Safitri, Hilda Meilinda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi pencegahan tuberculosis (TBC) pada anak di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Setiawati, Setiawati; Juana, Rika; Alam, Rama Rajasa Ferlanda; Istawala, Anggun; Dhitya, Ray Krisna; Safitri, Hilda Meilinda; Irgi, Muhammad; Saputri, Maida; Muarif, Muhammad Syamsul; Kusumaningsih, Dewi; Wardiyah, Aryanti; Novikasari, Linawati
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.493

Abstract

Background: Tuberculosis can be transmitted to children when active TB sufferers cough, talk, sneeze, sing, or speak without a mask or personal protective equipment. It is estimated that more than 20,000 cases of childhood tuberculosis occur in Indonesia each year. Indonesia is the country with the second highest number of tuberculosis cases in the world after India. Given that this disease is a dangerous disease, there needs to be sufficient public awareness and understanding of this disease. Purpose : Increase public knowledge about preventing TB transmission in children. Method: Implementation of activities using the lecture method, namely presenting material on preventing tuberculosis in children to participants by conducting interactive discussions. Education is also provided by providing instructions on how to prevent tuberculosis transmission in children. The supporting media used are leaflets and banner stands. Results: In this community service activity, most participants were able to answer well and understood the material presented. This program will be continued to find out how successful it is in increasing knowledge and its application in the work area of ​​the Kedaton Health Center, Bandar Lampung City. Participants were also enthusiastic about asking questions about the material provided. Conclusion: Educational activities to prevent TB transmission in children are very effective in increasing parental knowledge in protecting children from the negative impacts of tuberculosis transmission. Keywords: Children; Prevention; Tuberculosis transmission; Tuberculosis. Pendahuluan: Penyakit TBC dapat menular pada anak ketika penderita TBC aktif batuk, berbicara, bersin, bernyanyi, atau berbicara tanpa masker atau alat pelindung diri. Diperkirakan lebih dari 20.000 kasus tuberculosis anak terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus tuberculosis tertinggi kedua di dunia setelah India. Mengingat penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya, maka perlu adanya kesadaran dan pemahaman masyarakat yang cukup terhadap penyakit ini. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penularan TB pada anak-anak. Metode: Pelaksanaan kegiatan dengan metode ceramah yaitu mempresentasikan materi mengenai pencegahan tuberculosis pada anak kepada para peserta dengan melakukan diskusi interaktif. Edukasi diberikan juga dengan memberikan petunjuk mengenai cara pencegahan penularan tuberculosis pada anak. Dengan media bantu yang digunakan adalah leaflet dan stand banner. Hasil: Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebagian besar peserta dapat menjawab dengan baik dan cukup memahami dari materi yang disampaikan. Program ini akan dilanjutkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilannya yang adanya peningkatan pengetahuan dan penerapannya di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Peserta juga berantusias melakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan. Simpulan: Kegiatan edukasi pencegahan penularan TB pada anak sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam melakukan perlindungan terhadap anak dari dampak buruk penularan tuberculosis.
Efektivitas aroma terapi lavender dalam mengurangi kecemasan pada remaja sebelum ujian Safitri, Hilda Meilinda; Furqoni, Prima Dian; Triyoso, Triyoso
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 8 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i8.1448

Abstract

Background: Anxiety is a common psychological disorder experienced by adolescents, especially before exams. A pre-survey of 10 adolescents interviewed at MTs Al-Quran Nurul Huda revealed that most of them reported experiencing anxiety when faced with a problem that hindered their thinking. Excessive anxiety can negatively impact academic performance and mental health. One non-pharmacological therapy proven effective in reducing anxiety is lavender aromatherapy. Purpose: To determine the effectiveness of lavender aromatherapy in reducing anxiety levels in adolescents before exams. Method: The study was conducted from June 26 to July 1, 2025, at MTs Al-Quran Nurul Huda Lempasing. A pre-experimental one-group pretest-posttest design was used. The population of this study was all 25 eighth-grade students of MTs Al-Quran Nurul Huda. Total sampling was used to select 25 students as respondents. The intervention consisted of aromatherapy with lavender essential oil, which was dripped into a diffuser and inhaled by the respondents. Respondents' anxiety levels were evaluated using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Results: Data showed that the majority of respondents were 14 years old, with 22 students (88.0%), and the majority were female, with 16 students (64.0%). The data also showed that the average anxiety level before lavender aromatherapy was 31.04 with a standard deviation of 5.04, while the average anxiety level after lavender aromatherapy was 10.08 with a standard deviation of 6.68. The statistical test results showed a p-value of 0.000 (p<0.05). Conclusion: Lavender aromatherapy has been shown to be significantly effective in reducing anxiety levels in adolescents before exams and can be used as a safe, easy, and affordable non-pharmacological therapy. Keywords: Adolescents; Anxiety; Lavender Aromatherapy Pendahuluan: Kecemasan merupakan gangguan psikologis yang umum dialami remaja, terutama menjelang ujian. Berdasarkan hasil presurvey 10 remaja di MTs Al-Quran Nurul Huda yang diwawancarai, sebagian besar remaja mengaku cemas ketika dihadapkan suatu permasalahan yang menyulitkan mereka untuk berfikir. Kecemasan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada performa akademik dan kesehatan mental remaja. Salah satu terapi non-farmakologis yang terbukti efektif dalam menurunkan kecemasan adalah aroma terapi lavender. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas aroma terapi lavender dalam mengurangi tingkat kecemasan pada remaja sebelum ujian. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Juni hingga 1 Juli 2025, bertempat di MTs Al-Quran Nurul Huda Lempasing. Dengan menggunakan pendekatan pra-eksperimental one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Quran Nurul Huda, yang berjumlah 25 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling mendapatkan 25 orang siswa untuk menjadi responden. Intervensi yang diberikan berupa terapi aroma terapi dengan minyak esensial lavender, yang diteteskan ke dalam alat diffuser dan dihirup oleh responden. Tingkat kecemasan responden dievaluasi menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil: Mendapatkan data bahwa sebagian besar responden berusia 14 tahun yaitu sebanyak 22 siswa (88.0%) dan mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 16 siswi (64.0%). Data juga menunjukkan rata-rata tingkat kecemasan sebelum diberikan aroma terapi lavender adalah 31.04 dengan standar deviasi 5.04 sedangkan rata-rata tingkat kecemasan sesudah diberikan aroma terapi lavender adalah 10.08 dengan standar deviasi 6.68. Berdasarkan hasil uji statistik mendapatkan nilai p=0.000 (p<0.05). Simpulan: Kegiatan pemberian aroma terapi lavender terbukti efektif secara signifikan dalam menurunkan tingkat kecemasan pada remaja sebelum ujian, dan dapat digunakan sebagai terapi non-farmakologis yang aman, mudah, dan terjangkau.