Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kebutuhan dan Uji Kelayakan Aplikasi SMARTHEALTH di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Suryandari, Putri Indra; Hariyanto, Sunandar; Roeswara, Elsa Rossa; Sanjaya, Guardian Yoki
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Divisi SIMKES, HPM, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.72280

Abstract

Latar belakang: Penggunaan teknologi informasi memiliki pengaruh besar dalam pelayanan kesehatan. Upaya strategis perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan informasi yang mendukung layanan kesehatan sesuai perkembangan teknologi. Klinik Dokter Keluarga Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama) merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melakukan pelayanan medis dasar. Sistem pendokumentasian kesehatan pasien di Klinik Dokter Keluarga Korpagama masih berbasis kertas dan berencana melakukan dokumentasi kesehatan pasien berbasis elektronik dengan mengimplementasikan aplikasi SMARTHEALTH. Aplikasi SMARTHEALTH sudah mampu melakukan proses bridging dengan P-Care. Saat ini, aplikasi SMARTHEALTH masih dalam proses pengembangan dan penyesuaian kebutuhan. Diperlukan uji coba untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Metode black box testing merupakan salah satu pengujian untuk unit terkecil berdasarkan modul yang dibuat apakah hasil dari pengujian tersebut sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian action research. Tahapan action research dalam penelitian ini adalah diagnosing action, planning action, taking action, dan evaluating action.Hasil: Salah satu kebutuhan data yang perlu ada dalam Klinik Dokter Keluarga Korpagama adalah riwayat kesehatan keluarga pasien (Family Histories) dan penggunaan klasifikasi berdasarkan ICPC-2 karena Klinik Dokter Keluarga Korpagama merupakan klinik dokter keluarga. Peneliti membuat rancangan tampilan family histories, subjectif, assesment dan planning yang dapat menampilkan klasifikasi dan kodefikasi penyakit berdasarkan ICPC-2 dan ICD-10 secara otomatis pada saat user menginputkan diagnosis pada form pemeriksaan umum. Tim teknis DHIS 2 SIMKES UGM membuat sistem informasi sesuai dengan hasil analisis kebutuhan dan rencana penyelesaian masalah namun masih memerlukan beberapa perbaikan. Pada tahap evaluasi, pengujian terhadap aplikasi SMARTHEALTH dilakukan untuk menganalisis kesalahan dan jenis perbaikan yang akan dilakukan.Kesimpulan: SIMKlinik Dokter Keluarga Korpagama belum dapat diimplementasikan kepada pengguna karena masih terdapat beberapa form yang belum sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan semua hasil pengujian test case berdasarkan fungsionalitas pada aplikasi SMARTHEALTH menujukkan tingkat kesesuaian dengan harapan
Transformasi Digital Puskesmas: Meningkatkan Efektivitas Melalui Manajemen Rekam Medis Elektronik (Digital Transformation of Community Health Centers: Improving Effectiveness Through Electronic Medical Record Management) Panggabean, Anggia Dini Marsaroha; Suryandari, Putri Indra; Bisono, Eva Firdayanti; Ardila, Ninda Mulya Ike
Indonesia Berdaya Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251057

