Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sosialisasi Electronic Personal Health Record untuk Rekam Kesehatan Pribadi (Socialization of Electronic Personal Health Records for Personal Health Records) Bisono, Eva Firdayanti; Ardila, Ninda Mulya Ike; Nurhadi, Nurhadi
Indonesia Berdaya Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251050

Abstract

Kesehatan adalah aspek penting yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, personal health record menjadi salah satu alat bantu yang dapat membantu kondisi kesehatan terkini dari setiap individu. Namun, kegunaan personal health record masih belum banyak yang memahami terutama dalam bentuk digital. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang electronic personal health record dengan lokasi pengabdian Desa Ngeni. Metode pengabdian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu perencanaan dan persiapan, penyuluhan, dan evaluasi kegiatan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan postest kepada peserta yang hadir dalam bentuk kuesioner. Sosialisasi dilakukan kepada 30 peserta masyarakat desa ngeni dengan rentang usia 15-58 tahun. Hasil pretest dan posttest kepada peserta menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan terhadap pemahaman personal health record. Nilai rata – rata pemahaman peserta sebelum diberi edukasi yaitu sebesar 80.76 dan rata – rata pengetahuan setelah diberi edukasi sebesar 91.92. Sosialisasi electronic personal health record membantu peserta memahami kegunaan dari aplikasi tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap kesehatan pribadi lebih meningkat sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih optimal.Abstract. Health is a crucial aspect of concern for the Indonesian community. Therefore, the personal health record serves as a tool to assist in monitoring the current health condition of individuals. However, the use of personal health records, particularly in digital form, remains underappreciated and less understood. This community service activity aimed to promote the understanding of electronic personal health records, with Desa Ngeni as the location of implementation. The method comprised several stages, including planning and preparation, counseling, and activity evaluation. The evaluation was conducted by administering pretests and post-tests to participants using questionnaires. The counseling was attended by 30 participants from Desa Ngeni, aged 15–58 years. The results of the pretests and post-tests indicated a significant difference in participants' understanding of personal health records. The average pre-education understanding score was 80.76, which increased to 91.92 after education. The socialization of electronic personal health records helped participants comprehend the utility of the application. This activity is expected to enhance public awareness of personal health, leading to more optimal healthcare services.
Kesiapan dan Keamanan Infrastruktur Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik di RSUD Kabupaten Kediri Jayanto, Deni Luvi; Herfin, Melky; Akbar, Muhammad; Saputra, Sabarudin; Djusmin, Vicky Bin; Zuliana, Ni’matu; Ardila, Ninda Mulya Ike; Poonwong, Prakasit; Bawias, Juan Sebastian Caesario
Jurnal Sains, Nalar, dan Aplikasi Teknologi Informasi Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Informatics Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/snati.v4.i2.40288

Abstract

Teknologi telah menjadi kebutuhan dasar dan pokok manusia serta telah digunakan di semua aspek kehidupan, terutama di bidang kesehatan, seperti di rumah sakit. RSUD Kabupaten Kediri (RSKK) berupaya menjalankan RME secara penuh namun masih mengalami kendala jaringan dan membuat perangkat dan pelayanan menjadi lumpuh sehingga membutuhkan analisis penyebabnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keamanan rekam medis elektronik yang ditinjau dari infrastruktur yang meliputi VLAN, topologi, server, backup dan keamanan jaringan yang meliputi proteksi jaringan dan antivirus. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan populasi dan sampel 2 petugas IT di RSKK dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur jaringan menggunakan topologi star dan tree dengan server lokal yang memiliki genset untuk cadangan listrik apabila dibutuhkan yang terhubung melalui konektivitas PTP (Point to Point), namun belum menerapkan VLAN untuk segmentasi jaringan. Proses pencadangan data dilakukan rutin setiap 24 jam, namun proteksi jaringan masih menggunakan WPA2-PSK. Rekomendasi diberikan untuk meningkatkan keamanan melalui penggantian koneksi kabel dan penerapan VLAN dengan memberikan IP Address, serta pemisahan akses untuk perangkat mobilitas. Kesimpulannya, infrastruktur telah cukup memadai untuk mendukung rekam medis elektronik dengan beberapa perbaikan, terutama pada aspek keamanan. Saran diberikan untuk memperbarui perlindungan jaringan agar lebih andal terhadap ancaman keamanan siber.
Transformasi Digital Puskesmas: Meningkatkan Efektivitas Melalui Manajemen Rekam Medis Elektronik (Digital Transformation of Community Health Centers: Improving Effectiveness Through Electronic Medical Record Management) Panggabean, Anggia Dini Marsaroha; Suryandari, Putri Indra; Bisono, Eva Firdayanti; Ardila, Ninda Mulya Ike
Indonesia Berdaya Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251057

