Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kepatuhan Remaja Putri dalam Konsumsi Tablet Tambah Darah melalui Pemanfaatan Teknologi Digital: Kajian Literatur Masruroh, Hilya Gina; Khairunnisa, Khairunnisa; Khoerunnisa, Lena Melinda; Oktaviani, Tiara Dita; Nugraha, Yassin Akbar; Sopiah, Popi; Ridwan, Heri
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 4 (2024): JUPIN November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.937

Abstract

Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 48,9%, dan kondisi ini sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi akibat siklus menstruasi, sehingga remaja putri berusia 15-24 tahun menjadi kelompok dengan tingkat anemia tertinggi. Meskipun pemerintah telah menyediakan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mengatasi masalah ini, tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsinya masih rendah. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih lanjut, terutama dalam hal edukasi dan pemanfaatan teknologi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menilai bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD. Melalui penulisan ini diharapkan solusi efektif dapat ditemukan untuk menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja putri dan meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya mengonsumsi suplemen zat besi. Penulis menggunakan metode literature review, menghasilkan 6 artikel yang paling relevan dengan topik pembahasan. Dari hasil literature review tersebut menunjukkan bahwa teknologi memiliki dampak besar dalam mengurangi prevalensi anemia melalui teknologi digital. Studi menunjukkan bahwa teknologi digital secara signifikan meningkatkan kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dengan penggunaan aplikasi seperti "TEENFIT" meningkatkan kepatuhan hingga 23,6% dalam tiga bulan. Penulisan ini menggarisbawahi peran penting teknologi dalam menyediakan pengingat, informasi, dan dukungan yang diperlukan untuk memadukan kesehatan, yang diharapkan dapat membantu menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja putri. Dapat disimpulkan bahwa teknologi sangat berperan aktif dan memberikan kontribusi besar dalam menurunkan angka prevalensi anemia pada remaja putri, mendukung program pencegahan anemia dengan cara yang inovatif, mudah diakses, dan berkelanjutan.
Pengobatan Kecemasan Menggunakan Obat Anti Cemas yang Mengandung Narkotika Menurut Ulama MUI dan Pondok Pesantren At-Tarbiyyah di Kabupaten Sumedang dan Dokter Spesialis Kejiwaan Larasati, Azzahra; Khoerunnisa, Lena Melinda; Mukarromah, Lu’luil; Maulana, Rizal; Khoirunnisaa, Salma; Supriyadi, Tedi; Faozi, Akhmad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19007

Abstract

Abstrak Kecemasan yang terus-menerus dapat berubah menjadi gangguan kecemasan dan memerlukan perhatian medis, salah satunya dengan obat anti kecemasan jenis benzodiazepin yang mengandung narkotika. Obat ini efektif untuk kecemasan akut, tetapi berisiko menimbulkan ketergantungan jika digunakan tanpa pengawasan. Islam memperbolehkan penggunaan zat terlarang untuk pengobatan dalam keadaan darurat melalui kaidah adh-dhararu yuzâl dan adh-dharûrâtu tubîhu al-mahdhzûrât. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan para ulama dan psikiater mengenai penggunaan obat tersebut, dengan pendekatan kualitatif studi kasus dan fenomenologi melalui wawancara dengan dua ulama dan tiga dokter spesialis kejiwaan. Hasilnya menunjukkan adanya kesepakatan tentang perlunya kehati-hatian dalam penggunaan obat, serta pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan terapi medis dan dukungan spiritual. Spiritualitas seperti dzikir dan ibadah dianggap dapat memperkuat mental pasien, disertai edukasi masyarakat untuk mencegah doktrin. Abstract Persistent anxiety can turn into an anxiety disorder and require medical attention, one of which is with benzodiazepine-type anti-packaging drugs containing narcotics. This drug is effective for acute anxiety, but is at risk of causing dependence if used without supervision. Islam allows the use of prohibited substances for treatment in emergencies through the principles of adh-dhararu yuzâl and adh-dharûrâtu tubîhu al-mahdhzûrât. This study aims to understand the views of scholars and psychiatrists regarding the use of these drugs, with a qualitative case study approach and phenomenology through interviews with two scholars and three psychiatrists. The results show an agreement on the need for caution in the use of drugs, as well as the importance of a holistic approach that combines medical therapy and spiritual support. Spirituality such as dhikr and worship are considered to be able to strengthen the patient's mentality, accompanied by community education to prevent doctrine.