Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Molekuler Isolat Bakteri Entomopatogen, Uji Keamanan Hayati serta Potensinya untuk Pengendalian Serangga Hama Susanti, Rista; Widiantini, Fitri; Dono, Danar
Agrikultura Vol 35, No 3 (2024): Desember, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i3.58413

Abstract

Bakteri entomopatogen merupakan mikroorganisme dengan potensi besar sebagai sumber toksin dan metabolit yang dapat digunakan dalam program pengendalian serangga hama, salah satunya adalah bakteri Serratia marcescens. Toksin dan enzim degradatif ekstraseluler seperti protease dan kitinase yang disekresi oleh S. marcescens merupakan faktor virulensi, sehingga membuat bakteri ini sangat mematikan bagi serangga. Bakteri entomopatogen sebagai agen pengendali hama harus ramah lingkungan dan tidak berbahaya baik bagi manusia maupun spesies non-target. Pengujian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri entomopatogen secara molekuler dengan target S. marcescens dari berbagai sumber serangga terinfeksi, kemudian dilakukan pengujian terkait potensinya dalam mengendalikan serangga hama dan uji keamanan hayati meliputi uji aktivitas kitinase dan uji aktivitas protease, uji hemolisis darah, uji hipersensitivitas, serta uji resistensi antibiotik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Agens Hayati dan Laboratorium Molekuler Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari Karawang pada bulan Oktober 2023-Februari 2024. Hasil identifikasi secara molekuler dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan bahwa dari 12 isolat bakteri kode Sm01-Sm12, 11 isolat teridentifikasi sebagai Serratia marcescens sedangkan isolat Sm03 teridentifikasi sebagai Serratia nematodiphila. Isolat Sm02, Sm07 dan Sm11 memiliki aktivitas kitinolitik dan proteolitik serta tidak menunjukkan reaksi hemolisis darah dan hipersensitif tanaman tembakau. Isolat Sm02 dan Sm07 sensitif terhadap 8 jenis antibiotik yang diujikan, yaitu Chloramphenicol 30 µg, Doxycycline 30 µg, Cefotaxime 30 µg, Sulphamethoxazole 25 µg, Ciprofloxacin 5 µg, Gentamicin 10 µg, Amikacin 30 µg, dan Tetracycline 30 µg, sedangkan Sm11 sensitif terhadap 6 jenis antibiotik yang diujikan selain Doxycycline dan Tetracycline. Dengan demikian, bakteri entomopatogen Serratia marcescens isolat Sm02, Sm07 dan Sm11 merupakan isolat yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam pengendalian serangga hama, serta layak untuk pengujian-pengujian tahap selanjutnya.
Identifikasi dan Penentuan Pohon Filogenetik Spodoptera frugiperda Asal Jawa Berdasarkan Analisis Sekuen MtDNA COI Widarti, Ani; Tauruslina, Enie; Faridah, Idah; Bagariang, Willing; Suyanto, Hadi; Mahmudah, Didah; Susanti, Rista; Maryana, Rosalia; Carwika, Carwika
Jurnal Proteksi Tanaman (Journal of Plant Protection) Vol. 6 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Plant Protection Department, Faculty of Agriculture, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpt.6.1.43-52.2022

Abstract

Molecular confirmation of the existence of Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) on Java Island has not been widely reported. This study aimed to identify the armyworm from Java Island molecularly based on DNA mitochondrial cytochrome oxidase I (MtDNA COI). There were six armyworms collected from West Java Province (Cirebon - JWB1, Garut - JWB2), Central Java Province (Wonogiri - JWTH), East Java Province (Gresik - JWTR), DI Yogyakarta Province (Bantul - DIY), and Banten Province (Serang - BNT). The results showed that the fall armyworm originating from Java was verified as Spodoptera frugiperda. There were species variations between them, which had species similarity between regions and countries, namely the species similarity of S. frugiperda Java and West Sumatra, as well as to China, Korea, and India. S. frugiperda from Central Java (JWTH), Banten (BNT), West Java 1 (JWB1), and Yogyakarta (DIY) had species similarity to S. frugiperda from Solok (No. Acc. MW876212.1), West Pasaman (No. Acc. MW876211.1), China (No.Acc. MK591010.1) and Korea (No.Acc. MN427930.1). Meanwhile, S. frugiperda West Java (JWB2) and East Java had species similarity to S. frugiperda from India (No. Acc. MT732476.1), Padang Pariaman (No. Acc. MW876208.1), and Tanah Datar (No. Acc. MW876210.1).