Magdalena Paunno
Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : 2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN

Determinan Ruptur Perineum Ibu Inpartu Kala II Persalinan di Ruang Bersalin Srumah Sakit Sumber Hidup Kota Ambon Tahun 2019 Magdalena Clara Paunno; Wilma Mamuly
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik10208

Abstract

Labor and delivery are normal physiological events. Childbirth often results in birth canal injury. Perineal tears occur in almost all first deliveries and are not uncommon in subsequent deliveries. Dangers and complications of perineal rupture include bleeding, infection and dyspareunia (pain during sexual intercourse). The general objective of this study was to determine the Determinant of Perineum Ruptur for Second Part of Inpartu Mother Delivery in the Birth Room of Sumber Hidup Hospital, Ambon City in 2019. This research was a descriptive analytic cross sectional approach. with the proportion of each variable to be examined, bivariate analysis using Method X 2 using categorical data (nominal and ordinal). The results of the bivariate analysis found a relationship between baby weight (p = 0.003), position of being stranded (p = 0.000), punctuality of time (p = 0.000), education of maternal weight gain during pregnancy (p = 0.000) with the degree of rupture, and there was no relationship between education on pregnancy exercise (p = 0.768), mother's age (p = 0, 640) with the degree of rupture. Keywords: determinant perineal rupture; second stage of labor ABSTRAK Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal. Persalinan seringkali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang pada persalinan berikutnya. Bahaya dan komplikasi ruptur perineum antara lain perdarahan, infeksi dan dyspareunia (nyeri selama berhubungan seksual). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Determinan Ruptur Perineum Ibu Inpartu Kala II Persalinan Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Sumber Hidup Kota Ambon Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik pendekatan cross sectional Studi design penelitian ini dilakukan dengan cara Analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dengan proporsi dari masing-masing variabel yang akan diteliti, Analisa bivariat dengan menggunakan Metode X 2 menggunakan data kategorik (nominal dan ordinal). Hasil analisis bivariat didapatkan adanya hubungan antara berat badan bayi ( p= 0 ,003), posisi meneran ( p= 0 ,000), ketepatan waktu meneran ( p= 0 ,000), edukasi penambahan berat badan ibu saat hamil ( p= 0 ,000) dengan derajat ruptur, dan tidak ada hubungan antara edukasi senam ibu hamil ( p= 0 ,768), umur ibu (p= 0 ,640) dengan derajat ruptur. Kata kunci: determinan ruptur perineum; kala II persalinan
Dampak Psikologi dan Sosial Terhadap Kesehatan Mental Anak Korban Broken Home di Desa Hattu Kabupaten Maluku Tengah Mamuly, Wilma Fransisca; Paunno, Magdalena
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11104

Abstract

Broken Home is often labeled as a child who is a victim of divorce by their parent, whereas in fact Broken Home is not only a child who comes from divorced parents, but also a child who comes from a disharmonious family. Divorce cases registered with the Religious High Court, in 2018 there were 164 Broken Home cases (Central Maluku District Data), this was also experienced by several children, especially in Hatu Village which was the research location. The purpose of this study was to discuss the psychological and social impacts on the mental health of children from Broken Home families (case study in Hattu Village). The background of this research is that there are still many children in Hatu Village who come from Broken Home families, mostly due to domestic violence (KDRT), after observation, there are several children who come from Broken Home families which definitely have an impact on their mental health which affects their daily behavior. The type of research used is descriptive qualitative research. In this study, there were 6 children who were victims of broken home from different families. The research instrument was an interview guide. The data collection techniques used in this study were in-depth interviews, observation, and documentation. The data validity uses triangulation technique, namely the data source. Meanwhile, the data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the condition of a family that is not harmonious, unstable, broken (broken home) can lead to the development of an unhealthy personality in children. This form of mental health includes the emotional, responsibility and sociability aspects of the child. The forms of frustrating reactions shown by the informants were aggression, withdrawal, and compensation. Keywords: mental health; child; broken home ABSTRAK Broken Home sering dilabelkan kepada anak yang menjadi korban perceraian orang tuannya, padahal sebenarnya Broken Home bukan hanya anak yang berasal dari orang tua yang bercerai, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Kasus perceraian yang terdaftar pada Pengadilan Tinggi Agama, pada tahun 2018 sebanyak 164 kasus Broken Home (Data Kabupaten Maluku Tengah) hal ini dialami juga oleh beberapa anak, terkhusus di Desa Hatu yang menjadi lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas dampak psikologi dan juga sosial terhadap kesehatan mental anak dari keluarga Broken Home (study kasus di Desa Hattu). Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena masih banyak anak-anak di Desa Hatu yang berasal dari keluarga Broken Home, yang kebanyakan diakibatkan oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), setelah dilakukan observasi, terdapat beberapa anak yangberasal dari keluarga Broken Home yang pasti berdampak terhadap kesehatan mentalnya yang berimbas kepada perilaku kesehari-hariannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah anak-anak korban broken home yang berjumlah 6 orang anak dari keluarga yang berbeda, instrument penelitian adalah pedoman wawancara, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan sumber data. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajiandata, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi keluarga yang tidak harmonis, tidak stabil, broken home dapat menyebabkan berkembangnya kepribadian yang tidak sehat pada anak. Bentuk kesehatan mental yang dimaksudkan meliputi aspek emosi, tanggung jawab dan sosiabilitas anak. Adapun bentuk-bentuk reaksi frustrasi yang ditunjukkan informan adalah agresi, withdrawl, dan kompensasi. Kata kunci: kesehatan mental; anak; broken home