenai sosialisasi penyakit pneumonia pada anak. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2024 di Puskesmas Satelit Pahoman, Tanjung Agung Raya. Materi sosialisasi yang diberikan yaitu pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan, serta pencegahan pneumonia. Materi disampaikan selama 15 menit dilanjutkan dengan tanya jawab selama 5 menit. Hasil: Salah satu faktor penyebab pneumonia adalah lingkungan dan udara yang tidak sehat. Anak yang tinggal di lingkungan yang padat, sirkulasi udara yang buruk, serta keluarga yang merokok berpotensi lebih besar terkena penyakit ini. Sehingga dalam pencegahannya, menjaga lingkungan dan udara tetap bersih sangat penting untuk dilakukan Simpulan: Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri, diikuti oleh jamur dan parasit. Pneumonia juga dapat dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain terutama penyakit yang terjadi secara kronis. Kata Kunci: Anak; Kesehatan Masyarakat; Pneumonia.