Abstract

Abstrak. Transformasi digital adalah proses perubahan suatu organisasi dalam menjalankan operasionalnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Transformasi digital di Puskesmas dengan fokus pada peningkatan efektivitas manajemen rekam medis melalui pelatihan dan implementasi sistem rekam medis elektronik (RME). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memodernisasi proses pencatatan dan pengelolaan rekam medis yang selama ini dilakukan secara manual, dengan mengadopsi teknologi digital yang lebih efisien dan terintegrasi. Kegiatan pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada tenaga kesehatan mengenai dasar-dasar RME, cara penggunaan perangkat lunak yang sesuai, serta praktik terbaik dalam manajemen rekam medis elektronik. Selama pelatihan, sebanyak 30 tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat terlibat aktif dalam sesi workshop yang membahas secara rinci mengenai fungsi dan manfaat sistem RME. Peserta diberikan pengetahuan mengenai bagaimana sistem ini dapat mempercepat pencatatan data medis, meminimalkan kesalahan, dan mempermudah akses informasi kesehatan pasien. Implementasi sistem RME di Puskesmas tidak hanya berhasil meningkatkan efisiensi dalam pencatatan dan pengelolaan data medis, tetapi juga berdampak positif pada kualitas pelayanan kesehatan. Dengan adanya akses yang lebih cepat dan akurat terhadap data medis, tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada pasien. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi Puskesmas dalam upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Abstract. Digital transformation is the process of changing an organization in running its operations by utilizing digital technology. Digital transformation in the Health Center focuses on increasing the effectiveness of medical record management through training and implementation of an electronic medical record (EMR) system. The main objective of this activity is to modernize the process of recording and managing medical records which have been done manually, by adopting more efficient and integrated digital technology. This training activity is designed to provide health workers with an in-depth understanding of the basics of EMR, how to use appropriate software, and best practices in electronic medical record management. During the training, 30 health workers from the local Health Center were actively involved in a workshop session that discussed in detail the functions and benefits of the EMR system. Participants were given knowledge about how this system can accelerate medical data recording, minimize errors, and facilitate access to patient health information. The implementation of the EMR system in the Health Center has not only succeeded in increasing efficiency in recording and managing medical data, but also has a positive impact on the quality of health services. With faster and more accurate access to medical data, health workers can provide better and more responsive services to patients. This activity is expected to be a model for Puskesmas in an effort to improve the quality and efficiency of health services through the use of information technology.
GENZI: Gerakan Edukasi Nutrisi dan Zat Gizi sebagai Upaya Meningkatkan Status Gizi Pada balita Stunting Melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Andini, Nurisya Fibi; Laksono, Adi; Ardila, Ninda Mulya Ike; Santoso, Ayu Putri; Udiani, Lily Fitrin; Ningtyas, Ni Luh Putu Metha Murti; Ariyanti, Novita Dwi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting pada balita masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia karena berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik, kognitif, dan kualitas hidup anak. Berdasarkan data di Desa Tawang, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, tercatat 20 kasus stunting pada Juli 2025 yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, lingkungan, dan rendahnya pengetahuan gizi ibu. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilaksanakan program GENZI (Gerakan Edukasi Nutrisi dan Zat Gizi) sebagai upaya promotif dan preventif melalui edukasi gizi serta demonstrasi pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan bahan pangan lokal bergizi dan terjangkau. Kegiatan ini menggunakan metode intervensi komunitas dengan melibatkan orang tua dan tenaga kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibu dalam mengolah makanan sehat, disertai perubahan sikap terhadap pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif pemenuhan gizi. Program ini terbukti efektif tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk perilaku baru dalam pemenuhan gizi anak, sehingga berpotensi menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. Kata kunci: stunting, gizi balita, edukasi gizi, PMT, pengabdian masyarakat