Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Anak Usia Dini (AUD) dengan menggunakan pendekatan Developmentally Appropriate Practice (DAP) dan Scaffolding. Pendekatan DAP menekankan pentingnya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan, kebutuhan, serta minat anak. Sementara itu, Scaffolding berfokus pada pemberian dukungan bertahap oleh pendidik untuk membantu anak mencapai pemahaman dan keterampilan yang lebih kompleks secara mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di beberapa lembaga PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan DAP dan Scaffolding dalam pembelajaran AUD berdampak positif terhadap perkembangan anak, baik secara kognitif, sosial-emosional, maupun motorik. Penerapan DAP memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi sesuai tahapan perkembangannya, sementara Scaffolding membantu anak menyelesaikan tugas melalui bimbingan bertahap dari guru. Kolaborasi antara kedua pendekatan ini menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif, menyenangkan, dan responsif terhadap kebutuhan individu anak. Namun, tantangan seperti pemahaman guru yang terbatas tentang kedua pendekatan ini dan keterbatasan fasilitas masih menjadi hambatan dalam implementasinya. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan guru secara berkelanjutan dan penyediaan fasilitas belajar yang memadai untuk mengoptimalkan penerapan model pembelajaran ini.