Abstract

Abstrak. Transformasi digital adalah proses perubahan suatu organisasi dalam menjalankan operasionalnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Transformasi digital di Puskesmas dengan fokus pada peningkatan efektivitas manajemen rekam medis melalui pelatihan dan implementasi sistem rekam medis elektronik (RME). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memodernisasi proses pencatatan dan pengelolaan rekam medis yang selama ini dilakukan secara manual, dengan mengadopsi teknologi digital yang lebih efisien dan terintegrasi. Kegiatan pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada tenaga kesehatan mengenai dasar-dasar RME, cara penggunaan perangkat lunak yang sesuai, serta praktik terbaik dalam manajemen rekam medis elektronik. Selama pelatihan, sebanyak 30 tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat terlibat aktif dalam sesi workshop yang membahas secara rinci mengenai fungsi dan manfaat sistem RME. Peserta diberikan pengetahuan mengenai bagaimana sistem ini dapat mempercepat pencatatan data medis, meminimalkan kesalahan, dan mempermudah akses informasi kesehatan pasien. Implementasi sistem RME di Puskesmas tidak hanya berhasil meningkatkan efisiensi dalam pencatatan dan pengelolaan data medis, tetapi juga berdampak positif pada kualitas pelayanan kesehatan. Dengan adanya akses yang lebih cepat dan akurat terhadap data medis, tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada pasien. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi Puskesmas dalam upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Abstract. Digital transformation is the process of changing an organization in running its operations by utilizing digital technology. Digital transformation in the Health Center focuses on increasing the effectiveness of medical record management through training and implementation of an electronic medical record (EMR) system. The main objective of this activity is to modernize the process of recording and managing medical records which have been done manually, by adopting more efficient and integrated digital technology. This training activity is designed to provide health workers with an in-depth understanding of the basics of EMR, how to use appropriate software, and best practices in electronic medical record management. During the training, 30 health workers from the local Health Center were actively involved in a workshop session that discussed in detail the functions and benefits of the EMR system. Participants were given knowledge about how this system can accelerate medical data recording, minimize errors, and facilitate access to patient health information. The implementation of the EMR system in the Health Center has not only succeeded in increasing efficiency in recording and managing medical data, but also has a positive impact on the quality of health services. With faster and more accurate access to medical data, health workers can provide better and more responsive services to patients. This activity is expected to be a model for Puskesmas in an effort to improve the quality and efficiency of health services through the use of information technology.
STRATEGI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN ANIMO PENGGUNA DI RUMAH SAKIT Suryandari, Putri Indra; Ardila, Ninda Mulya Ike; Bisono, Eva Firdayanti; Nurhadi, Nurhadi; Jayanti, Krisnita Dwi; Serimin, Nemesius Kolbe
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28292

Abstract

Upaya strategis perlu dilakukan untuk memberikan informasi yang mendukung layanan kesehatani. Penyelenggara kesehatan harus memiliki sistem teritegrasi yang mampu mengelola, menyimpan dan memproses data menjadi informasi. Faktor utama yang menentukan penerimaan sistem informasi adalah SDM. Berdasarkan studi pendahuluan, implementasi SIMRS di RSGM IIK Bhakti Wiyata belum sempurna. Beberapa pengguna masih nyaman mengolah data pelayanannya dengan cara manual. Rendahnya penggunaan sistem informasi ini menyebabkan proses pengumpulan data tidak semuanya terintegrasi ke dalam sebuah sistem. Berdasarkan permasalahan tersebut RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri perlu memperhatikan kembali beberapa aspek untuk meningkatkan kualitas dan nilai penerimaan SIMRS oleh pengguna. Studi kualitatif dengan subjek penelitian pengguna SIMRS. Penelitian dilakukan di RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dianalisis dengan teknik naratif. Proses bisnis pelayanan utama di unit rawat jalan sudah terintegrasi ke dalam sistem informasi. SIMRS belum dapat digunakan untuk mendukung keputusan klinis karena data-data yang diperlukan dalam mendukung keputusan klinis belum terekam ke dalam SIMRS. RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri telah memiliki unit teknologi dan informasi yang mendukung tata kelola teknologi informasi. Pengguna merasakan bahwa ia tidak mendapatkan manfaat dari mengimplementasikan SIMRS karena tidak adanya ketentuan dalam menggunakan SIMRS. Pengguna SIMRS memprediksi mereka akan memiliki niat yang positif untuk menggunakan SIMRS dengan harapan SIMRS ini diperbarui secara berkala. RSGM IIK Bhakti Wiyata Kediri perlu mencermati kembali kerangka kerja tata kelola teknologi informasi guna mendapatkan level maturitas SIMRS yang sesuai harapan.